Aku sudah selesai mengamankan dua lelaki sisanya hari ini. Rasanya lelah, kuakui, tapi menyenangkan juga.
Kuambil air mineral botolan dari kulkas di kamarku. Meminumnya banyak-banyak. Habis satu botol penuh sekali memutuskan untuk minum. Maklum, dehidrasi. Setiap lelaki yang berhubungan denganku tak pernah tidak, menyukai air susu yang dikeluarkan putingku. Otomatis aku harus selalu menjaga ketersediaannya agar tak cepat habis dan bisa memberikan kepuasan pada klien di pesanan selanjutnya.
Aku merebahkan diri di atas kasur yang kupilih seempuk mungkin saat memutuskan membelinya. Ini adalah tempatku yang ternyaman, setelah menghabiskan waktuku dengan penuh pekerjaan.
Lima juta dua ratus lima puluh ribu. Total pendapatanku hari ini. Baiklah, empat jutanya sudah kutabungkan lebih dahulu tadi di mesin setor tunai buat besok sekalian melakukan pembelian emas antam. Sisanya aku pegang untuk beli keinginanku hari ini. Beli apa ya?
Pertama aku memutuskan membuka aplikasi ojek daring, melihat-lihat makanan apa yang bisa kuhabiskan sekarang.
Wah, ada beberapa promo dan KFC kali ini menarik minatku. Aku memutuskan memesan tiga menu. Energiku memang habis banyak. Aku membutuhkan asupan lebih.
Selesai berkomunikasi dengan abang-abang ojek untuk memastikan pesanan, tetiba telpon tak dikenal masuk. Kalau orang lain was-was dengan nomor tak dikenal, aku sih biasa aja. Karena kemungkinan itu adalah nomor klienku selanjutnya.
Ya?
Dinan 'kan? Tanya orang di sebrang sana. Aku mengangguk alamiah, padahal tak kan terlihat juga. Namun segera kujawab.
Ada yang bisa kubantu?
Saya ingin memakaimu hari besok. Bisa?
Usia berapa?
Walau jual diri, aku tetap punya selera. Aku tidak mau dengan yang terlalu tua. Selama dalam umur batas toleransiku sendiri, aku bisa menghadapinya.
22. Gimana?
Wah, masih muda. Sanggup bayar emang?
Saya punya penghasilan. Tenang saja. Saya penasaran sama kamu.
Penasarannya kenapa?
Air susumu. Manis bukan?
Ah, soalan itu lagi. Kabar air susu yang bisa kuhasilkan sepertinya sudah tersiar kemana-mana. Awalnya aku hanya merahasiakannya dengan tiap klien yang kutemui. Tapi ya gimana lagi, di dunia jual-beli, kepuasan pelanggan bisa menimbulkan words of mouth. Sebaran satu info tentang suatu 'produk atau jasa' dari satu mulut ke mulut lainnya. Ini konsekuensi dari aku jualan. Aku menerimanya.
Mau jam berapa?
Kamu kosongnya jam berapa?
Aku belum ada jadwal besok. Tadinya mau liburan. Tapi ya udah, buat kamu seorang aja, cukup. Jadi tentukan waktumu.
Oh gitu, baiklah. Gimana kalau pukul dua belas siang?
Jam istirahat? Really?
Iya, pas saya lagi istirahat. Soalnya itu waktu yang tersedia sih.
Kamu kan harus istirahat dalam artian benar-benar istirahat. Kenapa memilih bercinta?
Aku sadar bukan urusanku menanyakan hal ini. Tapi pikiran dan mulutku bekerja bersamaan buat menghasilkan pertanyaan ini. Kita penasaran. Baru ada klien yang meminta di jam istirahat, biasa rerata meminta sepulang kerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tubuhku Hanyut dalam Rengkuhannya (BxB) (Badboy)
Подростковая литератураAku belajar ini semenjak umur belasan. Menjual tubuh kepada para lelaki yang menginginkan, ternyata lebih ada gunanya.