vote dulu sebelum baca, yuk!
***
"AHHH ... "
"Kenapa Nan?"
"Hey, kamu kenapa?"
Dua duanya panik langsung mengerubungiku. Memastikan kondisiku baik baik aja.
"Gapapa. Aku cuma ngerasa kenyang banget."
"Yeuu ... kirain kenapa," sewot Lendra.
"Kamu mau apa lagi?"
Mas Tram mengusap kepalaku sayang.
"Pengen tiduran."
"Mau sambil dinenenin gak? Biasanya kamu nyenyak tidurnya kalo sambil dinenenin."
"Ih, malu dong Mas. Ada kalian berdua ya."
"Waah ... ayo Mas, barengan aja neneninnya. Sebelah sebelah, mau gak?" Lendra malah terdengar antusias dengan ide yang diceletukkan Mas Tram.
"Aku biasanya gak berbagi lho sama orang lain. Tapi kalo sama kamu, bolehlah ..."
"HEH!"
"Kenapa kenapa?"
"Kamu kenapa lagi, Dinan?"
"Kalian seenaknya aja mutusin sesuatu tanpa libatin aku."
"Hehe, maaf. Ya udah, terserah kamu aja. Kalau kamu mau, ayo. Engga juga gak masalah."
"Iya iya ... gak boleh maksain, ya Nan ..."
Muka selebgram satu ini emang manis banget. Lendra mau kayak gimanapun pesonanya emang gak ketulungan.
Aku pun menurunkan kimono handuk yang tadi masih kukenakkan, melonggarkannya hingga terpampang kedua putingku di depan mereka.
Lalu aku merebahkan diri di kasur. Masih pengen leyah leyeh tanpa harus melakukan pekerjaan berat lagi.
"Tapi gak usah pada dimasukkin ya. Aku masih cape. Pengen tiduran aja sekarang. Nih ... nenenin sama kalian."
"Siap, Mas puasin kamu ya."
"Gue juga. Gue mau puasin elo pokoknya ..."
Aku mungkin menganggukkan kepala, mungkin juga tidak.
"AHH ..."
Aku mendesah kecil saat merasakan dua mulut tetiba menggelitiki dua putingku dengan lidah mereka.
"Mmhh ... ahh ..."
Aku menikmati jilatan dan hisapan mereka di kedua putingku. Perlahan mulai rileks dan menikmati setiap sentuhan dan pergerakan yang mereka berikan. Nenenin dua bayi gede, rasanya gini banget.
Hingga aku lama kelamaan akhirnya terlelap juga. Makan dan minum yang banyak menimbulkan kantuk terbit lagi di mataku. Kupasrahkan diriku, membiarkan mereka melakukan sesuka mereka atas tubuhku.
Hitung hitung bonus atas perjalanan jauh Mas Tram yang pasti melelahkan. Dan juga menebus rasa rindu Lendra padaku yang diucapkannya berkali kali saat ingin menemuiku.
Biarkan mereka menemukan dan mendapatkan tujuannya; meski itu hanya di putingku.
***
Aku terbangun dalam posisi dipeluk dua lelaki yang sudah sama sama telanjang bulat, sama seperti keadaanku sekarang. Aku tak tahu apa yang sudah terjadi. Tapi aku tak merasa diperlakukan aneh aneh sama mereka.
Mmm ... rasanya hangat dan nyaman.
Ada dua lelaki; yang satu nampak gagah, manly dan dewasa dengan tubuh kekar nan bugar sebagai tuntutan pekerjaannya sebagai PT. Belum lagi dia harus ngonten juga di youtube. Subscriber-nya mungkin akan bersumpah serapah kalau menemukan lelaki ini berada dalam pelukanku dan kecanduan menantikan air susu dari putingku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tubuhku Hanyut dalam Rengkuhannya (BxB) (Badboy)
Teen FictionAku belajar ini semenjak umur belasan. Menjual tubuh kepada para lelaki yang menginginkan, ternyata lebih ada gunanya.