20: mau es doger

1.4K 87 3
                                    

Pukul tujuh malam April membuka matanya. Perutnya terasa berat karena tangan Arion berada di perutnya. Ia tersenyum menatap wajah Arion yang tertidur tenang, tampan sekali.

Senyum April pudar saat mengingat bagaimana ia meminta Arion menyetubuhi nya. Sungguh sangat memalukan, disimpan dimana mukanya saat Arion bangun nanti?

"Mmmhh." Arion mengerang, ia membuka matanya.

"Lapar." Ucap April.

Arion bangkit, seluruh badan nya telanjang terlihat oleh April ia sempat menutup mata saat Arion berdiri namun untuk apa ia menutup mata, toh tadi ia melihat semuanya. Bahkan Otong nya Arion.

"Mandi dulu, nanti kita makan di luar." Arion berjalan telanjang menuju kamar mandi. Urat malunya putus.

April juga bangkit, ia menyusul Arion berlari ke kamar mandi.

"Bareng." Mereka harus mandi besar supaya bisa menunaikan solat isya.

Setelah mandi dan solat berjamaah di rumah, April mengenakan jaket kulit yang samaan dengan Arion.

"Pake mobil aja ya, dingin kalo naik motor." Arion menyemprotkan parfum Bacarrat favorit nya.

"Hari ini gue belum meluk lo dari belakang." Ucap April, karena jika mereka naik motor April bisa leluasa memeluk Arion.

"Peluk dari samping kan bisa." Arion membukakan pintu mobil mempersilahkan April masuk.

"Pengen nasi goreng sama kwetiau." Tanpa di tanya April mengeluarkan pendapatnya, Arion tersenyum jadi ia tidak perlu berpikir harus makan dimana.

"Bu nasi goreng 3 porsi, kwetiaw nya 1 porsi." Ucap Arion pada penjual nasi goreng.

April baper bagaimana bisa Arion tahu ia menginginkan dua porsi nasi goreng.

"Kok lo tau gue pengen 2 porsi." Tanya April, ia membersihkan meja di depannya menggunakan tisu supaya lebih bersih.

"Hah? Itu dua porsi buat gue, satu buat lo. Gue kalo pesen seporsi gak kenyang." Jelas Arion, tampaknya April kegeeran.

April cemberut, ternyata April salah paham. Air matanya turun seketika.

"Eh kenapa? Perutnya sakit?" Arion mengusap air mata April.

"Jahat banget sih lo!" April menangis sedangkan Arion kebingungan.

"Gue juga pengen dua porsi nasgor nya!" Ia mengusap air matanya kasar.

"Ya ampun! Bu nasgor seporsi lagi ya jadi empat." Teriak Arion. Ia mengambil beberapa helai tisu untuk mengusap air mata April. Pasangan berbadan langsing itu ternyata memiliki porsi makan extra.

"Jangan di usap pake tangan nanti mata lo iritasi. Tuhkan bedaknya luntur." Dengan lihai Arion membersihkan air mata di wajah April menggunakan tisu.

"Gue gak pake bedak." April mencubit lengan Arion.

Setelah pesanan datang mereka menyantapnya dengan lahap. Orang di samping mereka sampai geleng-geleng kepala melihat satu orang dua porsi itu.

***

Arion mematikan mesin mobilnya, ia melirik istri nya yang sudah terlelap. Tidak tega membangunkan akhirnya Arion mengangkat April menuju kamar mereka. Ia menidurkan April di ranjang sebelah kanan, ia juga melepas sandal dan jaket yang April pakai. Cantik sekali istrinya.

Air mata Arion terjatuh saat menatap April. Bisa-bisanya Arion merusak masa depan gadis sebaik dan secantik ini, Arion berjanji tidak akan melarang April jika suatu saat April ingin mengejar cita-cita nya. Ia sangat mengerti perasaan kecewa dan marah Papa nya April kala itu, anak perempuan yang dijaganya dari kecil semudah itu di rusak Arion. Arion berharap semoga anaknya kelak tidak mengalami kejadian seperti April dan Arion saat ini. Arion kembali terisak, ia tidak akan meninggalkan April apapun yang terjadi.

APRILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang