25: Hah?

362 21 10
                                    

Pukul 5 pagi Arion bangun, ia menatapi istrinya yang tertidur pulas sembari memeluk lengan kanan Arion.

Gadis yang telah ia hancurkan masa depan nya. Jikalau bukan warisan dari mendiang ibu nya, Arion tidak yakin apakah ia bisa menafkahi April beserta anaknya. Apakah ini yang di namakan rejeki datang dari anak?

Arion menepuk pelan pipi April "Ayang bangun."

April sedikit terkejut, ia mengusap matanya supaya terasa lebih segar.

"Lo bilang apa tadi?" Matanya berkedip lucu.

Arion tersipu, ia menahan senyum dengan merah di pipinya. Mengapa jadi Arion yang salting?

"Ayaaang." Nada manja Arion terdengar sangat geli di telinga April, terlebih lagi kini Arion menyembunyikan kepalanya di ceruk leher April.

April tersenyum "Dasar bucin, ayo solat."

***

"Pagi non April, den Arion." Sapa bibi yang sedang memasak sarapan pagi ini.

"Pagi bii." Sapa April.

Arion berjalan ke arah bibi lalu membisikkan sesuatu. Setelah itu ia membuka lemari lalu mengambil susu untuk ibu hamil dengan tiga varian rasa.

"Lo suka yang rasa apa?" Tanya Arion,  memperlihatkan susu tersebut.

"Strawberry" Tunjuk April.

Arion mengangguk, ia segera membuat susu strawberry untuk istrinya.

"Gak mau makan nasi." Ucap April saat melihat bibi menuangkan berbagai macam lauk dan nasi di atas meja makan.

Arion tersenyum tengil, ia menghampiri April lalu jongkok dihadapan April.

"Nasi itu penting buat anak kita Pril, untuk menu makan gue mohon nurut sama gue. Gue gak mau anak kita stunting karena ibunya susah makan." Arion menatap mata April dengan lembut.

April menangis. Cengeng sekali ibu muda yang satu ini.

"Kok gue nangis sih." Ia sendiri tidak menyangka kenapa menjadi lebih sensitif semenjak hamil.

Arion membantu mengusap air mata April lalu memeluk April sembari mengusap punggung nya.

"Udah lo gak usah terharu, suami lo ini emang ganteng. Udah gue tau kok." Arion tersenyum tengil di balik pelukan April.

Buk!

April memukul keras punggung Arion "Apaan sih!"

***

Hari ini terasa membosankan, Arion pergi bekerja. April sudah berhenti bekerja di cafe, ia sungguh bingung harus melakukan apa.

"

Gue ke bioskop aja lah" April membuka Aplikasi di ponselnya melihat jam tayang film yang akan ia tonton.

Setelah bersiap-siap April membuka dompet nya, ia mengeluarkan kartu kredit pemberian Arion lalu tersenyum.

"Ternyata credit card nya berguna juga." Ucap April.
Ia bicara seperti itu karena walaupun Arion memberikan nya kartu untuk berbelanja, tetapi selama ini selalu Arion yang membiayai April menggunakan uangnya hingga April berfikir kartu miliknya tidak berguna.

APRILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang