26: Arion kenapa?

200 11 0
                                    

Flashback on

"Airin tolong ambilkan berkas meeting untuk hari ini di tas saya!" Perintah Arion pada Sekertaris nya yang bernama Airin.

"Baik pak." Airin membuka tas Arion lalu mencari berkas yang Arion maksud, namun di dalam tas Arion tidak ada berkas apapun.

"Pak maaf di tas anda tidak ada berkas apapun." Airin mendekati Arion lalu memperlihatkan isi tas yang kosong.

"Anjing ketinggalan." Arion segera menelepon April meminta nya untuk kesini membawa berkas tersebut.

Hingga lima kali memanggil, April tidak merespon panggilan Arion.

"Pak, Klien sudah ada di ruang meeting. Beliau hanya memiliki sedikit waktu karena jadwalnya padat hari ini." Ucap Airin.

"Oke."

Arion memasuki ruang meeting sambil terus menghubungi April. Ia bertanya-tanya, kemana istri nya ini.

"Bilang pada klien, saya minta waktu untuk ambil berkas saya di rumah." Ucap Arion sambil terus mencari berkas di mejanya barangkali tertumpuk.

Airin kembali menghampiri Arion "Maaf pak, tetapi beliau menyarankan untuk menjadwalkan ulang saja karena hari ini jadwal nya sangat padat."

Arion mengacak-acak rambutnya "baik, aturkan jadwal terbaik. Saya pulang cepat hari ini." Arion memasukkan beberapa berkas kerjaan yang akan ia kerjakan di rumah.

Arion membawa mobil dengan kecepatan tinggi, ia tidak habis pikir mengapa April tidak menjawab teleponnya. Beruntung sekali ia memiliki klien baik seperti saat ini.

Sampainya di rumah Arion aneh mengapa rumahnya terkunci, untung saja Arion selalu membawa duplikat kunci rumahnya.

"April!" Teriak Arion.

"Aaarrghh anjing." Arion mengacak rambutnya.

"Ri?" Ucap Seorang wanita di belakang Arion.

Flashback off

"Kenapa lo bisa kehilangan proyek?" Tanya April. Ia menggantung jas hujannya supaya airnya bisa turun.

"Gara-gara lo ga angkat telepon gue." Teriak Arion membuat April terkejut, begitu pula janin yang ada di perutnya.

"Ya maaf." April menunduk.

April berjalan ke arah dapur, lalu ia datang membawa dua gelas air hangat. April mengusap tangannya yang terasa dingin setelah tadi mengendarai motor dalam keadaan hujan.

"Dingin. Ini minum dulu." April lagi lagi menunduk.

Arion memperhatikan gerak gerik April seperti orang kedinginan.

"Lo ke mall naik apa?" Tanya Arion.

Mampus!

April menatap mata Arion "naik motor."

"Yasmin bisa ngendarai motor?" Tanya Arion. Setau nya Yasmin tidak bisa mengendarai motor.

"Gu-gue yang supirnya." April terus mengusap tangannya.

Arion sedikit terkejut, bukankah istrinya sedang hamil dan di luar hujan deras.

"Emang gue izinkan lo bawa motor?" Tanya Arion.

April menggelengkan kepalanya.

"Terus?"

"Gue bosen di rumah, jadi gue jemput Yasmin." Jawab April.

Arion terdiam, ia melenggang pergi meninggalkan April.

April menghela nafasnya, ia mengusap lembut perutnya dengan mata berkaca-kaca. Arion yang tadi sangat berbeda, April tidak mengenalinya. Ataukah memang ini sifat asli Arion?

APRILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang