10 : Jadi makin sayang.

961 101 4
                                    

Selamat membaca!!!
Jangan lupa Vote dan komentar ya supaya aku lebih semangat update nya:)

🌼🌼🌼

April merasa jenuh di dalam kelas, ia memasukkan kepalanya ke dalam lipatan tangan lalu memejamkan matanya, tidur sejenak. Menstruasi hari pertama membuatnya tersiksa, perutnya terasa mulas untuk gerak pun sakit.

Lagi-lagi jam kosong, kini kelasnya tidak melangsungkan kegiatan belajar mengajar karena sang guru sedang sakit.

"Pril ke ruang kesehatan aja yuk." Ajak Zetta tidak tega melihat April tampak lemah.

"Enggak." Jawab April dengan suara pelan.

"Pril nanti pingsan lagi kaya waktu itu. Lo mau viral lagi?" Ucap Zetta mengingatkan April saat ia menginjak kelas sepuluh. April menjawab Zetta dengan gelengan kepala.

Zetta lelah membujuk April, ia menyerah lalu mulai menata rambutnya. Sebentar lagi pulang sekolah, Zetta harus cantik.

Kelasnya terlihat sangat riuh, banyak yang bilang kalau kelas IPA 1 dan IPA 2 itu adalah kelas unggulan, namun April ingin menyangkal yang bilang seperti itu, buktinya kelakuan kelas April hampir sama dengan kelas buangan hanya saja otak kelasnya lebih cerdas.

"Fyuh." Wisnu menerbangkan pesawat yang terbuat dari kertas. Pesawat tersebut mengenai rambut Zetta yang tertata rapi, membuat empunya marah.

"Wisnu! Kaya bocah banget sih! Nyebelin." Zetta berjalan menghampiri Wisnu dan menarik rambut Wisnu.

"Aw iya iya ampun Zet KDRT ini namanya." Wisnu mengaduh kesakitan.

"KDRT batok lo!" Zetta kembali ke bangkunya setelah ia rasa cukup.

Kringg!!

Bunyi bel sekolah yang menandakan pulang, teman-teman April berhamburan keluar kelas. Berbeda dengan April. Perutnya masih terasa kram.

"Pril ayo, gue bantu deh. Lo pulang sama Arion atau Ariel?" Tanya April.

"Gak tau." April pun bingung.

"April!" Teriak Arion dari pintu kelas April. Raut wajahnya memancarkan amarah yang tertahan.

April menatap Arion sayu. Menstruasi membuat April lemas karena ia mengidap anemia.

"Lo selingkuh?" Tanya Arion sarkatis.

Secepat kilat April menatap mata Arion seakan tidak suka dengan yang Arion ucapkan tadi.

"Kok lo nanya gitu?" Jiwa moody April keluar. Bahkan mereka tidak sadar menggunakan kata gue-lo.

Arion membuka ponselnya lalu mengetik sesuatu, lalu Arion memperlihatkan sebuah foto dimana April dan Rey -mantan April- sedang tertawa bersama.

April tersenyum.

"Jawab bukan senyum!" Teriak Arion. April tidak menemukan Arion yang biasanya.

"Woi masalah kalian nanti dulu, Arion antar April pulang kasian perutnya kram bawaan Menstruasi." Ucap Zetta.

Arion melirik April tajam, matanya bergerak menatap April dari ujung kaki hingga kepala. April terlihat tidak baik-baik saja.

"Jawab dulu!" Tidak ada teriakan lagi, suaranya merendah dan wajahnya datar.

"Gue jawab kalau udah di rumah." Perutnya sangat sakit, satu-satunya cara agar Arion mau mengantarnya ya saperti itu.

"Oke."

Di perjalanan pulang Arion seakan memperlihatkan amarahnya, ia menjalankan motor dengan kecepatan di atas rata-rata. Banyak kendaraan lain yang memperingati Arion.

APRILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang