4: gak di restuin Arsel?

3K 163 7
                                    

Jangan lupa vote dan comment ya:)

Setelah dua hari sakit, kini April memulai aktivitasnya kembali, yaitu sekolah. April mengikat rambut coklat nya dan bersiap ke sekolah.

April turun ke bawah dan memakan sarapannya, namun ia lihat Ariel tidak gabung di meja makan. Jika tidak ada Ariel, April berangkat sama siapa?

"Ariel mana, Bunda?" Tanya April pada Diva.

"Ariel sakit sayang, dari kemarin demamnya enggak turun." Jawab Diva.

Jika yang kalian tahu, anak kembar sakitnya bersamaan. Tetapi tidak untuk mereka berdua, jika April sakit duluan, maka setelah April sembuh bergantian Ariel yang sakit.

April mengangguk mengerti, sudah terbiasa dengan keadaan ini.

"Kak, bareng gue aja!" Ajak Arsel.

"Pake motor ya, telat." April melirik jam tangannya.

"Ah Bunda, Arsel mau pake motor Ariel ya! Kuncinya udah ada di Arsel." Arsel berjalan keluar memanaskan motor Ariel.

Setelah panas, mereka pun merangkat bersamaan, dengan helm yang sama.

Arsel memberhentikan motornya tepat di depan gerbang, banyak siswa yang melihat ke arahnya. Bagaimana tidak? Seorang gadis rok abu-abu di antar laki-laki celana biru.

'eh April pacarnya brondong.'

'siapa yah? Kok ganteng sih, bule lagi!'

'liat deh, mukanya mirip April! Udah cocok jodoh ini mah.'

Arsel yang memiliki jiwa tengil, melambaikan tangan kepada gadis-gadis yang sedang membicarakannya dengan senyum tengil.

April segera mengetuk helm Arsel dengan keras.

"Sana buruan!" Tak di sangka, Arsel mencium tangan April. Ah kaum hawa yang sedang melihatnya berjerit-jerit!

"Gelo!" Apeil langsung mengusap-usap tangannya jijik.

Sepanjang koridor sekolah, April di lirik banyak siswa. April menundukkan kepalanya, rasanya ingin nangis sekarang juga. Dasar April alay. Oh iya cengengnya April itu nurun dari Bundanya ya.

Tiba-tiba seseorang merangkul pundak April dengan semangat.

"Halo, April." Senyumannya tak pernah luntur dari wajah Arion.

"Tadi siapa yang nganter lo, nih liat di akun sekolah kita, lo viral pril." Arion menunjukkan ponselnya yang terdapat foto April dan Arsel dengan posisi Arsel mencium tangannya.

April menepuk jidatnya, mengapa jadi panjang urusannya? Arsel kan adik April.

"Dia adik gue, bukan cowok gue." Suara dinginnya masih terasa oleh Arion.

April membuka ponselnya dan mengirimnya klarifikasi dengan cara memposting foto keluarga dengan caption: My Family.

Lalu ia mengetik di kolom komentar akun sekolah.
Dia adik gue, kalian bisa cek akun gue.

Arion merasa di campakkan sekarang, daritadi April memainkan ponselnya.

April dengan tiba-tiba memegang pergelangan tangan Arion.
"Gue nitip surat sakit Ariel." April melepas pegangannya canggung sambil mengambil surat di tasnya.

"Ok, lo masuk ya." Tanpa April sadari, ternyata Arion mengantar April sampai depan kelasnya. April tersenyum malu.

"Makasih." Bisiknya, namun di dengar oleh Arion. Arion tersenyum pula.

🌼🌼

April diam di halte bus setelah pulang sekolah. Ia sadar, walaupun Ariel sangat menyebalkan tetapi Ariel berguna bisa mengantarnya pulang. Kini Ariel sakit, tidak ada yang mengantar jemput April karena Arsel adiknya bersekolah beda arah dengannya.

APRILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang