1 : April bodo🌙

5K 244 10
                                    

oh iya ini, kan aku lagi pilih-pilih cast untuk cerita APRIL. Semuanya sudah ada sih cuma tinggal Arion, aku bingung. menurut kalian untuk tokoh Arion cocok yang mana? cek mulmed ya!

Vote kalian berharga banget buat aku.

🌼🌼

"Udah jangan nangis, lo enggak bodo kok. Nih minum biar tenang."

Arion.

------------------------------------------

April keluar dari kamar nya memakai seragam sekolah dan tas di pundaknya. Bersamaan dengan Ariel dan Arsel yang baru keluar juga.
Arsel berjalan lebih dulu ke arah tangga sedangkan Ariel menahan lengan April.

"Lo putus udah sama si Rey itu?" Tanya Ariel galak.

"Udah, Riel." jawab April seadanya.

Mereka bersamaan menuruni tangga untuk sarapan bersama keluarga.

🌼🌼

Hari Senin ini semua murid sudah berkumpul untuk mengadakan Upacara. Panas terik menyerap di kepala April yang sedang berjaga.

*Sekedar info: April mengikuti kegiatan ekstrakurikuler PMR (Palang Merah Remaja) di sekolahnya.*

Walaupun April cuek tetapi April masih bisa bersosialisasi bersama orang se-ekskulnya.

Sambil menunggu Pembina Upacara memberi pengumuman, April melihat gebetannya dari jauh.
Namanya Arion. Sebenarnya April menyukai Arion dari kelas 10. April tadi malam memipikan Arion dan sekarang nyatanya Arion melihat ke arah April. Segera April menundukkan kepala dan berpindah tempat yang tidak terlihat Arionnya.

'gila, ini pertanda mimpi tadi malem gitu ya?' batin April.

🌼🌼

"Apriiiiil!" Teriakan itu, April tau siapa pelakunya.

"Lo putus sama Rey? Dari kapan?" Cerocos Zetta.

"Iya, udah sebulan lalu, Ra." jawabnya malas.

"Ya Allah, syukur Alhamdulillah yah Ril, jadi lo enggak akan terbebani lagi kaya di penjara." Zetta mengangkat kedua tangannya mengucap syukur.

Karena sikap dingin April yang enggak ketulungan, hingga saat ini umurnya 17 tahun ia hanya memiliki 1 sahabat yaitu Zetta. Sifat keduanya sangat bertolak belakang, Zetta yang pecicilan dan April yang pendiam. Saling melengkapi.

Kringgg.....
Bel istirahat berbunyi.

Zetta menarik lengan April dan berlari ke kantin. Dengan malas April mengikuti sahabatnya itu. Sungguh April tidak ingin mempunyai teman lagi jika satu saja sudah membuatnya pusing.

"April, ada Arion tuh!" Bisik Zetta pada April yang memasang muka datarnya.

"Sabodo, Zet." April mendelikkan matanya kemudian duduk di salah satu bangku kantin.

April dan Zetta menyantap makanan yang mereka pesan tadi. April memakan baksonya dengan lahap tanpa sadar ada yang memperhatikannya.

Saat April mengangkat kepalanya tak di sangka kini pangerannya sudah ada di depan mata, yaitu Arion. Laki-laki yang April sukai dari kelas sepuluh.

APRILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang