22: Pengen pulang

779 51 6
                                    

Selamat Membaca

April turun dari mobil Zetta sembari membawa beberapa makanan cepat saji, ia melihat mobil Arion sudah terparkir di halaman rumah, tandanya Arion sudah pulang.

Mengingat pertengkaran tadi pagi membuat April lesu seketika, ia menjadi malas masuk ke rumah itu.

"April pulang." Ia menyimpan junk food nya di meja makan.

"Darimana?" Tanya Arion lalu meneguk minuman kaleng di tangannya.

"Main sama Zeta." April menunduk.

Arion melihat beberapa kantong plastik di atas meja, ia periksa kantong tersebut satu per satu.

"Burger, pizza, minuman bersoda." Arion sedikit melempar kantong terakhir.

"Ini semua gak sehat April gak bergizi, lo pasti tau." Ucap Arion.

"Tapi gue suka, itu makanan yang gue suka." April melawan.

"Gini pril, makanan ini memang kesukaan lo, tapi ini gak sehat untuk anak kita, yang mereka butuh itu gizi yang cukup bukan kaya gini." Ucap Arion, ia mengusap kasar muka nya.

"Maaf." Ucap April.

Arion membawa makanan tersebut ke tempat sampah. Ia melipat kemeja kerja nya lalu mengambil tahu dan tempe dari kulkas lalu menggorengnya di atas wajan.

"Duduk, kata bibi lo tadi lahap banget makan tempe, sekarang makan lagi." Ucap Arion, ia menuntun April untuk duduk.

April melihat Arion sangat telaten menyiapkan makanan untuk dirinya, Arion tidak kenal cape setelah pulang kerja ia harus mengurus April yang seperti anak kecil. Makanan sudah tersaji di meja makan, Arion menuangkan nasi untuk April beserta tempe gorengnya.

"Lo juga makan." April menatap wajah Arion yang tampak lelah.

"Nanti gampang, yang penting lo makan dulu." Arion mengusap pucuk rambut April dengan lembut.

Di tengah waktu makan, Arion izin pada April untuk mandi sore. Setelah makan April berjalan ke kamar membawa makan sore untuk Arion, ia mendengar suara air tandanya Arion belum selesai mandi. April membuka lemarinya, ia menyiapkan piyama untuk Arion.

Arion keluar dari kamar mandi dan melihat April sedang menyiapkan piyamanya. Arion memeluk April dari belakang, mencium tengkuk leher April yang wanginya sangat khas tidak lupa mengusap perut April yang mulai membuncit.

"Maaf gue banyak marah hari ini." Bisik Arion, aroma mint dari mulutnya tercium jelas ke hidung April.

April membalikkan badan, ia bersandar di dada telanjang Arion.

"Gue yang harusnya minta maaf, gue terlalu egois ngikutin keinginan gue tanpa mikirin kesehatan buat anak kita." April memeluk Arion lebih erat.

"Iya gue maafin." Arion melepas pelukan mereka, ia mulai memakai piyama nya tanpa rasa malu di hadapan April.

"Makan ya, gue udah siapin." Ucap April menunjuk baki berisi makanan untuk Arion.

"Suapin yaaa." Ucap Arion dengan wajah manja nya. April pasrah, ia menuruti keinginan Arion.

***

Malam ini, waktu santai untuk April dan juga Arion. Arion membuka laptopnya dan memasukkan flashdisk dari Bima dan Yasmin pada saat itu. Karena pertengkaran sengit, Arion melupakan bukti yang sangat penting ini.

April datang lalu memeluk Arion dari samping. Ia ikut menonton video cctv itu.

Wajah mereka sama-sama kaget melihat pelaku nya. Ia tidak menyangka ternyata penjebak mereka adalah orang terdekat nya. Mereka juga melihat ada 3 orang termasuk April dan Yasmin yang meminum minuman yang telah di campur perangsang. April memikirkan bagaimana nasib wanita itu sekarang.

APRILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang