9: I Love You

2.1K 160 34
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya:)

🌼🌼🌼

April sedang memilih pakaian di salah satu pusat perbelaanjaan bersama temannya, Zetta. April menghabiskan waktu bersama Zetta sudah tiga jam lamanya. Jangan salah, April telah izin pada Arion. April ingin menjadi pacar yang baik.

April melihat ke salah satu toko yang menyediakan pakaian pria. Ada satu pakaian yang menarik perhatian April, ia membayangkan Arion memakai baju tersebut.

'bagus banget.' batin April.

Khayalannya buyar saat Zetta menarik April ke tempat aksesoris. April memaki Zetta dalam hati.

'pokoknya nanti harus ke sini bareng Arion.' batin April.

🌼🌼🌼

Hari Senin tiba. Seluruh murid dan para guru berbaris di lapangan untuk mengadakan ucapara bendera. Seperti biasa, April memakai syal kuning berlambang Palang Merah Indonesia untuk berjaga di sisi lapang.

Di pertengahan upacara, sudah rutinitas banyak murid yang pura-pura sakit dan pingsan. Alhasil tim PMR kwalahan. April memapah seorang gadis berbadan besar yang sudah berwajah pucat menuju ruang kesehatan.

"Huft." April mengusap pelipis yang sudah mengekuarkan keringat.

"PMR ada yang pingsan!" Lagi, April berlari menuju kerumunan.

Timnya mengangkat murid tersebut dengan hati-hati.

Seusai upacara April berlari ke kantin untuk membeli air minum. Wajahnya pucat, bukan sakit tetapi kelelahan.

Tangan April di tahan saat sedang menuju kantin. April menoleh.

"Haus ya." Arion memberikan satu botol air minum pada April.

"Tau aja." April duduk di salah satu bangku kantin, di ikuti Arion.

Arion mulai membukakan botol minumnya, lalu ia berikan pada April.

"Aku lihat, kamu tadi lari-lari mulu. Aku aja yang liatnya cape." Ucap Arion.

April tersenyum "Udah kewajiban."

"Muka kamu pucat April." Arion mengusap pipi April penuh sayang.

"Kamu kan tau aku Anemia." Jelas April.

"Ya karena itu, jangan kecapekan!" Perintah Arion tanpa bentakan.

April hanya tersenyum. Walaupun melelahkan, kegiatan ini membuat April bisa menolong banyak orang.

Kriingg

Bel masuk. April segera berdiri. Pandangannya mulai tidak fokus. Buram. Itu sering terjadi pada orang yang menderita sakit Anemia.

April memejamkan matanya.

"Pusing ya." Arion sudah paham. Setelah tahu April mengidap Anemia. Arion mencari tahu banyak tentang Anemia.

Arion memapah April menuju kelasnya. Sebenarnya Arion saja yang terlalu lebay. Padahal pusingnya April sudah menghilang.

"Makasih." Ucap April.

APRILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang