16. LYTA ✓

4K 323 100
                                    

HALOOOO...
APA KABAR SEMUA..
SEMOGA KABAR KALIAN BAIK SEMUA YA..

AMINN

"Butuh kepastian, bukan hanya sekedar perkataan."

^•^

Elang mengangguk setelah mendapat penuturan Abram ayahnya. laki-laki itu sudah duduk diatas motornya dengan helm di lengannya, dibelakangnya terdapat Galang,Juan, dan Kenzo yang sama-sama ingin menjenguk Lyta.

Tin tin tin

Bunyi klakson mereka yang menandakan bahwa mereka akan segera berangkat.

Disisi lain juga terjadi kehebohan yang dibuat oleh Ridho, Rizal, Agam, dan Angga yang masih sibuk memilih siapa yang ingin mereka bonceng.

"Lo bonceng Killa," ujar Angga pada Rizal.

Kaca kesal dibuatnya, tinggal naik aja apa susahnya. "Berisik banget yaelah tinggal naik doang," ucap Kaca sambil menaiki motor Angga.

Lalu di ikuti oleh Anna yang lebih memilih di bonceng Agam dan disusul Killa yang bersama Rizal.

"Jomblo lagi," gumam Ridho melas.

Mereka menjalankan motor mereka bersamaan membelah jalan raya yang tak cukup padat pagi ini.

Ingin sekali ketiga gadis itu menggeplak kepala laki-laki yang membonceng mereka seperti ingin bertemu malaikan maut.

Sesampainya mereka diparkiran rumah sakit, ketiga gadis itu turun dengan wajah kesal. Namun, kekesalannya tak bertahan lama saat mereka bertiga tak sengaja berpapasan dengan Elang, Galang, Juan dan Kenzo.

Sementara Ridho dan yang lainnya sudah lebih dulu masuk kedalam diikuti Elang.

Killa melirik Juan yang diam-diam menatapnya, pipinya bersemu malu karena itu alhasil dirinya juga menyusul yang lain diikuti Juan, Galang, dan Kaca.

Beda halnya dengan Kenzo dan Anna yang masih berdiam di tempatnya.

"Udah gak papa?" tanya Kenzo yang melihat Anna yang sepertinya kebingungan.

Anna hanya diam dengan mengalihkan penglihatannya agar tak bertatapan dengan Kenzo, namun hasilnya nihil.

Kenzo menarik dagu Anna lembut agar menatapnya. "Orangnya disini, bukan disana."

"Ah i-iya" ucap Anna gugup.

Di genggamnya jemari tanggan Anna dengan erat lalu menggandengnya masuk kedalam dengan senyum mengembang.

Ridho dan yang lainnya kebingungan mencari ruangan yang ditempati Lyta.

"Sus, pasien atas nama Lolyta permata Alexa ruangan mana ya?," tanya Rizal pada salah satu suster yang lewat.

"Ah maaf mas, soal itu bisa anda tanyakan dengan perawat yang memeriksanya," jawab suster itu.

"Bilang aja lo gak tau markonah," ujar Rizal kesal.

Angga yang melihat arah jalan Elang memilih mengikuti laki-laki itu, Ridho dan yang lainnya kemudian ikut berjalan menyusul.

Berhentilah Elang di depan salah satu kamar VIP.

Lyta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang