03. LYTA ✓

7K 692 113
                                    

WAJIB FOLLOW!
Ig: hsnlho__
Ig: bokcin.wp
Tiktok: bokcin.wp

Jangan lupa vote🌟

••••

"Tidur aja kalau ngantuk, perjalanan masih jauh," ucap Elang sambil memainkan handphonenya.

"Gue gak ngantuk," ujar Lyta menatap pemandangan dari jendela bus.

Cuaca yang cerah dengan burung-burung yang berterbangan ditambah angin yang kencang di luar sana sepertinya sangat sejuk.

Lyta memejamkan matanya, gadis itu mengantuk juga akhirnya, kantuk yang menyerangnya membuat gadis cantik itu menyenderkan kepalanya ke kiri tanpa sadar.

Elang menoleh di mana Lyta menjatuhkan kepalanya di pundaknya.

"Tadi lo bilang gak ngantuk, tapi malah tidur nyender di pundak gue," kata Elang pelan, tangannya terulur membenarkan setiap rambut yang menutupi wajah manis Lyta.

Elang ikut tertidur dengan kepala yang ia senderkan ke kursi, cukup lama mereka tertidur hingga bus tiba-tiba berhenti dan membangunkan mereka.

"Engghhh," lenguh Lyta.

"Udah sampai ya," gumamnya, tangannya sibuk mengucek matanya yang buram sehabis tidur.

Bermenit-menit Lyta yang sudah terbangun belum sama sekali sadar jika gadis itu tertidur di pundak Elang.

Hingga Lyta menoleh ke kiri, bukannya menatap wajah Elang yang duduk di sampingnya tapi gadis itu menatap jakun Elang yang naik turun, Lyta terkaget dan mendongak keatas.

"Lo," ucap Lyta terkejut.

"Kenapa? Udah bangun kan, atau mau tidur lagi di pundak gue?" tanya Elang menatap Lyta dengan senyum di bibirnya.

"Sialan," gumam Lyta, tubuhnya ia jauhkan dengan Elang.

Lyta menegakkan tubuhnya kembali, ia merogoh tasnya yang berisi cemilan. Dengan sekali sobekan bungkus itu terbuka, diambil satu keripik dan dimasukkannya ke dalam mulut.

"Huh," hela nafas Lyta.

"Gue mau, gue laper," ucap Elang menatap Lyta polos.

"Gak usah sok imut, gue gak mau bagi makanan gue ke lo," kata Lyta cepat dengan satu bungkus keripik ditangannya yang ia jauhkan dari Elang.

"Gue laper," ucap Elang untuk kedua kalinya.

Dengan perasaan kesal Lyta menghabiskan satu bungkus keripik pedas kesukaannya, tinggal satu suapan lagi keripik itu akan habis. Lyta memasukkan keripiknya kedalam mulut dengan sedikit yang masih ia katup kan di bibir.

Hap!

Elang menyambar keripik yang berada di bibir Lyta menggunakan bibirnya.

"Manis," kata Elang yang sudah melahap keripik dari bibir milik Lyta. "Keripiknya."

"Dasar mesum, keripik yang gue makan ini tuh keripik pedas," tukas Lyta menatap tajam Elang.

"Sebelumnya keripiknya emang pedas, tapi karena udah di bibir lo jadinya manis," jelas Elang mengusap lembut sudut bibir Lyta.

"Mesum," kata Lyta, lalu meminum susu kotaknya.

"Mesum sesekali gak papa," jawab Elang santai lalu menyesap susu kotak Lyta dengan satu sedotan yang sama.

Tatapannya menajam, mengisyaratkan bahwa gadis itu ingin sekali mencabik-cabik wajah Elang. Cowok itu benar-benar membuatnya kehilangan akal, tadi ia mengambil keripiknya, sekarang dia juga meminum susu kotaknya.

"Lo bisa gak sih gak bikin gue kesel," ujar Lyta.

"Enggak bisa," jawab Elang santai.

"Kak," panggil seseorang di depannya, tatapan Lyta menuju pada cowok yang berdiri.

Bagai mendapatkan uang sekarung, wajah Lyta yang kesal sudah berubah menjadi senyum manis. "Eh iya, kenapa?"

"Cuman mau kasih inj, formulir pendaftaran Dara untuk masuk anggota cheers kakak," jawab Raka tanpa basa-basi.

"Oh iya," ucap Lyta lesu.

Raka tanpa harus mengucapkan kalimat lain pun pergi, Lyta menjatuhkan pundaknya kebawah kesal, apakah cowok itu tidak tertarik dengannya? Mengapa tidak melirik dirinya sama sekali?

"Seperti yang pernah gue bilang, jangan menaruhkan harapan pada manusia, apalagi menaruhkan pada seseorang yang tidak mengharapkan lo sama sekali," ucap Elang, lalu melenggang pergi keluar bus.

"Dasar cowok nyebelin," teriak Lyta menggebu-gebu.

"Lo kayak kelihatan dekat banget sama Elang, kalian pacaran?" tanya Anna tiba-tiba.

"Gue pacaran sama dia? Hah, mimpi," ucap Lyta menatap Anna sinis.

"Cepetan turun na, sumpek gue di dalam mulu." Rizal berteriak.

Anna menoleh menatap Rizal dengan malas. "Sebentar sih, nyolot banget."

"Lo juga Kill, cepetan sana jalan, badan kalian pada gede-gede nutupin," celetuk Rizal mendorong-dorong tubuh Killa.

"Rizal sialan," ucap Killa.

Mereka menghela nafas lega karena telah keluar dari bus, udara segar dengan angin sepoi-sepoi di puncak sangat menyejukkan.

"Huahhh segernya," ucap Kaca merentangkan tangannya.

"Alhamdulillah kita semua sudah sampai di tempat tujuan dengan keadaan selamat, kalian bisa mendirikan tenda kalian masing-masing sesuai kelompok yang sudah kalian buat, untuk laki-laki tempat kalian di sebelah Timur dan para perempuan di Barat." Pengumuman itu diumumkan oleh kepala sekolah menggunakan toak.

Lyta

Lyta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang