28. LYTA✓

4.2K 251 260
                                    

Hallo! Jangan lupa spam komen di setiap part nya ya ☺️

Tembusin 200 komen ayuk😊

"Ini ice cream nya tuan putri," bisik Elang kepada Lyta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini ice cream nya tuan putri," bisik Elang kepada Lyta.

Bulu kuduknya berdiri saat Elang berbisik padanya, Lyta mengambil kedua buat ice cream dari tangan kekasihnya. Sedangkan Elang duduk dengan satu tangannya yang memegang ice cream dan satu tangannya yang lain memegang pentol bakar pesanan sang pacar.

"Pelan-pelan makannya, nanti keselek sayang," ujar Elang memperingati.

"Enak Lang, ice cream nya enak!" kata Lyta.

Elang menghabiskan satu ice creamnya, sementara Lyta, gadis itu masih sibuk memakan satu ice cream lagi.

"Mereka liatin kamu," ucap Lyta tiba-tiba saat dirinya melihat sekumpulan anak SMA yang terus terang memperhatikan Elang.

"Biarin aja," perintah Elang.

Lyta mendengus mendengar penuturan Elang, bisa-bisanya cowok itu membiarkan wanita lain memperhatikan dirinya disaat cowok itu sedang bersama kekasihnya.

"Gak rela," tukas Lyta.

Sekumpulan wanita itu datang tiba-tiba, mereka dengan tidak malunya menggoda Elang didepan kekasihnya sendiri.

"Sialan."

"Hai kak, boleh minta fotonya gak?" tanya salah satu perempuan yang menggunakan bando pink.

"Hai kak, boleh minta fotonya gak?" ujar Lyta meniru seperti bergumam dengan bibir yang ia jelek-jelekkan.

Elang menengok, cowok itu mendapati kekasihnya yang seperti bebek. Bibirnya maju dengan bergumam sendiri.

Menggemaskan, dan juga sangat manis dimatanya.

"Boleh kan kak?" ujar perempuan yang pakaiannya pling heboh. Rok di span, rambut di urai, baju ketat hingga menceplak.

Elang menengok. "Kalian bisa minta foto sama yang lain aja,"

Cowok itu berdiri, ia bergegas menghampiri Lyta yang ternyata sudah pergi terlebih dahulu meninggalkan dirinya, sepertinya ia kesal karena diabaikan.

Elang berhenti ketika melihat pacarnya sedang cemberut di samping motor, Elang menghela nafasnya. Cowok itu bersyukur melihat Lyta masih ada di sana, tidak pergi meninggalkannya begitu saja.

Dengan perasaan bersalah Elang memetik satu bunga di taman, cowok itu kembali berjalan mendekati Lyta.

"Maaf cantik," ucap Elang yang berada dihadapan sang kekasih, bunga yang ada ditangannya ia selipkan di telinga gadis itu.

Mata gadisnya terlihat berkaca-kaca, wajahnya juga pucat. Sepertinya Lyta sedang tidak baik-baik saja. Elang memutuskan untuk mengantarkan pulang pacarnya itu. Mungkin ia lelah, dan gadis itu juga sedang halangan.

Lyta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang