Lyta

02. LYTA ✓

WAJIB FOLLOW!
Ig: hsnlho__
Ig: bokcin.wp
Tiktok: bokcin.wp

Jangan lupa vote🌟

••••

Dengan pakaian casualnya, Lyta keluar dari kamar menyusuri setiap anak tangga rumahnya.

Gadis itu menampilkan senyum dari bibirnya. Cintia, bunda Lyta bergidik ngeri melihat putrinya.

"Ngapain senyum-senyum, udah gila?" ucap Cintia bunda Lyta.

"Jangan kepo, ini tuh urusan anak muda!" jawab Lyta menatap bundanya dengan senyum mengejek.

"Jadi maksud kamu, bunda udah tua? Enak aja," ujar Cintia kesal.

Alex, ayah Lyta datang dan merangkul istrinya sayang. "Berantem mulu kerjaannya."

"Anak kamu tuh," ucap Cintia mengadu.

"Anak aku juga anak kamu sayang," kata Alex mengacak-acak rambut istrinya lalu mengecup kening Cintia.

"Udah yang paling bener aku tuh anaknya Hotman Paris," ujar Lyta sinis menatap kedua orangtuanya.

"Heh orang tua lu aja malas ngakuin lu, apalagi Hotman Paris. Bakalan di kira pemulung lu ntar," tukas Cintia.

Alex menghela nafas berat, jika sudah begini maka akan rumit. Anak dan istrinya sama saja.

"Masih mau berantem atau mau berangkat sekarang?" tanya Alex pada putrinya dengan nada rendah.

"Berangkat, malesin ngomong sama bunda," jawab Lyta menjulurkan lidahnya.

"Benar-benar ya lu anak gak tau diri, sini berantem sama gue," ujar Cintia menggebu-gebu.

Alex menahan istrinya agar tenang, ia mengecup pipi istrinya yang memerah menahan amarah.

"Gak usah di ladenin sayang, masuk gih. Aku berangkat dulu sama Lyta ke sekolah, sekalian aku langsung ke kantor," ucap Alex menatap istrinya.

"Hm" balas singkat Cintia.

Alex pergi dengan mengusap-usap kepala putrinya, lalu menyentil kening Lyta. "Jangan keseringan berantem."

"Bercanda doang kok," gumam Lyta tanpa menatap ayahnya.

Cintia mengehela nafas, ia tersenyum menatap kedekatan suami dan anaknya, Cintia bersyukur karena dirinya di beri kesempatan mendapatkan keluarga yang harmonis, walau setiap ya harinya ia harus berusaha sabar menghadapi putrinya yang kelewat aktif dan cerewet.

"Bunda yang cantiknya masih cantikan aku, jangan buat anak ya kalau aku gak ada," teriak Lyta dari dalam mobil, kepalanya ia keluarkan dari jendela.

Cintia tersenyum sinis menanggapi sikap putrinya yang semakin hari semakin menjadi. Memang apa salahnya jika dirinya menambah anak? Yang penting kan ia membuat anak bersama suaminya sendiri, bukan suami tetangga.

"Mulai lagi," ucap Alex memasukkan kepala Lyta yang keluar dari jendela.

"Bercanda ayah," ujar Lyta sambil terkekeh.