Ada baiknya kita membaca bismillah dulu yak anak-anak biar bacanya berkah aminn....
Membaca bismillah di mulai 🖤
Hai! Apa kabar kalian semua manteman?
Baik kan ya?
Balik lagi nih sama cerita ini.....Main pantun yukk, ntar kalian buat pantun juga yak 🖤
Ngucapin selamat malam dibilang suka
Ngucapin cinta dibilang bucin
Kenapa harus ada rasa
Jika hanya bermain-mainEh eh ajak-ajak temen kalian baca nih cerita guys biar rame......
Please, cukup hati aja yang sepi jangan cerita ini juga ikut-ikutan sepi ya kan huhuu.....Eittt jangan lupa, jangan pada kabur dulu kalian semua heheh.....
Sebelum pergi jangan lupa vote and spam komen sebanyak-banyaknya ya 🖤
"Mungkin aku tak seperti dia yang kamu sukai, namun aku akan berusaha untuk menjadi sosok yang bisa kamu cintai walau aku berbeda dengannya."
Happy reading 🥰
.
.
."hacjimmmmmm."
"Lucu," ucap Lyta yang berada disebelah Elang.
"Hm,"
Elang terlihat gusar diatas tempat tidurnya, mereng kekanan salah, kekiri salah. Sudahlah jika sedang dalam keadaan seperti ini sangat sulit untuk tidur dengan nyaman.
Elang lebih memilih menjatuhkan kepalanya ke atas paha gadis yang duduk di sebelahnya.
Lyta mendelik melihat itu. "Paha gue bukan bantal."
"Diam, pinjam sebentar aja gue ngantuk," ujar Elang memohon.
"Kan ada bantal Lang."
Lyta tak habis pikir dengan pemikiran Elang, jelas-jelas bantal dan kasur ini lebih empuk dan nyaman dari pahanya, mengapa cowok itu malah tidur diatas pahanya?
Elang tertidur pulas, cowok itu bahkan mendengkur kecil. Lyta membetulkan poni cowok itu yang menutupi wajah tampannya.
"Ganteng tapi sayang nyebelin!"
Lyta menghela nafas pelan, dirinya sudah mengantuk. Namun, sepertinya Elang belum benar-benar tertidur saat ini.
Lyta mengelus pelipis Elang yang terlihat berkeringat, suhu tubuhnya belum juga menurun bahkan wajah cowok itu terlihat memucat.
"Tolong ajarin gue supaya perasaan ini tumbuh Lang, gue gak tau cara memulainya. Tapi, setiap saat lo perlakuin gue dengan lembut rasanya nyaman, gue suka itu. Maaf terlalu egois," ujar Lyta.
Cukup lama Elang tertidur menggunakan paha Lyta. Lyta menurunkan kepala cowok itu yang menggunakan pahanya sebagai bantal.
"Astaga berat banget kepalanya, dosa lo kayaknya numpuk di kepala deh," ujar Lyta pada Elang yang masih tertidur.
Lyta berdiri dari duduknya lalu turun dari kasur, saat dia ingin melangkah tangannya tiba-tiba dicekal dari belakang.
"Gue akan bantu, tujuan gue emang buat lo jadi milik gue Lyt. Gue yakin cinta lo itu udah untuk gue, tapi kayaknya lo belum sama menyadari itu," kata Elang.
Cowok itu ternyata sudah terbangun saat lyta mengoceh sendirian, diam-diam ia mendengarkan semua perkataan yang dilontarkan oleh Lyta.
Elang melepas kembali pergelangan tangan Lyta. Ia rasa gadis itu sudah mengantuk, ia tak tega melihat kelopak mata gadis itu yang mulai menggelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lyta
Teen FictionWAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA! TAMAT (September 2021) Lengkap✓ "Itu tanda kepemilikan, ingat lo milik gue!" ujar Elang seraya membenarkan buku di rak yang hampir jatuh mengenai kepala Lyta. Merasa tidak mendapat respon dari Lyta, Elang tersenyum tipi...