36. LYTA✓

2.9K 221 234
                                    

Apa kabar semua?

Huhuuuu akhir-akhir ini rasanya buat nulis satu chapter cerita itu susah banget😭 susah bagi waktu, tugas yang numpuk sangat meresahkan😭🔪

Jadi kalau up nya melebihi 3 hari tolong di maklumi ya🥺

Jadi kalau up nya melebihi 3 hari tolong di maklumi ya🥺

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jangan lupa vote💓

Happy reading

Lyta berlari keluar dari kamarnya dengan sepatu yang ia bawa ditangannya. Rambutnya belum disisir rapi, waktu sudah menunjukkan pukul setengah tujuh dan ia masih belum bersiap-siap.

Gadis itu mengambil jepit rambut yang terletak di meja, dengan asal ia cepol rambut panjangnya.

"Aghhhh telat kalau gini," kesal Lyta. Gadis berlari keluar dari rumahnya, ia berganti dan berdiri dengan gelisah, ia mengetuk jidatnya berkali-kali hingga tercetak warna merah. Ia lupa jika mobilnya sedang di perbaiki, lalu ia harus naik apa sekarang.

"Naik angkot, ahggg kesiangan ntar," gumam Lyta kesal sambil menggigit kuku-kuku jarinya.

Tidak lama setelah itu, seorang cowok tiba-tiba berdiri didepannya. Lyta mendongak, nafasnya tercekat tak kala cowok itu memajukan wajahnya.

Cup.

Lyta mengedip-ngedipkan matanya kaget, ia menatap cowok itu sendu, entah mengapa ketika melihat Elang gadis itu menjadi cengeng, mungkin ia terlalu takut jika Elang pergi darinya.

Ya cowok itu Elang, Elang menggandeng Lyta.

"Berangkat bareng aku," ujarnya lembut.

Lyta mengangguk, sangat canggung untuk memulai pembicaraan, mungkin karena dirinya sudah beberapa hari ini tak selalu bertemu cowok itu.

Sampai di dalam mobil Elang kembali menggenggam jemari Lyta, ia mengusap lembut telapak tangan Lyta guna menyalurkan rindunya.

"Udah sarapan?" tanya Elang membuka pembicaraan.

Lyta menoleh menatap Elang. "Belum, kalau kamu?"

"Belum juga, nanti pagi-pagi kekantin dulu sebelum kekelas," ujar Elang tersenyum.

"Ohh ntar aku langsung kekelas aja," ucap Lyta canggung.

"Kamu ikut aku Lyt," kata Elang lalu mencium tangan Lyta.

"Gak bisa, jam pertama pelajaran aku bahasa Inggris, peraturannya ketat banget. Kalau telat gak boleh masuk," jelas Lyta.

"Guru kamu gak bakalan masuk hari ini,"

"Kenapa?"

"Mau lahiran, kan lagi hamil," ucap Elang. Lyta menganggukkan kepalanya.

Elang memarkirkan mobilnya di parkiran SMA Angkasa. Elang turun dan membukakan pintu untuk Lyta.

Lyta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang