Sarah nenek Elang berdiri di depan pintu rumah keluarga Lyta, Sarah tidak sendirian melainkan bersama Clara sepupu Elang."Nek, nenek yakin?" tanya Clara hati-hati.
"Hm."
Sarah tak lagi memencet bel rumah, wanita berumur itu langsung masuk ke dalamnya, membuat Clara di belakang menggelengkan kepalanya heran.
"Mau apa kesini?" tanya Cintia saat mengetahui rumahnya di masuki oleh orang lain sebelum memencet bel.
"Saya kemari bukan untuk bertengkar, saya hanya ingin bertemu cucu saya, Elang," ucap Sarah tanpa memandang Cintia.
"Jangan buat keributan di sini, ini bukan rumah nenek atau pun Elang," kata Elang yang baru saja keluar dari kamar.
Sarah menatap Elang, wanita itu mendekat lalu mendekap sang cucu ke dalam pelukannya.
"Maafkan nenek, nenek egois terhadap Papa kamu dan kamu, bagaimana keadaan mu nak, tidak ada yang serius bukan?"
Elang menggelengkan kepalanya, ia teringat surat yang Papa nya tulis, Papa nya ingin jika dirinya meminta maaf pada sang nenek.
"Maaf, maaf atas kelakuan Elang yang kurang ajar sama nenek, Elang gak akan ngelakuin itu semua kalau aja nenek gak mempersulit masalah," ucap Elang.
"Tidak apa-apa, ini semua bukan salah kamu," ucap Sarah, mengusap pelipis Elang.
"Bund, ini kenapa laptop aku gak bisa nyala?" tanya Lyta, gadis itu baru saja keluar dari ruang kerja ayahnya.
"Kamu tidak ingin menegur saya?" tanya Sarah tiba-tiba membuat Lyta memberhentikan langkahnya.
Suara siapa itu?
Lantas Lyta mendongak menatap lurus ke depan.
Deg.
Gadis itu hanya diam mematung sambil membawa laptop ditangannya. Sarah yang melihat keterkejutan diwajah Lyta membuatnya mendekati gadis itu.
Elang lantas berjalan mendahului neneknya, cowok itu menggenggam tangan kekasihnya lalu membawa Lyta agar berlindung di belakangnya.
"Nenek boleh marah sama Elang, tapi tolong jangan ke Lyta," ucap Elang.
Sarah tersenyum karena itu. "Lepaskan tangannya Lang."
Elang tak menghiraukan perkataan neneknya, ia hanya berusaha melindungi sang kekasih dari neneknya.
Sarah melepas paksa tangan keduanya yang saling menggenggam, Lyta menunduk takut-takut.
"Mendongaklah, apa jika kamu di hina kamu hanya menunduk seperti ini? Perempuan tidak boleh lemah," celetuk Sarah.
Lyta mendongak kan wajahnya.
"Cantik," ucap Sarah sambil menepuk-nepuk wajah Lyta.
Semua yang melihat itu terkejut, dan memasang wajah bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lyta
Teen FictionWAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA! TAMAT (September 2021) Lengkap✓ "Itu tanda kepemilikan, ingat lo milik gue!" ujar Elang seraya membenarkan buku di rak yang hampir jatuh mengenai kepala Lyta. Merasa tidak mendapat respon dari Lyta, Elang tersenyum tipi...