38. LYTA✓

2.4K 242 280
                                    

Awas kagak rame🔪

😩😩😩😩😩😩

Depresot

Kali ini bacanya yang khusyu ya☺️

Happy reading 😍

"Lyt," panggil Agam, cowok itu memegang tangan Lyta dari belakang.

"Kenapa?" tanya Lyta heran.

"Punya waktu sebentar?" tanya Agam.

"Maaf ya Gam, tapi gue hari ini mau jalan sama Elang. Kalau ada yang penting lain kali aja ya," ujar Lyta.

Gadis itu melepas genggaman Agam pada tangannya, Agam menarik nafasnya.

"Gue suka lo," ujar Agam keras. Tangannya ia kepalkan erat.

Lyta berhenti melangkah, ia menoleh kebelakang. Badannya menegang, Lyta menatap Agam dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Bercanda ya?" tanya Lyta santai sambil terkekeh.

"Gue gak bercanda," jawab Agam.

"Apaan sih Gam, lawakan lo garing tau ah," ujar Lyta.

Agam mendekat. "Gue suka lo Lyt, gue cinta sama lo, dan gue mau lo."

Plakkk!

Lyta menampar Agam. "Sumpah ini gak lucu Gam."

"Gue suka lo," ujar Agam lalu terduduk dan mengeluarkan kotak kecil dari sakunya.

"Mau kan jadi milik gue?" kata Agam menatap Lyta. Ia tak bisa menahan ini lebih lama lagi.

"Gak bisa, maaf tapi gue gak bisa!" ujar Lyta memalingkan wajahnya. "Kita udah sahabatan dari kecil Gam, lo udah gue anggap jadi Abang sekaligus sahabat gue."

Lyta meneteskan air matanya. Agam berdiri dan menghela nafasnya, ia mengusap air mata Lyta yang menetes. "Maaf."

"Maaf karena menaruh rasa ini, maaf lancang mencintai lo,gue gak tau diri Lyt, maaf."

"Perempuan di dunia ini banyak Gam, dan gue yakin jodoh lo pasti beruntung dapatin laki-laki sebaik lo," ujar Lyta.

Lyta menengok. "Kita tetep jadi sahabat kan?"

Agam kembali terduduk dan membuka kotak kecil itu. "Mau kan nerima ini?"

"Setidaknya gak sakit-sakit banget ditolak cinta gue," lanjut Agam.

"Gam," gumam Lyta.

Agam berdiri lalu memasangkan kalung yang bandulnya berbentuk hati di leher Lyta. "Cantik kalau lo yang make."

Lyta memeluk Agam erat. "Makasih."

Agam membalas pelukan Lyta erat, hatinya terasa sakit saat Lyta menolaknya namun ia akan bahagia jika Lyta bahagia. Dan mungkin bahagianya gadis itu bukanlah bersamanya.

Tanpa sadar dari kejauhan ada sosok laki-laki yang melihat itu, cowok itu mengepalkan tangannya. Elang, cowok itu sedari melihat apa yang Lyta dan Agam lakukan, ia tak mendengar apa-apa namun pikirannya sangatlah negatif.

"Cihhhh." Elang berdecih lalu pergi begitu saja.

....

Tiga puluh menit Lyta menunggu Elang di jalan rumahnya, kemarin cowok itu bilang ingin mengajaknya jalan, namun tak ada kabar dari cowok itu lagi.

"Gak jadi jalan?" tanya Agam.

"Gak tau,"jawab Lyta muram.

"Jalan bareng gue mau?"  tanya Agam.

Lyta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang