•26-Happy Birthday•

197 169 26
                                    

"Impianku sangat sederhana, hanya ingin dicintai oleh orang yang kucinta, hanya ingin dianggap istimewa. Walaupun banyak orang diluar sana yang jauh lebih sempurna, dan hanya ingin kamu, bukan dia ataupun mereka."

~Nauriaz~

Quotes untuk hari ini🤗

Sebelum kalian baca cerita ku, Alangkah baik nya tekan tanda 🌟 dulu. 1 vote dari kalian sangat berharga bagi Author🙏

Thank You yg udah vote😚

Happy Reading❤

***

H

ari ini Frizka sudah mendapat kabar baik mengenai  kepulangannya. Ini hari terakhirnya. Karena itu, Rani sibuk membereskan barang-barang Frizka sedangkan si empu hanya duduk di ranjang sembari memainkan ponsel.

Tuan Reynald
Hari ini terakhir kamu di rumah sakit, kan?


Iya. Kenapa?


Oh gpp


Kenapa tanya? Mau jemput?

Hehehe
Aku gak bisa jemput kamu. Ada urusan sama teman sekelas
Tapi nanti kalau udah selesai, aku langsung ke rumah kamu

Teman yang mana? Kok aku gak tau
Yang lain ikut?

Revan, Radit sama Justin enggak
Sudah ya teman ku udah sampe. Nanti aku kabarin lagi.
Bye cantik


Iyaa, bye


Mengetahui Reynald yang tidak bisa menjemputnya,  hati Frizka sedikit kecewa. Harapannya, Reynald bisa datang dan menjemputnya tapi urusan Reynald sepertinya terlalu penting hingga tak bisa ditinggalkan. Kemarin bilang bisa jemput, gerutu Frizka dengan kecewa.

Rani yang sibuk dengan beres-beresnya sedikit terganggu karena desah kecewa dari Frizka. Ia melirik anaknya yang sedang memutar-mutar ponsel dengan sedikit emosi itu. “Ada apa, Friz?” tanyanya.

Frizka menggeleng. “Gak ada apa-apa, Bu.” Jawabnya dengan senyum tipis. “Sudah selesai, Bu? Frizka gak sabar mau peluk guling kesayangan Frizka,”

Rani terkekeh. “Peluk guling atau peluk Reynald?” tanyanya dengan menggoda putri kesayangannya.

“Reynald gak jadi jemput, Bu. Dia ada urusan sama teman sekelas. Kayanya sih penting.” Jawab Frizka lesu. Ia beranjak dari ranjangnya menuju jendela dan menatap keluar. “Tapi gak apa-apa. Asal Ibu, Ayah sama Kakak bisa jemput, Frizka sudah senang.”

Rani mengangguk. “Sudah kalau begitu, kamu siap-siap.” Titahnya. “Ibu sudah selesai. Kita tinggal tunggu Ayah sama Kevin datang.”

Frizka balik badan menatap sang ibu. Ia kemudian melebarkan senyumnya dengan 2 jempol terangkat. “Ibu memang ibu terbaik di dunia!” ucapnya penuh ceria. Rani yang melihat itu lantas tersenyum dengan tulus.

Tak lama setelah Frizka membereskan sedikit barang pribadinya, Georgie dan Kevin datang.

“Kakak lama banget datangnya. Bisa bawa mobil yang cepat gak, sih! Frizka sama Ibu nunggu sampe lumutan, nih!” gerutu Frizka tanpa rasa bersalah.

Padahal, Kevin baru saja datang. Bukannya mendapat sambutan malah mendapat ceramah dadakan.

“Baru juga dateng udah kena omel sama bocah tengil,” gumam Kevin yang sayangnya terdengar oleh Frizka.

REYKA✓ (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang