"Sekian lama aku menunggunya, akhirnya dia datang juga dan belajar untuk mencintaiku. Terimakasih Tuhan telah mendengarkan doaku selama ini"
~Frizka~Quotes untuk part ini🤗
♡♡
Happy Reading❤
***
Frizka berjalan menuruni tangga rumahnya dengan semangat. Ia melihat ibunya sedang memasak di dapur dan memutuskan untuk membantu.
“Morning, Ibu tercinta!” sapa Frizka sambil memeluk sang ibu.
“Morning, sayang!” Rani membalas pelukan Frizka.
“Frizka bantuin ya.” Rani mengangguk senang dengan ucapan anaknya. Ia memperbolehkan Frizka membantunya.
Sekitar 15 menit mereka berkutik di dapur, makanan siap di sajikan. “Kamu bawa ke meja makan ya makanannya,” pinta Rani lalu meninggalkan Frizka. Frizka mengangguk patuh.
Tak lama kemudan, Georgie dan Kevin menuruni tangga menuju meja makan.
“Anak ayah tumben bangun pagi.” Sindir Georgie.“Tumben juga bantuin ibu masak. Pasti ada maunya nih.” Timpal Kevin sambil menatap ke arah sang adik.
“Frizka bantu ibu bukannya dibilang pinter malah ditanya-tanya.”
“Sudah jangan ribut di meja makan. Sekarang makan, keburu dingin nanti.” Ucap Rani mencegah pertengkaran. Ia datang dari belakang dengan nampan berisi beberapa gelas es jeruk.
Mereka mengangguk mengiyakan perkataan Rani. Keempatnya makan dalam keadaan hening.
“Bu, Yah, Frizka berang—” Belum sempat Frizka berpamitan, bel rumah berbunyi menghentikan kalimat Frizka. Rani yang hendak berdiri untuk membuka pintu dicegah oleh putrinya.
“Biar Frizka aja Bu yang buka pintu.” Ucapnya dan pergi menuju pintu utama.
“Iya, cari si—” Belum sempurna pertanyaan Frizka terlontar, seorang laki-laki memotongnya.
Reynald berdiri tegak di depan pintu. “Hai, cantik!” sapanya hangat dengan memberikan sebuket bunga mawar.
Frizka terkaget atas kehadiran Reynald di depannya. “Loh? Lo kenapa di sini?” tanya Frizka pada laki-laki tersebut sambil menerima buket bunga yang diulurkan.
“Mau jemput lo dong.” Jawab Reynald.
“Gue gak mau. Nanti malah banyak gosip gak jelas di sekolah.” Ketus Frizka kesal sambil menatap tajam pada Reynald.
“Pleasee. Ada yang perlu gue omongin sama lo.” Mohon Reynald.
Apa yang mau dia omongin? Kok gue penasaran batin Frizka. “Oke. Lo tunggu sini.” Kata Frizka dan langsung meninggalkan Reynald.
“Yuk!” ajaknya saat kembali. Ia menutup pintu utama setelah keluar.
“Sudah?” Frizka hanya menjawab dengan deheman pertanyaan itu.
Di dalam mobil, Reynald dan Frizka tidak membuka pembicaraan. Hening dan hanya ada satu lagu yang diputar mengiringi suasana mereka. Cinta butuh waktu—Vierratale.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYKA✓ (TAMAT)
Teen FictionBEBERAPA PART DIHAPUS SUDAH REVISI ≪•◦ ❈ ◦•≫ Terkadang, menyembunyikan sesuatu termasuk perkara yang susah. Banyak yang harus ditanggung di balik semua hal tersembunyi itu. Mencintai dalam diam merupakan salah satu cara terindah. Namun, sesuatu yan...