"Tuhan tidak mengharuskan kita sukses, Tuhan hanya mengharap kita untuk mencoba"
~Mario Teguh~Quotes untuk hari ini🤗
Sebelum kalian baca cerita ku, Alangkah baik nya tekan tanda 🌟 dulu. 1 vote dari kalian sangat berharga bagi Author🙏
Thank You yg udah vote😚
Happy Reading❤
***
Setelah kegaduhan di kantin tadi mereka sama-sama pergi ke UKS untuk mengobati luka Radit.
"Shh, sakit." Ringis Radit saat Tara membantunya mengobati luka.
Tara berhenti. Ia menurunkan tangannya yang memegang kapas beralkohol. Ia menatap Radit dengan rasa bersalah."Maaf," lirih Tara.
Radit terkekeh. "Gapapa. Lanjutin," Jawab Radit dengan nada tenang. Tara mengangguk dengan senyum kecil. Ia melanjutkan acara mengobati Radit dengan telaten.
"Lo sih, Rex! Pake acara ladenin si Riyan segala." Kesal Elvina. Ia tak tahan untuk diam, ingin menasihati Tara panjang lebar.
"Ya maaf. Dia ngeselin abisan. Gak tahu juga kalau akhirnya bakal gini." Jawab Tara dengan penyesalan."Sudah. Gak usah dibahas lagi. Baik-baik saja semua sekarang." Ujar Reynald yang sedikit sibuk menatap ponsel. Semua mengangguk. Setuju dan paham maksud Reynald.
Selepas selesai dengan urusan UKS, mereka memutuskan untuk kembali ke kelas. Mendekati pintu kelas, Frizka berhenti. "Ada Jordan di pintu. Kena denda nih kita."
"Telat berapa menit kita?" tanya Suci sedikit khawatir.
"Emang kenapa?" tanya Revan bingung.
"Denda apa? Kan sudah bayar kas wajib tadi."
Justin mengangguk. "Iya, kenapa sih?" tanyanya yang juga bingung.
"Kalian gak tau?" tanya Frizka. "Jordan selalu jaga pintu kelas setelah istirahat. Yang telat 5 menit denda 5 ribu per orang. Satu menit, seribu dendanya. Sedangkan kita, telat 15 menit. Yang artinya kita harus bayar 15 ribu perorang. Kita ada berdelapan jadi harus bayar 120 ribu totalnya."
Reynald menyodorkan botol minum yang ia bawa. "Minum." Ujarnya. "Capek kan nyerocos terus?"Frizka menerima botol Reynald dengan sedikit malu. "Emang panjang, ya?" tanyanya tak sadar. Ia kemudian meneguk air di botol karena Reynald mengangguk.
"Sejak kapan ada peraturan kaya gitu?" tanya Justin yang masih bingung. "Kita pernah telat tapi gak ada denda perasaan,"
"Sudah lah. Berdoa saja sekarang juga gak ada denda." Ujar Frizka. "Sekarang, kita ke sana dulu sebelum guru masuk, nanti kena hukuman yang ada." Sambungnya yang kemudian meninggalkan beberapa orang yang bingung bersama Tara.
Yang lain mengikuti. Tepat saat mereka tiba di depan pintu, benar saja, Jordan menghadang bak harimau penjaga hutan."Kalian gak bisa masuk sebelum bayar denda."
"Sejak kapan ada denda, sih?" tanya Radit yang masih bingung. "Gue gak pernah tahu ada denda meskipun pernah telat.
"Uangnya dia pake buat ngantin." Celetuk Tara.
"Ngapain juga!" Jordan tak terima. "Gue banyak duit. Gak harus morotin kalian." Sambungnya membanggakan diri.
Sedikit keributan terjadi karena kesombongan Jordan. Itu berlangsung satu menit hingga Reynald berdehem, menatap Jordan. "Kita gak boleh masuk?" tanya Reynald dengan nada serius.
"Eh Reynald." Jordan sepertinya baru menyadari keberadaan Reynald di sana.
"Boleh-boleh. Kalian boleh masuk, silakan." Ia menggeser tubuhnya hingga tak menghalangi jalan masuk.
"Gitu dong!" Justin, Frizka, Tara, Suci, Revan dan Radit mengatakan hal yang sama dengan tepukan di pundak Jordan bergantian saat masuk berurutan.
"Balikin uang gue selama ini." Bisik Elvina saat gilirannya masuk.
"Gak mau dan gak akan pernah." Jawab Jordan dengan gumaman.
// Maaf dikit hehe
***
HALLO semua Readers didunia💖
Gimana nih menurut kalian part 15 nya?Senang atau gak senang,Jangan lupa kalian Vote ya!
Ikuti terus ya Update dari Author,jangan lupa Komen sebanyak banyaknya, share ke temen temenmu, dan jangan lupa ikutin akun WP Author😊
Kalo ada Typo komen ya'(Jangan lupa follow IG Author😅
@xsptya._Thank You Readers❤
KAMU SEDANG MEMBACA
REYKA✓ (TAMAT)
Teen FictionBEBERAPA PART DIHAPUS SUDAH REVISI ≪•◦ ❈ ◦•≫ Terkadang, menyembunyikan sesuatu termasuk perkara yang susah. Banyak yang harus ditanggung di balik semua hal tersembunyi itu. Mencintai dalam diam merupakan salah satu cara terindah. Namun, sesuatu yan...