•3-Pingsan•

557 291 209
                                    

Happy Reading❤
***

Frizka memutar knop pintu rumahnya. “Assalamu’alaikum, Frizka pulang!” salamnya dengan riang saat sudah masuk.

Rani yang sedang membaca koran di ruang tamu memberhentikan aktivitasnya dan membalas salam putrinya.

“Wa’alaikumussalam.” Rani memberi isyarat pada Frizka untuk duduk di sebelahnya. “Sini, sayang.”

Frizka duduk di tempat yang Ibunya tunjuk. “Ada apa, Bu?” tanyanya sedikit bingung.

Rani membelai rambut Frizka penuh kasih sayang. “Frizka tadi pulang bareng siapa?”

“Bareng teman kelas.” Jawab Frizka dengan tatapan datar.

Widiw! Teman siapa, Dek?” sahut Kevin yang sedang menuruni anak tangga.

“Ya teman Frizka lah! Siapa lagi.”

Kevin duduk di sebelah Rani. “Teman yang mana? Teman lo aja gak ada yang mau sama lo. Atau jangan-jangan lo nebeng orang gila yang biasanya di depan pagar sekolah itu ya?!” ledek Kevin sambil menahan tawanya.

“Bu, liat tuh kak Kevin ngeledek Frizka terus!” adu Frizka dengan wajah tak senang.

“Gitu aja marah, Dek! Sok manja lo sama ibu!” Kata Kevin disusul dengan tawa di akhir.

“Bercanda atuh. Jangan dianggap serius perkataan kakak.” Lanjutnya.

Frizka menatap kevin dengan tatapan tajam sembari memperingatkan.

“Teman laki-laki atau perempuan?” tanya Kevin yang sangat kepo.

“Laki-laki.”

“Pac—” ini bukan Kevin, melainkan Rani yang berbicara namun terpotong.

“Assalamu’alaikum, Bu, Kak Kevin. Frizka ini baru pulang gak disuruh istirahat dulu malah ditanya aja dari tadi. Frizka tadi nungguin jemputan sekitar 30 menit loh.” Keluh Frizka berdiri dari tempatnya.
“Sudah. Frizka mau ke atas dulu, beres-beres.” Ia beranjak meninggalkan ruang tamu menuju kamarnya membuat Rani dan Kevin beradu pandang kemudian senyum sedikit jahil.

“Lelah banget gue hari ini.” Gumam Frizka.

Frizka berniat membersihkan diri dan melakukan ritualnya guna melepas penat.
Frizka keluar dari kamar mandi setelah kegiatan bersih-bersihnya. Ia segera mempersiapkan keperluan sekolahnya untuk besok.
Setelah semua selesai, ia merebahkan diri di kasur Doraemonnya itu dan segera memejamkan mata untuk tidur.

>> <<

Hari ini adalah hari senin. Di mana hari paling disiplin untuk para murid SMA Nusa Bangsa karena mereka harus mengikuti kegiatan upacara bendera. Hari ini Frizka telat bangun 10 menit dari biasanya hingga ia tak memiliki waktu untuk sarapan karena takut gerbang sekolah ditutup.

“Frizka sarapan dulu, Nak.” Tutur Rani saat melihat Frizka yang terburu-buru.

Frizka menghampiri Rani dan berpamitan. “Nanti aja, Bu. Bisa-bisa gerbang ditutup karena telat.”

Rani mengangguk. “Iya sudah sana. Hati-hati berangkatnya.”

>> <<

Frizka berjalan menyusuri koridor sekolah yang cukup ramai bersama ketiga sahabatnya untuk berkumpul mengikuti upacara di lapangan.
Cukup lama siswa-siswi SMA Nusa Bangsa berdiri mendengarkan pembicaraan kepala sekolah yang bagi mereka tidak penting. Bahkan diposisi paling belakang barisan, ada yang duduk, jongkok, bahkan tidur dengan bersandar pada pohon.

REYKA✓ (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang