"Tak harus meniru sesuatu untuk jadi keren. Cukup jadi diri sendiri dan kenali siapa kau sebenarnya"
~Wiz Khalifa~Quotes untuk hari ini🤗
Sebelum kalian baca cerita ku, Alangkah baik nya tekan tanda 🌟 dulu. 1 vote dari kalian sangat berharga bagi Author🙏
Thank You yg udah vote😚
Happy Reading❤
***
M
ak El
Gue udah di depan rumah lo
Buruan
Membaca pesan yang Elvina kirim, Frizka bergegas mengambil keperluannya dan segera turun untuk berpamitan pada Rani. Ia keluar menemui Elvina dan yang lain setelah mencium tangan Rani, berpamitan.
“Lama banget, sih!” gerutu Elvina pada Frizka yang memasuki mobilnya.“Ya maaf, El.” Jawab Frizka sedikit merasa bersalah.
“Mana ada lama. Lo yang tipis kesabaran, El.” Celetuk Tara dengan candaan. “Iya kan, Ci?”
Suci mengangguk. “Sudah, ayo berangkat. Telat nanti.”
Elvina mendengus kesal. Ia menunjukan wajah tak sukanya dengan raut marah. Ia mulai menyalakan mesin mobil dan melajukannya menuju sekolah dengan kecepatan standar. Tak lama kemudian, kekehan muncul dari bangku sopir.
Elvina terkekeh. “Kalian terlalu serius.” Ucapnya karena merasa keadaan sedikit panas namun hening. “Gue bercanda tadi.” Sambungnya. Suci dan Tara memutar mata mereka malas.Frizka ikut terkekeh. “Gue tau. Gak mungkin Mak El marah sama gue.” Katanya. “Secara, gue kan cantik, imut, manis, baik, ramah, sopan, rajin menabung dan gak pernah marah. Gak mungkin ada yang ngambek ke gue.” Jelasnya dengan gaya yang dibuat centil.
“Eh kamu jangan solimi!” ujar Tara mengikuti gaya seseorang dalam salah satu video yang pernah viral di sosial media.“Solimi-solimi. Sholehah!” lanjut Suci.
Mereka tertawa dengan candaan yang mereka buat. Tidak seperti tadi yang suasananya sempat padam, kali ini hidup kembali.Mungkin jika orang mendengar mereka, mereka dicap orang gila—mungkin.
Dengan perjalanan yang penuh dengan candaan, tak terasa mereka sampai di seolah.Suasana cukup ramai bahkan dari parkiran. Siswa kelas sebelas SMA Nusa Bangsa sedang mengadakan camping sederhana di sekolah seperti yang pernah diumumkan sebelumnya.
Siswa kelas 10 dan 12 tidak diikut sertakan dalam kegiatan ini. Mungkin ada, tapi bukan sebagai kelas utuh, hanya perwakilan pengurus OSIS. Ada giliran tersendiri untuk kelas 10 dan 12.
“Kelas kita pada di mana?” tanya Tara celingukan mencari grup mereka.“Di dalam, mungkin.” Jawab Frizka tak yakin. “Yuk masuk dulu!” ajaknya diikuti ketiga yang lain.
Di depan mading yang mereka lewati, beberapa pengurus OSIS sedang dikerumuni oleh banyak siswa. “Emang ngisi daftar hadir dulu?” tanya Elvina.
“Gak usah kali. Langsung masuk aja. Buang-buang waktu,” sambungnya dengan kesal.
“Lo kenapa sih, El?” tanya Tara sedikit bingung. “Dari tadi bawaannya pengen baku hantam mulu perasaan,”
Suci terkekeh tipis. “Revan gak balas chat kali,” tebaknya yang tepat sasaran.
Elvina mengerucutkan bibirnya. “Gue. Ke. Sel. Ba. Nget. Sama tuh anak satu!” sambungnya penuh penekanan. “Awas saja kalau ketemu. Gue tarik rambutnya sampai copot kepalanya!”
“Kan. Bener.” Suci dengan bangga diri tersenyum karena tebakannya tepat. Yang lain tertawa tipis melihat itu. Apalagi saat Elvina menunjukan wajah kesal dengan pura-pura menangisnya.
> = <
“Dari kelas mana, kak?” tanya salah satu pengurus OSIS yang bertugas di bagian daftar hadir.
“XI IPS-3.” Jawab Elvina singkat.“Di mana, ya?” gumam Frizka celingukan mencari seseorang.
“Cari Reynald?” tanya Elvina melihat Frizka yang mencari orang. Frizka hanya mengangguk.
“Kenapa?” tanya Suci. “Emang gak ngabarin?”
Frizka menggeleng. “Akhir-akhir ini dia jarang hubungin gue. Gak tahu juga kenapa.” Jawabnya dengan sedikit lesu.
“Aneh gak sih?” tanya Tara.
“Aneh? Aneh gimana?” tanya Suci yang bingung.
“Tadi kata Mak El, Revan gak balas pesannya. Frizka bilang, Reynald jarang hubungin belakangan ini. Radit juga. Kita jarang kabar-kabaran udah beberapa hari.” Jelas Tara. “Menurut gue aneh. Menurut kalian aneh, gak?”
“Sudah gue bilang gak usah pacaran.” Suci menjawab tak sesuai dengan pertanyaan. “Dosa. Pacaran itu dosa. Gak baik. Susah mau surga nanti. Mau kalian?”
Ketiga yang diceramahi menggeleng. “Gak mau.” Jawabnya berbarengan.
TARIK SIS! SEMONGKO!
AKH MANTAP!
Di tengah ceramah Suci, tiba tiba saja suara dari pengeras suara terdengar sangat kuat. Sumbernya dari halaman sekolah. Entah kenapa pula malah musik itu yang di mainkan.“Apaan anjir?” tanya Elvina disusul tawa kemudian.
“OSIS lagi siapin acara kali,” jawab Tara di tengah tawa mereka. Keempatnya berjalan menuju kelas mereka dengan perlengkapan masing-masing.
“TARIK SIS!” teriak Elvina tepat saat ia menginjakan kaki di kelas.
“SEMONGKO!” jawab satu kelas serempak termasuk Frizka, Tara dan Suci. Kegiatan itu tentu mengundang tawa setelahnya.
“Jordan!” Tara setengah berteriak menyebut sama si ketua kelas. Yang dipanggil hanya menoleh lalu mengacungkan kedua ibu jarinya seolah paham maksud Tara.
“Mulai deh!” kata Frizka dengan malas.
Suci berdehem. “Kumat lagi penyakitnya,” angguk Suci pasrah.“BERDIRI SEMUA!” titah Elvina.
Seisi kelas termasuk Frizka dan Suci, patuh. Mereka berdiri di tempat masing-masing bahkan ada yang menaiki kursi dan meja. Kelas dengan frekuensi yang sama memang begini.
IRI? BILANG BOSS!! HAHAY!
Suara kencang dari pengeras suara di kelas ini dikendalikan oleh Jordan.
AMPUN BANG JAGO!
SORRY BANG JAGO! AMPUN BANG JAGO!
Seisi kelas kompak menarikan gerakan yang sama persis dengan sebuah video yang belakangan beredar. Tak sampai situ, itu semua berlangsung sangat lama dan sudah dipastikan keadaan kelas mulai berantakan karena keributan yang menyenangkan ini. Tak hanya itu, beberapa orang juga mendokumentasikan peristiwa ini sebagai kenang-kenangan saat mereka tak bersama nanti.// Satu kata buat kelas mereka?
***
HALLO semua Readers didunia💖
Gimana nih menurut kalian part 19 nya?Senang atau gak senang,Jangan lupa kalian Vote ya!
Ikuti terus ya Update dari Author,jangan lupa Komen sebanyak banyaknya, share ke temen temenmu, dan jangan lupa ikutin akun WP Author😊
Kalo ada Typo komen ya'(Jangan lupa follow IG Author😅
@xsptya._Thank You Readers❤
KAMU SEDANG MEMBACA
REYKA✓ (TAMAT)
Novela JuvenilBEBERAPA PART DIHAPUS SUDAH REVISI ≪•◦ ❈ ◦•≫ Terkadang, menyembunyikan sesuatu termasuk perkara yang susah. Banyak yang harus ditanggung di balik semua hal tersembunyi itu. Mencintai dalam diam merupakan salah satu cara terindah. Namun, sesuatu yan...