~Happy reading~
❗️❗️typo bertebaran❗️❗️
"Bunda kami berangkat dulu, dah dah bunda." Pamit Jayden.
"Iya hati hati, jangan ngebut ngebut, kamu bawa anak orang."
"Iya..."
Lily membuka pintu mobil yang dibelakang.
"Depan, gue bukan supir lo."
Lily mehela nafasnya.Lily menuruti kemauan Jayden,mejalankan mobilnya.
"Kok gue ngerasa kalo lo itu rose,ly" dalam pikiran Jayden.
Jayden menatap Lily."Apaan sih jangan tatap aku kaya gitu."
"Bodo, karena gue suka lu." Jayden yang spontan. Lily menengok ke Jayden.
"Gue suka mata lu tepatnya."Lily mengeluarkan sinar biru dari matanya.
Untungnya Jayden tidak melihat matanya.
"Lu mirip orang yang gue kenal, dia cantik banget,dia mempunyai mata biru ungugue sangat mencintainya, tapi karena kesalahpahaman itu dia menghilang begitu saja, gue terpukul banget,Ly, gue kangen sama dia."
"Eh maaf ya gue jadi cerita hehe."
"Dia punya alasan mungkin?." Ujar Lily.
"Cape gue nyariin dia ly, percuma ga ketemu."
Lily merasa dadanya sesak sekali, saat Jayden menceritakan tentang rose. Rose adalah dirinya.
"Turunkan aku disana, aku mau nunggu yeri, kamu tau kan?."
"Kenapa ga disekolah aja?."
"Gapapa, turunkan aku disana."
"Oke, gue tungguin, takutnya lu digoda preman disini kan bahaya, tau disini tuh rawan pelecehan perempuan, lu mau gue tinggalin disini?."
Lily terdiam, niatnya untuk melarikan diri dari Jayden.
"Yaudah nurut sama gue, turun didepan sekolah aja."
"Ajaib ya kamu wah."
"Emang baru tahu?"
••••
Yeri sudah menunggu Lily dari tadi.
"Stop itu ada yeri didepan, aku turun disini." Tapi Jayden tidak mau membukakan pintunya.
"Dengar ga sih yang aku bilang?, kamu budek ya?." Jayden smirk tersenyum.
"Jelek kamu, tersenyum begitu." Jayden datar dan menatap Lily.
"Buka ga pintunya." Jayden mengalah dan membuka pintu mobil.
"Jangan lari lari ntar jatuh.."
Lily cepet cepet belari tapi kakinya tidak mendukung.
Brukk..
"Barusan gua bicara.. jatuh kan.." ujar Jayden dimobil.
Yeri menghampiri Lily.
"Kamu gapapa?.""Gapapa aw.. aduh..." rintih Lily.
Yeri membantu Lily diri."Makasih yer , kakiku tidak apa apa hanya luka sedikit ntar juga sembuh."
"Jangan bilang gapapa, belum tentu baik baik saja." Ujar yeri.
"Tapp.."
"Gaada tapi tapian... Aku anterin kamu ke uks."
Yeri menggandeng Lily ke uks.
Lily mengalah yeri sangat keras kepala, apa dirinya yang keras kepala? Tau ah. Batin Lily.••••
Jayden berdiri disamping pintu, melihat yeri yang fokus mengobati lily, Lily yang sadar langsung melihat kearah pintu.
"Ngapain kamu disana?."
"Suka suka gue dong, kan gue punya mata." Yeri yang binggung Lily ngomong sama siapa langsung balik badan. Yeri melihat Jayden.
"Ly kamu punya penguntit ya?, ke dukun aja takutnya kamu kenapa kenapa."
"Iya nih.. sebel banget.."
Jayden menghampiri mereka."Enak aja.. gue dikatain penguntit, gue disini niat baik nih.. gue bawain bubur 2 bungkus buat kalian, gue tahu kalian belum sarapan kan?." Jayden memberi 2 bungkus, ke mereka. Dan menerimanya.
"Makasih.."
"Oke kalo gitu gue pergi dulu.."
"Siapa juga yang suruh kamu disini, gaada yang suruh." Tintah lily. Yeri tertawa mendengar tanggapan Lily. Jayden mendesu.
"Cih.." Jayden meninggalkan mereka.
-Bersambung.
See you next part.💛
KAMU SEDANG MEMBACA
Live with Human's gumiho (COMPLETED)
FantasySeekor Gumiho yang rela berinkarnasi sebagai manusia seutuhnya, untuk mencari kekasihnya yang pergi meninggalkan dia, karena ke salahpahaman. Enjoy my worked. Makasih sudah mengikuti cerita ini. Happy reading. End 23 juni. ❗️❗️Update setiap hari❗️❗️