Chapter 30✨

1 0 0
                                    

•Happy reading•

Lily menatap yeri dengan tatapan binggung.
"Ly, lu jangan khawatir gue gaakan biarin tuh orang nyakitin lu." Tegas yeri dengan nada kesel.

"Lu gausah Bantuin gue, gue bisa urusin sendiri." Yeri menghela nafas panjang.
"Bisa ga sih terima tawaran gue?." Sejak kejadian itu gaya bahasa mereka menjadi lu-gue bukan aku kamu lagi yang secara normal.

"Gue ga suka merepotkan orang lain, gue mau pergi." Lily meninggalkan yeri yang masih tertegun. Emang Lily sangat keras kepala.

"Jane mana sih?, udah tahu kekasihnya kangen malah ngilang sebel." Yeri cemberut.

Yeri pergi kekantin untuk membeli sesuatu. Karena dia sangat laper. Dijalan dia bepapasan sama Jayden. Tapi yeri membuang mukanya. dia masih kesel sama tingkah Jayden tadi. "Gausah ngambek gitu." Jayden bicara sangat pelan.

"Terus gue harus bilang wow?Gitu." Jayden memegang tangan yeri. Dengan sangat keras. "Singkirin tangan lo dari tangan gue sekarang." Jayden menatap tajam yeri.

"Gausah gitu matanya ntar jatuh, oh satu lagi gue gatakut sama mata lo itu, jadi lepasin tangan gue." Ujar yeri.

Jayden melepaskan tangan yeri. Lalu membisik sesuatu ke yeri. "Lu tahu sesuatu kan tentang Lily." Yeri mendengik. "Dih lu siapa?." Yeri lanjut berjalan ke kantin.

"Jane ih sumpah ya aku kesel sama kamu sih." Muka cemberut yeri. Tiba tiba matanya ada yang menutupnya. "Siapa ini? Galucu ya kamu pake segala nutupin mata aku, aku udah tahu kalo kamu itu jane."

Seseorang itu menurunkan tangannya. "Ih kok tahu sih sayang." Yeri tersenyum dan memeluk jane. "Kamu kemana aja sih. Aku kangen tahu gak." Jane mengacak-acak rambut yeri.

"Aku ada urusan penting, maaf ya lama kan aku udah disini sama kamu cantik." Yeri mengangguk.

"Aku mau makan laper, temenin." Yeri dengan nada anak kecil.

"Iya sayang apa sih yang ga buat kamu mah,apapun akan aku turutin."

"Pacar yang sangat baik. I love youu."

"I love you too gumihoo imut kuu." Jane mencubit pipi yeri. Yeri tersenyum hanya jane yang bisa membangun moodnya kembali.
                                         ••••

Lily berjalan kearah belakang sekolah untuk mencari udara segar, dan Lily melihat ada pet house atau bisa disebut juga rumah peliharaan, ada banya berbagai macam kucing dan anjing disana. Lily tersenyum sangat lebar ini adalah hal terindah yang pernah dia lihat.

"Kak.." Lily merasa terpanggil melihat kebelakang. Anak kecil yang telah memanggilnya.  Lily menghampiri anak kecil itu.

"Ada apa?." Tanya Lily. Anak kecil itu memberi makanan pet ke Lily.

"Sangat manis kamu, terima kasih banyak."anak kecil mengangguk. Dan pergi meninggalkan Lily. Lily tidak tahu kalo anak kecil itu berwujudan gumiho. Siapakah gumiho itu?.

Lily berjongkok untuk kasih makan ke kucing. Kucing itu sangat imut. Berbuat baik lah.

"Kamu sangat lucu, makan yang banyak ya.." Lily tersenyum dia sangat bahagia melihat kucing kucing ini makan dengan lahap. Lily mau mencari anak kecil itu yang kasih makan kucing.

Dia mencari ke ujung sana- sini tidak bertemu, mungkin dia sudah pergi dari sini.
Lily kembali ke sekolah karena bentar lagi udah bel pulang.

•••
Jayden kalap diatap, kenapa sih kisah cintanya gaada yang bener sama sekali selalu aja berantakan.
"Gue gaakan biarkan Lily jadi milik orang lain, gaakan gue biarkan.." Jayden memukul tembok sekolah.

"Jangan bermimpi kamu.." jayden mendengar ada yang berbicara langsung noleh kebelakang.

"Ngapain lu kesini.. ini tempat bahaya buat lu han.." ujar Jayden.

"Bahayaan mana? Suatu hari nanti Rose akan menghancurkan dunia ini."

"Jangan omong kosong kaya gitu han.. Rose sudah hilang udah berabad abad dia tidak akan mungkin kembali kedunia ini."

"Gue baru saja melihat arwah Rose disekitar sini, saat gue kejar arwah itu hilang." Ujar Hana. Ucapan Hana barusan membuat jayden terjun dari jurang sekarang juga.

"Sebenarnya ini bukan salah gue, ini salah ibu gue yang maksa buat ngerebut lu dari rose, ibu gue lah yang bikin jebakan itu maafin gue."

"Masalah udah berlalu sekarang yang penting adalah Rose ada dibumi ini."

"Gue akan bantu cari, lo tenang aja." Ujar Hana. Sekarang Jayden mulai percaya kepada Hana.

"Maafin gue jay, sebenarnya gue udah tahu Rose itu ada dimana, saat gue denger percakapan tentang Rose dan arbella waktu itu, lu yang udah bunuh calon tunangan gue yaitu kakaknya rose." Batin hana. Jayden pergi meninggalkan hana begitu saja.



-bersambung.
See u next part.

Live with Human's gumiho (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang