Chapter 31✨

1 0 0
                                    

•Happy reading•

Jayden kembali ke istana gumiho, dan bertemu dengan ayahnya warley.
"Inget pulang kamu Jayden?." Ujar warley. OJayden melihat ayahnya.

"Jayden mau ngambil sesuatu dikamar." Jayden bicara dengan nada serius.

"Gimana? Kamu udah ketemu dengan dia." Ujar warley. Dia khawatir sama anaknya itu yang terus terusnya jadi manusia. Karena sebagai bangsa gumihoo tidak baik terus terusan dibumi atau mereka akan mehilang.

"Aku cape.. bunda mana?." Tanya jayden.

"Bunda.. ada dikamar.. dia udah nungguin kamu sejak kemarin.. cepat temuin dia.."

"Baik yah.." Jayden masuk kekamar istana raja. Jayden masuk kekamar orangtuanya.

"Bunda kangen..." Jayden memeluk bundanya. Bunda suryeon memeluk balik jayden. Bunda suryeon memegang pipi jayden.

"Kelihatannya kamu saat cape nak, kamu tinggal disini ya sama bunda dan ayah arbella sering kali dia tidak pulang, tidak pernah mengkabarkan dia dimana."

"Jayden percaya arbella baik baik saja, bunda ga perlu khawatir aku akan menjaga terus arbella."

"Jadi manusia itu ga gampang sayang, kekuatan kamu akan hilang." Suryeon saat khawatir sama jayden.

"Aku bisa jaga diri kok bunda, bunda percayakan sama aku?, aku akan terus mencari Rose walaupun aku mati bunda." Suryeon menangis dia tidak tega keadaan jayden sekarang.

Arbella Tiba- tiba saja muncul dihadapan mereka. Arbella menghela nafasnya di harus bersabar sekarang walaupun dia sedikit benci sama sang kakak.

"Bunda.."
Bunda suryeon dan jayden pun balik badan dan melihat arbella dengan tatapan sangat lesu.

"Kok kamu bisa disini?." Tanya jayden.

"Emang gaboleh aku mengkujungin rumahku sendiri lagian aku kesini bukan mau ketemu kakak, aku kesini karena aku kangen sama bunda.." jelas arbella. Jayden tersenyum kecut. Ia tahu kalo arbella menyembunyikan sesuatu dari jayden.

"Bundaa..." arbella memeluk bunda.

"Kamu baik kan sayang, ada ganguin kamu ga? Waktu penyamaran?." arbella mengelengkan kepalanya tandanya tidak.

"Aku bertemu.. sama seseorang yang sangat aku rindukan sekitar 200 juta yang lalu."

"Siapa dia sayang?." Tanya bunda suryeon.

"Tunggu sebentar lagi ya bunda... bunda akan bertemu dia kembali." Arbella tersenyum. Jayden menatap arbella dengan tatapan bertanya. "Aku pamit bunda, sehat sehat bunda." Pamit arbella kemudian menghilang.

"Siapa dia? Yang bertemu arbella?." Batin jayden. "Jangan bilang??.."

"Bunda bolehkah aku minta sesuatu ke bunda?."

"Apa sayang kamu mau minta apa, bunda akan kasih kamu?." Bunda jawab dengan senang hati.

"Bunda masih ingat ga mantra, yang pernah bunda lontarin didepan guci putih itu?."

"Bunda masih ingat, kamu lupa? Bunda lah yang mengurus guci itu."

"Aku punya saran bunda, boleh kah bunda membantuku?." Jayden meminta tolong bunda suryeon. "Aku akan mencari Rose melalui guci itu."

"Boleh... bunda ambilkan buat kamu tapi ingat guci itu jangan sampe pecah." Menyarankan.

"Baik bunda aku akan menjaga guci itu sangat hati hati." Bunda mengambil guci itu dengan tangan kosong, guci itu udah didepan mata jayden sekarang.

"Mantranya adalah "wahai guci bisakah kau membantuku?."

"Terus kamu lontarin pemintaan apa, yang akan kamu lontarkan keguci itu."

"Baik bunda, makasih banyak..."

"Oh iya satu lagi, kantong energi kamu sebentar lagi menghilang..." bunda suryeon memegang tangan jayden untuk mentrasfer energi. Dan jayden kembali kuat.

"Semangatt!, untuk kamu sayang."

"Makasih bunda, aku pamit ya bunda sayang bunda..." bunda suryeon tersenyum. Jayden membawa guci itu dan menghilang.
•••
    Lily pun pulang kerumah, rumah terasa sepi saat ibunya sengaja menitipkan Lily ke jayden. Ibunya sudah lama tidak pulang kerumah.
    "Haha... kenapa sih semuanya itu terasa jahat banget, gue tuh ingin sekali bahagia tapi gabisaa, dan akhirnya gue bisa menyatukan arwah gue kedalam tubuh lily, dan sekarang kita menyatu dan tidak bisa dipisahkan."

    "Jayden jayden gue sebenarnya sayang banget sama lu, tapi kamu tidak mengakui kalo kamu yang sudah membunuh kakak Ku."

    "Sebenarnya aku gamau pergi dari hidup kamu sayang, aku rindu kita yang dulu." Tiba tiba tangan kanannya sakit banget. Ada yang mencari dia dengan guci.

   "Guci, dengan mantra itu??...bunda suryeon? Go jayden? Ga gamungkin.. Arg.." lily mengeluarakan taring gumihonya. Jayden pun muncul didepan lily yang kesakitan tanganya.

"Jayden??..." lily terkejut bukan main.





-bersambung
See u next part✌️

Live with Human's gumiho (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang