~Happy reading~
❗️❗️Typo bertebaran❗️❗️❗️
"Ayah sama bunda kapan pulang sih, gatau apa anaknya kangen banget." Lily berguman sendirian. Dengan seruput kopi panas.
"Dek Lily ada tamu, diluar nyariin dek Lily." Panggil Art diluar pintu.
"Iya bi, tunggu sebentar." Lily memakai riasan dikit supaya tidak kusam, kalo dilihat orang.
•••
Lily turun dari tangga, dan terkejut dengan tamunya, yaitu Jayden bagaimana bisa dia tau alamat rumah ku?.Apa bunda yang kasih tau."Ngapain kamu disini?, kok tau alamat rumah aku?."
"Gue tamu, bukannya disuruh duduk malah dimarahin."
"Yaudah duduk, ngapain kamu disini."
"Ya terserah gue dong, gue kangen sama lo."
Jayden membuat Lily mati kutu. Dan melihat jayden."Kenapa?, Liatin gue kaya gitu iya sih bener, secara kan gue kan ganteng."
"Ganteng.. dilihat dari lubang sedotan." Singkat Lily.
"Bunda nara kangen sama lu, lu sih tiba tiba kabur dari rumah, gara gara gue bentak."
"Iya emang salah kamu, aku gatau apa apa terus langsung bentak aku."
Jayden menatap mata Lily, dan tiba tiba mata Lily sekilat biru. Jayden menaikan alis apa yang dilihat barusan."Mata lu ko biru?." Ujar jayden, ada yang tidak beres, kenapa wangi bunga mawar tiba tiba menyengat?.
"Wangi mawar?." Rose lu tenang oke jangan panik, kenapa kamu mengeluarkan wangi itu.
"Gak itu aku punya bunga mawar di kamar bunda, jadi kecium baunya kesini." Lily yang panik banget.
"Oh gitu.. lu sibuk ga?." Tanya jayden.
"Ga, aku lagi gaada tugas, yaudah aku keatas dulu." Lily yang buru-buru keatas.
"Gue gasalah liat kan?ada wangi mawar, Rose aku tahu kamu disini, Tolong kasih aku pentujuk keberadaan kamu."
Lily sudah keluar dari kamarnya. Dengan rambut digerai, dengan wajahnya yang sangat cantik.
"Gasalah ngegebetin anak orang." Ucapan itu keluar saja dari Jayden.
"Apa?." Lily yang tidak mendengarnya.
"Syukurlah ga denger, ga bukan apa apa."
"Kamu bohong, kamu bicara apa ga?." Lily yang mencubit pinggang Jayden.
"Dih apaan sih nyubit- nyubit, lu cantik.." pipi Lily memerah, saat dipuji sama jayden.
"Dih apaan sih.. gajelas banget."
"Yah orang mah dipuji bilang makasih gitu, malah dikatain gajelas."
"Terus kamu marah?. Kamu marah sih aku juga ga perduli."
"Yaudah ga jadi jalan." Jayden yang pura pura kesel, langsung berniat pulang.
"Oke aku balik kekamar lagi kalo gitu, kamu pergi dari sini." Jayden langsung mencegatnya.
"Iya..."
Lily tersenyum. Dan itu membuat jantung Jayden dag dig dug.•••
"Mau kemana sih?." Tanya lily. Jayden tidak menjawab dia hanya fokus mengemudi mobilnya."Kok ga dijawab." Ketus Lily. Dia kesal sama Jayden.
"Ntar juga lu tau, yang penting sekarang lu diem, ikutin saja."
"Kamu ga berniat culik aku kan?." Lily yang merasa was was.
"Niatnya sih gitu, tapi gue urungkan niat gue." Lily memukul tangan Jayden.
"Aw.... sakit tahu gak, tangan lu tuh kaya baja."
Lily menghadap kearah jendela, dan dia menggambar love, di embun kaca,Cuacanya hari ini dingin. Jayden melihat gambar Lily dikaca.
"Itu kaya cerita tentang kita ya"Tintah Jayden. Kenapa dia begitu pede?.
"Dih emang aku mau sama kamu?." Jayden tertohok perkataan Lily.
"Suatu hari nanti lu akan jadi milik gue selamanya liat aja nanti." Ujar Jayden. Jayden mencium bau mawar lagi.
"Lu kentut ya, ko bau mawar lagi."
"Enak aja, mana aku ga kecium kok kamu aja kali."
"Serius ini baunya nyengat banget."
Jayden yang tidak tahan langsung membuka kaca mobil.Lily terdiam.. bau mawar, ini pasti dalam diriku. Aku tidak boleh gerak gerak.
Jayden kembali fokus kejalan."Kita keliling kota seoul." Mata Lily langsung ter bunga bunga,Lily sangat seneng banget kalo ada yang mengajak keliling kota seoul.
-Bersambung.
See u next part💛
KAMU SEDANG MEMBACA
Live with Human's gumiho (COMPLETED)
FantasíaSeekor Gumiho yang rela berinkarnasi sebagai manusia seutuhnya, untuk mencari kekasihnya yang pergi meninggalkan dia, karena ke salahpahaman. Enjoy my worked. Makasih sudah mengikuti cerita ini. Happy reading. End 23 juni. ❗️❗️Update setiap hari❗️❗️