Chapter 9✨

9 3 0
                                    

~ HAPPY READING ~

❗️❗️Typo bertebaran❗️❗️

Sebenarnya aku lagi pusing banget, tapi aku harus bikin cerita ini, aku ingin utamain cerita ini soalnya. Hehe.

                                     ••••

"Ayah..., apakah aku boleh turun kebumi?"

"Jangan biarin mereka saja, terserah mereka, kamu kan sudah mendapat apa yang kamu mau, jadi tolong menetaplah disini, sebagai seorang putri raja."

"Tapi kan aku bukan anak kandung ayah, dan bunda."

"Hana cukup, kita sudah memberi semuanya, apa yang kamu minta kami menurutimu, ini pembalasan pada kami, kami sudah bersikap tidak adil pada anak kami sendiri, demi kamu." Ujar pemaisuri.

"Yang aku inginkan hanya ingin menjadi putri, dan Jayden menjadi suami ku itu aja."

"Kalo kalian tidak menyetujui, akan tetap pergi." Hana pergi kebumi, namun tidak bisa, karena Jayden sudah menutup jalan kebumi.

"Ini pasti jayden, sialan.." umpat Hana.

"Sudah kami bilang, kamu tidak bisa pergi, kami juga tidak tahu cara membukanya."
Hana yang kesel langsung pergi ke kamar.

                                    ••••

Jayden sedang menikamati angin malam, yang sepoy sepoy. Jayden mendengar sesuatu. Tiba tiba seseorang memeluk dari arah belakang. Tapi saat Jayden menengok ke perutnya, tangannya itu bayangan.

"Jayden..." suara itu, suara yang sangat di rindukan. Jayden membalik badan.

"Rose... ?, ini bener kamu kan??, kamu kemana aja, aku kangen sama kamu, tapi kenapa cuman bayangan?." Rose mencium bibir jayden. Dan Rose menangis.

"Aku hidup disalah satu tubuh manusia didunia ini, tapi aku gaakan kasih tahu kamu, aku yakin kamu pasti bisa menemukan aku, i love you.. , ini saatnya aku pergi." Saat Jayden berjalan selangkah bayangan Rose menghilang.

"I love you too, my love.."
Ada seseorang yang menyalakan lampu taman, Jayden melihat ke bawa. Lily sedang duduk diem diayunan.

Cepet cepet Jayden turun kebawa.
"Lily.." pangil Jayden.

"Kenapa? Jangan ganggu aku, aku lagi konsen supaya wajah ku tidak hitam."

"Bodo emang gue perduli??." Dengan ide jail jayden, jayden membuka masker muka diwajah Lily.

"Jayden!!!, sudah ku bilang jangan ganggu aku, ih jail banget jadi orang, aku bilangin bunda nara.." sangat mau melangkah Lily kepeleset kulit pisangg.

"Aaaaa.." dengan sergap jayden menahan tubuh lily, mereka saling menatap satu sama lain.

"Makanya kalo jalan hati hati kepeleset kan tuh." Ujar jayden, Lily sadar, langsung berdiri dengan sempurna.

"Btw, badan loh berat juga, makan batu ya?."

"Sembarangan kamu, kalo ngomong, udah ah minggir kamu."

"Kalo gue gamau?."

"Aku dorong kamu ke kolam renang."

"Coba berani ga?" Lily mendorong jayden, saat terjatuh Jayden menarik tangan Lily, akhirnya mereka berdua jatuh ke kolam renang.

Lily tergelam, untuk Jayden menolongannya.
"Pendek sih." Masih sempat sempat Jayden meledek Lily.

"Yaampun, kalian kenapa bisa nyebur gini."bunda nara mendengar keributan, keluar.

"Jayden bunda yang manarik tangan aku.."

"Dih lu yang dorong gue, yaudah gue narik tangan lu." Bunda nara memberi mereka anduk kering.

"Yaudah sekarang kalian mandi, kalo ga cepet cepet mandi, nanti sakit, bunda udah masak, habis itu kalian makan."

"Siap bunda..." Jayden mengelitik pinggang Lily. Dan lansung berlari.

"Noh kan bunda, siapa yang jail duluan?."
Bunda nara mengelengkan kepalanya.





-Bersambung.
See you next part💛

Live with Human's gumiho (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang