Cinta dan benci itu dua hal yang berbeda tapi diawali sama 'TERLALU'
^o^
"Kau baik baik saja? Wajahmu agak pucat"Rey khawatir saat melihat Zera yang awalnya ceria kini terlihat murung dan diam setelah pulang dari bioskop.
Gadis yang bersandar di kaca jendela itu terlihat memprihatinkan, Rey mendekat dan langsung merakan suhu gadis itu yang sangat panas.
Zera mengengam tangan Rey yang berada di keningnya sebelum membawanya turun dengan lembut.
"Aku baik baik saja hanya sedikit tidak nyaman"
"Kamu demam!"
"Tolong jangan berisik"
Tersenyum tipis sebelum melirik ke jendela mobil yang ternyata sudah sampai di depan pagar rumahnya.
"Sampai di sini saja, aku tak ingin Jacob melihat mu dan membuat masalah untuk kita berdua"
Zera turun dari mobil dengan gerakan lambat, terlihat tubuh itu seperti tidak berdiri dengan benar. Zera mengerutkan keningnya yang sakit dan kepalanya semakin pusing.
"Jika kau khawatir dengan ku, biarkan aku mengantarmu sampai dalam"
Rey benar benar khawatir dengan keadaan Zera saat ini, gadis itu terlihat sangat rapuh dan sedikit hembusan angin bisa saja langsung membuat gadis itu pingsan.
Zera yang mendengar kekhawatiran Rey berbalik sambil menahan ekspresi sakitnya dan masih tersenyum ramah.
"Rey, bagaimana pun juga aku istri bosmu. Tidak terlalu pantas untuk dilihat Jacob yang notabe adalah orang yang mengaji mu"
Perkataan itu memblokir Rey untuk bertindak lebih.
Ia masuk ke pintu pagar meninggalkan Rey yang sedikit kecewa lebih tepatnya merasa tidak berguna sama sekali untuk Zera, wanita yang menjadi orang yang ia sayangi dan cintai.
....
Zera masuk terlihat para pembantu sedang membersihkan ruangan, Zera yang tubuhnya semakin panas berusaha untuk terus melangkah ke kamarnya.
"Nyonya baik baik saja?"
Kepala maid sedikit terkejut melihat wajah istri tuannya yang sangat pucat ditambah tubuh gadis itu sedikit membungkuk dan bernafas kasar.
Zera menganguk sambil menaiki tangga satu persatu, kepala maid mendekat dan membantu Zera untuk melangkah.
"Tubuh nyonya sangat panas!"
Lewat kain blus kulit tubuh Zera terasa sangat panas.
"Mungkin hanya sedikit masuk angin, dimana Tuanmu?"
Mereka berdua masuk ke dalam kamar setelah Zera mengambil kunci dalam lampu yang berbentuk pot di samping dinding pintu.
Itulah kenapa saat ia mabuk kunci tidak di temukan dalam tas karna Zera meletaknya di dalam lampu agar tidak tertinggal di mana mana, Tapi tindakan Zera ini sedikit ceroboh.
Zera di selimuti oleh kepala maid ia sedikit cemas melihat kondisi nona mudanya.
"Perlukah saya menelpon dokter?"
Zera mengeleng pelan ia baring menyamping
"Tidak perlu, aku tak ingin Tuanmu tahu aku sakit!"
"Tapi tuan sedang tidak berada di rumah nyonya"
Zera langsung berbalik menatap kepala maid, wanita paruh baya itu jelas sangat khawatir pada dirinya.
"Owh.. maka buatkan saja air rebusan jahe"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not A Supporting Role (END)
Teen Fiction(Semua boleh baca kecuali yang bernama Ana~02) Jacob tidak menyadari gadis yang kini menjadi istrinya bukanlah wanita yang terkejar kejar akan pesonannya. Violet tidak pernah menyadari bahwa suatu hari ia akan mendarat di dalam novel yang per...