Bukan jatuh cinta yang indah, tapi momen di hari hari itu yang indah
^o^
Setelah menutup pintu, Zera berbalik dengan cepat dan menatap Jacob dengan panik."Mengapa kau disini?"
"Istriku bermain terlalu jauh dari rumah, tentu saja aku merasa ke hilangan dan merindukanmu. Aku berencana untuk membawamu pulang sekarang karna berani meninggalkanku tepat di mataku!"
Ketakutan Zera membangkitkan kemarahan Jacob yang telah padam.
Zera panik dengan kemarahan Jacob dan tiba tiba meninggikan suaranya, ia cemas Ren yang sedang tertidur terbangun.
"Pelankan suaramu, dan bukankah kesepakatan kita masih berlaku dengan tidak mencampuri urusan masing masing!"
Zera menekankan ucapanya penuh penegasan, Jacob smirk dan mendekat dengan langkah pelan tapi penuh penekanan.
"Oh benarkah!..."
Jacob memojokan tubuh gadis itu ke daun pintu sebelum Zera menahan dada lelaki itu dengan wajah memucat saat perutnya hampir menempel pada pinggang lelaki itu.
"Apa yang ingin kau lakukan, jangan macam macam aku bisa menuntut mu!"
Jacob yang berdiri di hadapan Zera dengan jarak yang sangat dekat sedikit membungkuk sambil smirk sebelum meletakan tangan besarnya di atas kepalan Zera
"Benarkah? dengan kasus apa? menjemput istri untuk pulang?, masuk ke dalam kamar hotel istri? atau sesuatu yang nakal pada istri?"
Jacob dengan sengaja menatap tubuh Zera dengan tatapan cabul sebelum tersenyum bajingan, ia mengerakan tanganya seperti ingin menyentuh tapi sama sekali tak menyentuh, di setiap kulit Zera memberikan sensasi geli dan perasaan aneh.
Harum tubuh lelaki itu dan hembusan nafas yang hangat dan berat entah kenapa membuat Zera sedikit mabuk di tambah tangan lelaki yang menggoda secara tidak langsung membuat Zera sedikit linglung dan menantikan sentuhan nyata.
"Ada apa sayang?"
Jacob memcengkram kedua pipi Zera supaya gadis itu hanya fokus wajahnya bukan tangannya.
Zera yang awalnya masih linglung langsung sadar dan menatap Jacob, melihat betapa polosnya wajah gadis ini tanpa sentuhan make up membuat Jacob tersenyum sebelum membeku saat bogem mentah mendarat di perutnya.
"Akh!"
Lelaki mundur dengan fostur membungkuk, Zera kembali berdiri tegak dan merapikan rambutnya dengan elegan.
"Pulanglah sayang, udah larut besok aku ada pemotretan"
Menepuk bahu Jacob dengan puas, melewati lelaki itu baru ingin menuju ke arah kamarnya perutnya di peluk dan tubuhnya di tarik ke belakang dengan cepat. Tubuh Zera berada di dalam rengkuhan Jacob sebelum lelaki itu meletakan dagunya di pundak gadis itu dengan menyedihkan.
"Tolong kasihani laki laki menyedihkan ini, tidak ada istirahat dari siang bahkan melewatkan makan lalu saat pulang istriku ternyata pergi tanpa pamit jadi aku ikut juga tapi harus mengalami beberapa kendala sebelum akhirnya transit ke beberapa bandara"
Jacob mengeluh dengan menyedihkan, tapi siapa yang tahu cerita tersebut fakta atau karangan Jacob sendiri.
Zera melirik laki laki yang terpejam di pundaknya benar benar terlihat menyedihkan, sebelum menepuk pipi Jacob pelan.
Kali ini saja, kali ini saja kita berdamai!
Zera mencoba untuk berkompromi dengan otaknya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not A Supporting Role (END)
Teen Fiction(Semua boleh baca kecuali yang bernama Ana~02) Jacob tidak menyadari gadis yang kini menjadi istrinya bukanlah wanita yang terkejar kejar akan pesonannya. Violet tidak pernah menyadari bahwa suatu hari ia akan mendarat di dalam novel yang per...