Flashback
1 bulan yang lalu.
Violet waktu itu pulang larut malam karna besok ada acara diperpustakaan dan malam ini sedang mempersiapkan ruangan acara tersebut.
'Baby, no
There ain't no lips like your lips
And nobody else feels like this
There's no moving on, I'll admit
If you go away
Yeah, ah'Bersenandung pelan, menemani Violet yang sendirian di jalan tanpa satu pun orang yang berlalu lalang selain dirinya.
Tiba di jalan raya untuk menyebrang, jalanan tampak padat dengan mobil yang berlalu lalang.
~~
Beberapa saat sebelumnya.
Dewa keberuntungan yang di hukum menjadi kucing harus mengalami kematian yang tragis sebelum berpindah ke hari ini dan malam ini.
'Ah.... Mengapa kuda itu tiba tiba mengijak tubuhku' si kucing kecil berwarna abu abu menjilati tanganya.
Di gang gelap, tanpa waspada sedikitpun tidak mengetahui bahaya yang mendekat. Seorang lelaki berpakaian staff kantor sambil membawa tas di tangan kirinya datang dari kegelapan dan menatap kucing imut itu dengan tatapan dingin.
Kucing abu abu itu menatap dengan polos pada wajah dingin lelaki itu, lalu smirk yang mengerikan muncul di wajah pekerja kantor itu...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kucing kecil itu berlari ketakutan dengan tubuh yang penuh darah, jelas ia terluka saat ini.Dari arah belakang, lelaki itu mengejar tanpa terburu buru sambil membawa pisau bedah di tangan kananya.
Sampai di depan, mobil sedang berlalu lalang dengan padat. Si kucing kecil tidak peduli lagi ia terus berlari mengabaikan rasa takut terlindas mobil.
Si kucing berhasil sampai di tengah jalan dengan keberuntungan, ia menatap ke lelaki yang berada di pinggir jalan sambil menatap dirinya berharap bahwa tubuhnya terlindas mobil.
Ia tersenyum lebar memikirkan ide paling buruk untuk membuat kucing kecil itu mati di hadapanya, sebuah taksi dari kejauhan menjadi targetnya.
Saat taksi semakin mendekat, ia melangkahkan kakinya ke pinggir jalan seolah olah ingin menyebrang, supir taksi yang kaget memanting stir ke samping agar tidak menabrak.
Karna posisi kucing yang masih di tengah garis pembantas 2 arah dengan tubuh yang sangat sakit tak bisa lagi untuk sekedar menghindar saat melihat ban mobil taksi itu yang sedikit lagi melindas tubuhnya.
Violet yang melihat kejadian itu berlari dan menyelamatkan si kucing kecil tapi akibatnya, tubuhnya tertabrak oleh pengendara arah lain yang tidak sempat memberhentikan kendaraan.
Tubuh Violet terpental dan menabrak besi pembatas depan toko dengan keras, kucing kecil itu masih ada di pelukanya bahkan saat Violet yang sudah kehilangan kesadaran ia tetap tidak melonggarkan tubuh kucing kecil itu dari sisinya.
Beruntung Violet selamat walau setelah mengalami kecelakaan paling parah dan pulih setelah 2 minggu dirawat rumah sakit, kucing kecil itu tetap menemaninya dan menjadi kucing kesayangan Violet.
Flashback end
.....
Dewa keberuntungan tersenyum kala mengingat hal itu, saat di titik terakhir hidupnya saat itu dengan tubuhnya yang telah di tusuk oleh manusia kejam.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not A Supporting Role (END)
Teen Fiction(Semua boleh baca kecuali yang bernama Ana~02) Jacob tidak menyadari gadis yang kini menjadi istrinya bukanlah wanita yang terkejar kejar akan pesonannya. Violet tidak pernah menyadari bahwa suatu hari ia akan mendarat di dalam novel yang per...