36:DNA备

15K 1K 13
                                    

Jacob terbangun dari tidurnya, lengan Zera masih melingkar di perutnya yang kekar. Menatap istrinya yang masih tertidur dengan lelah mengundang senyuman yang dalam untuk lelaki berusia 38 tahun itu.

Membungkuk dan mengecup wajah Zera berkali kali membuat gadis cantik itu terganggu dan berbalik memunggunginya.

Di lengan yang tak tertutup selimut itu terlihat tanda gigitan yang memerah dan sedikit biru, dari rambut yang tersingkap, di area leher juga terlihat jelas sisa sisa permainan panas yang baru saja tadi terjadi.

Jacob membali mendekat dan mengangu tidur istrinya, ia mengecup pipi, mengigit kuping atau menekan hidung mungil itu.

"Hemmm!... "

Zera marah dalam tidurnya lalu menyembunyikan wajah di balik selimut.

Jacob tertawa pelan, lalu terdengar dering hp membuat ia seketika duduk dan beranjak keluar tanpa mengenakan sehelai kain dalam langkah terburu buru takut tidur istrinya terganggu.

~~~

Terlihat Liam yang menghubungi dirinya, berdiri di jendela yang menampilkan langit hampir gelap dengan sisa sisa cahaya matahari yang tertinggal dan kabut yang mulai menebal kembali.

"Apa?"

Suara dingin itu sama sekali tidak bersahabat sama sekali, terdengar suara nafas yang sedikit lambat di ujung sana lalu hembusan nafas yang berat.

"Dia benar benar istrimu...."

"99,9 hasil DNA sama persis seperti istrimu, kau dimana? Bisakah aku melihat kakak ipar?"

Liam menjeda ucapanya sebelum kembali melanjut dengan fakta yang telah di tes keakuratannya, tak hanya itu ia balik bertanya dengan nada menyedihkan.

"Aku sangat rindu dengan kakak ipar, bisakah aku--"

"Tidak!"

Memotong dengan dingin sama sekali tidak bersimpati pada Liam yang terdengar menyedihkan.

Ceklek...

Jacob berbalik dengan cepat seolah olah melakukan sesuatu yang salah sebelum ia kembali mengontrol ekspresinya, terlihat istrinya datang sambil mengenakan kemeja miliknya lagi.

"Mengapa sudah bangun? Kamu perlu istirahat yang cukup"

Jacob bersikap seolah olah ia suami yang benar benar menghawatirkan kondisi istrinya.

Tapi di balik itu lelaki ini sangat sangat bajingan yang cabul! Berkali kali menahanya di bawahnya lalu mengertak dengan sejumlah ucapan marah tentang kesalahan di masa lalu.

"Oh iya? Lalu siapa yang membuatku tidak istirahat dengan cukup 2 hari ini!"

"Siapa itu? Kakak ipar.... K-"

Telpon langsung di tutup oleh jari Jacob, Zera mengerutkan keningnya sambil menatap tangan kekar itu yang mengengam hp dengan erat.

"Siapa itu?"

"Bukan siapa siapa!"

Zera penasaran tapi langsung di potong oleh Jacob dengan segera jelas lelaki ini menyembunyikan sesuatu.

Zera menatap dengan curiga pada wajah dingin itu, lalu Zera berlalu menuju ke arah dapur. Tidak ingin terlalu mengetahui apa yang berlaku.

"Kenakan bajumu! Mengapa bertelanjang di malam hari"

Zera mengeleng kepalanya pelan setelah menyadari lelaki itu tidak mengenakan apa pun dari atas sampai bawah.

....

I'm Not A Supporting Role (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang