27: Alise备

9.1K 785 28
                                    

---

 ^o^

  Alise tersenyum menatap kliennya yang seorang lelaki tinggi dengan wajah sangar dan auranya sama sekali tidak bersahabat.

 Beruntung mereka sedang duduk di sebuah restoran yang ramai pengunjung.

Jadi jika sesuatu terjadi setidaknya Alise tidak akan hilang tanpa sebab, lelaki itu memulai percakapan dengan nada dingin tapi jelas.

"Dimana hadiah untuk Tuanku?"

Jelas ia tak ingin banyak membuang waktunya.

 Alise menaruh sebuah koper kecil di atas meja, ia ingin menjelaskan kelebihan barang tersebut tapi pengawalnya langsung mengambil dan bangun ingin pergi.

  Alise mencoba untuk menahan tapi tatapan mematikan lelaki itu membuat Alise terintimidasi.

"Tu-"

"Maaf saya memiliki keperluan lain, permisi"

Berlalu dengan dingin setelah memotong ucapan Alise dengan kasar.

..

   Saat mobil pengawal itu pergi, Alise juga bergegas masuk ke dalam mobil dan mengikuti dari belakang. Tak terlalu dekat tapi juga tak terlalu jauh.

"Alise hati hati"

Morgan khawatir lewat alat di telinga Alise, mendengar ini Alise mengangguk sambil tersenyum cerah.

"Jangan khawatir sayang, aku tidak akan lecet sedikit pun"

Menambah kecepatan mobilnya saat melihat targetnya mempercepat laju mobil.

>>>

 Di sisi lain, Zera sedang mengunting, menjahit dan menempel untuk gaun pernikahannya.

   Sedang asik dengan kegiatannya, perutnya tiba tiba mengalami keram yang sangat menyakitkan.

"Aah...aw..."

Gunting yang di tangannya jatuh dengan dentingan yang keras, kedua tanganya memegang perutnya yang semakin lama semakin sakit.

 Dari pangkal paha darah pekat mengalir pelan.

"Aah.... Sakit.. "

Melihat ini dia panik dan mencoba duduk untuk menimalisir pendarahan.

   Melihat darah pekat itu membuat Zera demam dan panik seketika.

"Tidak... Plis jangan... jangan"

  Kepanikan Zera semakin menjadi jadi.

"Tolong... Tolong... Siapa pun... Panggilkan Dokter!... Tidak..."

Perutnya semakin sakit dan nyeri di saat ini terdengar...

Ceklek...

"Zera... "

  Dokter yang masuk langsung kaget, ia berlari dan mendekat.

Zera mencengkram lengan Dokter

"Tolong bayi ku......tolong"

Zera benar benar kacau saat ini.

   Dokter menututupi paha Zera yang kini gaunya yang basah oleh darah pekat lalu mengendongnya dan membawanya ke ruangannya

>>>

   Di tempat lain, seseorang lelaki dengan wajah babak belur terbaring di lantai dengan tapak sepatu menahan pipinya untuk tetap berada di lantai.

I'm Not A Supporting Role (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang