***
^o^
Jam hampir menunjukan pukul 2 pagi, di ruangan Dokter yang sunyi dan gelap, lelaki itu belum tidur sama sekali dia menatap 6 dinamit di tanganya dengan cemas.
Peluang untuk bebas dari tempat ini ada di depan matanya, tapi ia juga takut jika lagi dan lagi tertangkap oleh Wilson tentu saja keluarganya pasti akan lebih menderita lagi.
Tapi berlama lama di sini juga membuat ia hampir gila, setiap hari harus mendengarkan suara tembakan dan suara jeritan dari maid maid yang menjadi korban pelampiasan laki laki gila itu.
Zera belum tahu dan tentu ia tak ingin memberitahu, selain gadis itu terlihat sangat rapuh, ia juga sedang hamil dan itu sangat berisiko.
Dari jendela kamarnya terlihat sekilas ada cahaya yang lewat dan membuat ia kaget lalu penasaran, mengintip dari balik gorden ternyata helikopter Wilson yang telah pergi menjauh dari castel.
Jika Helikopter Wilson bergerak berarti, pasti ada sesuatu yang mendesak membuat Wilson pergi di awal pagi ini.
Mendapat peluang, ia pergi ke luar kamar dan menuju ke kamar Zera. Dari depan kamar terlihat ada 4 pengawal yang menjaga kamar Zera dalam keadaan hening, jelas lelaki psikopat itu sangat memperhatikan semua hal pada Zera.
Ia menuju ke jendela yang berada di sana, lalu mengatur pijakan untuk sampai ke kamar Zera.
Terlihat dokter tak terlalu gugup dan ketakutan saat melewati tempat yang tinggi dan sangat berbahaya untuk di lalui, tampaknya ia telah selalu melewati tempat tempat ini untuk sekedar bertukar informasi dengan Zera.
Saat sampai di samping Jendela, tiba tiba daun Jendela terbuka dan hampir menghapit tubuhnya, beruntung ia mundur dengan cepat tapi kurangnya keseimbangan membuat ia hampir saja terjatuh.
Beruntung Zera sigap dan memegang erat lengan dokter, tapi perutnya harus terhimpit dengan pembatas jendela.
"Jangan diam saja! Bayiku terhimpit"
Zera menahan beban Dokter dan rasa sesak dan sakit di perutnya, melihat itu Dokter berusaha untuk tidak terlalu membebani Zera, ia berhasil memasuki kamar Zera dengan selamat.
Tok... Tok...
Terdengar ketukan dari luar kamar, membuat Zera dan Dokter kaget.
"Nona Zera apa anda masih bangun? Apa terjadi sesuatu?"
Terdengar salah satu pengawal bertanya, jelas suara Zera tadi mengundang rasa penasaran para pengawal yang di tempatkan Wilson.
Zera langsung menarik Dokter untuk bersembunyi di samping ranjang, mengambil cangkir di atas nakas lalu menuju ke jendela.
Tanpa aba aba ia menjatuhkan gelas, dan menuju ke pintu kamar, membuka lalu mengeluarkan kepalanya.
"Cangkir gelasku terjatuh ke bawah jendela, dan aku kaget karna hal itu"
Tersenyum polos seolah olah semua baik baik saja.
Salah satu pengawal seperti memberi kode pada salah satu bawahanya untuk mengecek ke bawah untuk melihat apakah benar seperti yang di beritahu Zera.
Setelah salah satunya pergi, Zera masih berdiri di depan pintu kamar, tidak berapa lama dari alat di telinga terdengar informasi yang sama yang di beritahukan Zera.
"Baik nona Zera, anda bisa kembali ke kamar. Kami akan mengantarkan nanti gelas dan air baru untuk anda"
Mendengar itu Zera berbalik dan kembali mengunci pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not A Supporting Role (END)
Teen Fiction(Semua boleh baca kecuali yang bernama Ana~02) Jacob tidak menyadari gadis yang kini menjadi istrinya bukanlah wanita yang terkejar kejar akan pesonannya. Violet tidak pernah menyadari bahwa suatu hari ia akan mendarat di dalam novel yang per...