Tubuh Zera bersandar ke dinding sambil menatap Jacob dengan tubuh yang bergetar karna dingin.
Melihat lelaki itu yang hanya memandang dirinya dengan dingin tanpa berkata dan melakukan apa pun membuat suasana entah kenapa sedikit canggung.
Ia juga tidak tahu harus mengucapkan apa pada saat ini, apakah kalimat 'Hei, senang bertemu lagi!' atau 'Jacob sebenarnya selama ini aku hidup di dunia lain... ' apakah itu masuk akal?..
Zera yang berpikir dengan keras tanpa sadar mengigit bibir bawahnya tanda ia mencemaskan sesuatu dan arah pandangan yang dengan tidak fokus, Jacob yang melihat itu semakin hilang kewarasan.
Ia mendekat dan melumati bibir istrinya dengan kasar, memeluk tubuh istrinya supaya semakin mendekat. Ada kejutan di tubuh Zera saat ia melakukan serangan dengan tiba tiba.
Tubuh Zera di angkat dengan bibirnya yang masih di lumati oleh Jacob, entah kemana Jacob membawa tubuhnya yang pasti mereka berdua tak lagi berada di kamar mandi.
Tubuh Zera di lempar ke atas ranjang dengan kasar, menututupi asetnya ia menatap lelaki di hadapanya dengan tubuh bergetar ketakutan.
Jacob masih memandangnya dengan dingin sambil melepaskan simpul dasinya dan membuka kancing satu persatu, lalu membuka ikat pinggangnya dengan mata yang masih fokus menatap wajah dan tubuh Zera.
Bunyi dentingan besi itu mengundang rasa ketakutan yang akrab di telinga Zera, menelan ludahnya dengan kering sambil berusaha mundur saat Jacob berhasil membuka semua kain di tubuhnya hanya menyisihkan celana pendek berwarna hitam.
"J... J.. Jacob!... Jacob.....sayang....b...bisakah kita menyelesaikan ini dengan berbicara saja"
Belum selesai Zera negosiasi tubuhnya di tarik lalu kedua kaki di paksa melingkar di kedua paha Jacob.
Zera berada di titik paling memalukan dalam hidupnya, menututupi bawahanya dengan satu tangan lalu tangan lainnya mencoba mendorong dada panas Jacob, melihat betapa ketakutannya istrinya Jacob smirk.
Jacob merendahkan tubuhnya, menarik dagu Zera agar gadis itu fokus menatap wajahnya, wajah cantik yang memerah itu mengundang rasa senang di hatinya.
"Setelah berkeliling daratan selama 8 tahun mencari kamu apakah dengan 'berbicara' dapat menyelesaikan kebutuhanku?"
Zera hampir menangis, tangan kekar Jacob mengengam tanganya yang berada di bawah menutup aset pentingnya.
"Aahh... "
Zera merintih tanpa sadar membusungkan dadanya mengenai kulit dada Jacob yang tanpa kain.
Satu tangan Jacob megusap rambut Zera yang menghalangi wajah bergairah wanita itu, ia semakin menggila saat melihat pipi bening itu merona merah dan tatapan yang berair.
Jacob kembali melumati bibir istrinya, Zera membalas ciuman tersebut dan memeluk leher Jacob.
"Hmmm... Aah~"
Jacob menyudahi ciumanya dan menatap istrinya yang sangat kacau saat ini berbeda dengan beberapa menit yang lalu.
Drrr... Rrr... Rrr
Jacob bangun, mengambil hp dari saku celananya yang tergeletak di lantai lalu mengangkat telpon dengan punggung yang menghadap Zera.
"APA!"
Zera menatap punggung Jacob dengan sumpah serapah dalam diam, menyelimuti tubuhnya dengan selimut lalu bangun menuju ke ruang Walk in colset.
Tubuhnya seperti tidak memiliki tenaga setelah di goda Jacob, menanggalkan selimut lalu mengambil salah satu kemeja Jacob yang berwarna hitam.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not A Supporting Role (END)
Teen Fiction(Semua boleh baca kecuali yang bernama Ana~02) Jacob tidak menyadari gadis yang kini menjadi istrinya bukanlah wanita yang terkejar kejar akan pesonannya. Violet tidak pernah menyadari bahwa suatu hari ia akan mendarat di dalam novel yang per...