34. SSSTTTT

18 2 12
                                    

Sekeras apapun perjuangnya, sosok yang baru mengenalnya tidak akan pernah bisa menggantikan satu nama yang sudah menetap di hatinya.

****

"Oke, gue serius. Apa yang gue bilang tadi tentang lo emang benar adanya. Lo bukan cewe lemah karena satu  masalah, lo udah kebal bikin masalah dan lo bisa mengatasi semuanya. Lo harus berjuang dapetin cinta sejati dan jati diri lo. Ini saatnya lo dapetin lagi apa yang seharusnya jadi milik lo, Griselda."

Gadis bersurai hitam legam itu menundukan kepala mencerna ucapan Athan. Mau bagaimana pun takdir tidak bisa di ubah. Iya, Griselda sangat mencintai Aldy. Dan rumor yang beredar di sekolah, Griselda sudah menolak Abigail.

***

B.A Hotel's, Sao Paulo, Brazil.

Para tamu hadirin berdatangan terus menerus. Para collage Bastian menyalami pria setengah baya yang menggunakan setelan jas bewarna sepadan mengucapkan selamat. Tepat hari ini, malam ini, acara tunangan Aldy dan Dinda segera di laksanakan. Acara sambutan di bawa oleh MC yang merupakan salah satu kerabat Bastian. Di depan balkon Ballroom, Aldy menyangga tubuh dengan kedua tangannya. Tatapan cowok itu nampak kosong. Tidak ada gurat bahagia sedikit pun yang tercetak di wajah pria itu.

Usapan lembut pada bahu membuat Aldy menoleh 45° lalu kembali memusatkan tatapannya yang kosong ke depan. Dinda berdiri di samping Aldy, membawa dua gelas minuman non alcoholic dan memberikannya untuk cowok itu.

"Sebagai ucapan selamat buat kita berdua."

Aldy membisu, kehadiran Dinda sama sekali tidak di gubris olehnya.

"Gue bener-bener nggak nyangka. Akhirnya perjuangan gue dapetin lo kesampaian juga. Btw—"

"Nggak ada perjuangan disini. Semua itu cuma obsesi lo, Din. Dan, gue, disini gue cuma nurutin kemauan Papa dan Mama. Bukan, lo." ujar Aldy penuh penakanan di akhir kalimat.

Dinda memandang gelas yang tersisa setengah dari isinya.

"Lo gak bisa memaksakan takdir, Al. Semua yang udah terjadi gak akan pernah berubah. Dan, gue, cinta sama lo." setelah berkata, Dinda undur diri. Meninggalkan Aldy yang masih tetap diam dalam posisinya.

Aldy menatap langit gelap penuh bintang. Indah dan istimewa. Namun, semua itu berbanding terbalik dengan dirinya. Aldy merasa sangat hampa terhadap perasaannya. Nampak dua bintang yang saling berjauhan. Bintang yang sangat cantik dan itu mengingatkan pada Griselda. Sudah berapa lama Aldy meninggalkannya? Mungkin banyak hutang cerita dari Griselda dan Aldy akan menagihnya. Entah kapan.

Teruntuk Aldynata Mahendra, mohon diharapkan segera menuju podium karena acara akan segera di mulai.

Aldy menghela napas lelah. Dia segera menuju podium sebelum orang tuanya mencari setelah satu jam Aldy menghilang.

***

Sudah saatnya Aldy memasukan cincin perak pada jemari Dinda. Namun, cowok itu masih belum melaksanakan tugasnya. Aldy menerima cincin yang dibawakan oleh Daisy. Ballroom ini memang dibuka untuk umum. Bastian ingin semua orang tau jika itu adalah acara penting untuk putri kesayangannya. Para awak media berdesak-desakan mengambil foto guna mengabadikan momen tersebut sekaligus menyebarnya keseluruh media.

[✔] ReputationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang