04

26 1 0
                                    

Pagi hari, setelah sarapan Griselda berangkat kerja. Setelah Eldama pensiun jadi chef pekerjaannya digantikan oleh Griselda. Griselda punya impian buat kuliah kepariwisataan akan tetapi biaya kuliah yang besar dan perekonomian juga tidak memadai. Alhasil ia bekerja menggantikan Eldama sebagai kepala chef di restaurant.

"Elda berangkat dulu, kak."

Eldama tengah mencuci piring pun menjawab, "hati-hati ya dek. Kalo ada apa-apa telfon gue." katanya.

Griselda mengikat rambut, "emang kakak gak ada rencana fitting gaun sama kak Anneth?"

"Udah kok kemarin. Gue sama Anneth udah beresin semuanya tinggal nunggu hari H aja. Makanya sekarang gue nganggur dirumah. Eh, gatau deh si Anneth katanya mau ajak jalan." tutur Eldama.

Annetha Zefanya—calon istri Eldama, calon ipar Griselda, perempuan berasal dari Jogjakarta. Eldama dan Anneth bertemu ketika Anneth makan di restaurantnya. Eldama saat itu langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Di umurnya yang sudah cukup mapan Eldama pun melamar Anneth. Dan mereka akan menikah 2 minggu lagi.

"Oh yaudah deh kalian pergi aja. Aku bisa handle kok. Lagian ada Bramastya juga." jawab Griselda.

Bramastya adalah kaki kanan Griselda. Lelaki berumur 26 tahun, lebih tua dari Griselda sudah banyak membantu perempuan itu sejak Eldama pensiun.

"Walaupun lo udah bisa pegang resto sendiri senggaknya gue bisa tau keadaan resto, dek." Eldama menyentil kening Griselda, membuat perempuan itu berdecak.

"Iya-iya. Yaudah deh kalo gitu aku berangkat."

"Lo yakin gak mau pake mobil aja? Kayanya hari ini mau turun hujan." ujar Eldama.

"Males." singkat Griselda.

Griselda berangkat menggunakan motor matic lagend milik Eldama. Kalian ingat motor yang pernah menabrak Aldy? Motor itu sekarang yang Griselda gunakan untuk berangkat kerja. Ketika melewati rumah bertingkat dua, Griselda hanya melirik sekilas. Lalu ia langsung melaju motornya. Ini sudah 5 tahun tetapi tidak ada satu kabar pun dari Aldy.

Jika boleh jujur Griselda menantikan lelaki itu.

Griselda selalu bertanya bagaimana kabarnya.

Apakah dia makan dengan baik.

Apakah pekerjaannya lancar.

Apakah sekarang dia sudah memiliki kekasih baru dan mencampakkan Griselda.

Semua pertanyaan berkecamuk dalam kepalanya. Griselda tidak mampu berspekulasi yang nantinya akan menyakiti hati. Sebab Griselda percaya suatu saat Aldy akan pulang dan berdiri di hadapannya. Walaupun hanya ada sedikit angan tidak apalah Griselda berandai-andai. Lalu tentang Sean, ia tidak tau harus apa. Sejak kepergian Aldy yang mengisi kekosongan hatinya adalah Sean.

Laki-laki blasteran itu selalu menaruh perhatian lebih kepadanya. Walaupun Griselda sudah menolaknya dengan halus akan tetapi Sean tetap menutup telinganya. Griselda sampai lelah sendiri menghadapi tingkah keras kepala Sean. Griselda juga sudah mengatakan jika dirinya masih mencintai masa lalunya. Dan kalian tahu apa yang dikatakan Sean? Dia berkata; "Lo masih mengharapkan seseorang yang sama sekali gak perduli sama keadaan lo? Dia udah ninggalin lo tanpa kejelasan, El. Sekarang biar gue yang gantiin posisinya di hati lo. Gue cinta sama lo. Gue suka sama lo, sejak lo masih SMP."

Griselda sempat cengo mendengar pernyataan Sean. Dan Griselda menjawab; "Kalo lo tau dia udah ninggalin gue. Lo gak bisa paksa gue buat gantiin namanya di hati gue. Ngelupain dia gak segampang membalikkan telapak tangan, kak Sean. Dan, kayanya lo gak pernah cinta sama gue tapi lo terobsesi sama gue."

[✔] ReputationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang