18. TARIK ULUR

31 2 10
                                    

1 tahun kemudian

Aldy mengepak semua barang kedalam koper besar. Dengan berat hati, Aldy akan memula hidup baru di negara tempat ia tinggal dulu. Brazil.

Sesuai dengan kesepakatan antara sekolah dan orang tuanya. Jika Aldy sudah menaiki kelas 12 maka ia akan dikeluarkan dari sekolah dan di pindahkan ke negara Brazil. Jujur saja, Aldy tidak bisa melakukan ini, dengan keyakinan dan paksaan dari orang tuanya dan orang tua Dinda Aldy harus melakukan ini.

Jika tidak, maka Griselda akan terancam.

Aldy menyeret koper hendak keluar kamar. Beberapa barang-barangnya Aldy sengaja tinggal di rumah ini. Suatu saat pasti Aldy akan kembali lagi.

Entah kapan.

Di ruang tamu Griselda memelintir ujung baju dengan mata berkaca-kaca. Aldy menghampiri gadis itu lalu memeluknya. Tangisan Griselda langsung pecah. Griselda tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan Aldy. Griselda sangat menyayangi Aldy. Begitu pula sebaliknya.

Tapi Tuhan berkata lain. Aldy harus perg sekarang juga.

“Lo serius bakal pergi Al?” Griselda menggigit bibir bawah. Meredamkan tangisannya tetapi sulit.

“Hm.” Aldy mencium pucuk kepala Griselda. Wangi rambut itu pasti sangat dirindukan oleh Aldy. “Maaf.” lirih Aldy bernada serak dan berat.

Aldy sangat tidak ingin meninggalkan Griselda. Jika saja menentang orang tua tidak dosa Aldy akan melakukannya. Demi tinggal bersama gadis itu.

Griselda melepaskan pelukannya. Gadis itu tersenyum getir, berusaha sekuat mungkin agar terlihat baik-baik saja didepan Aldy.

“Gue minta putus kalo gitu,”

Aldy tersentak. Tiba-tiba saja seluruh atmosfer berhenti, kepalanya terasa dihantam oleh ribuan ton besi.

Aldy mengepalkan tangan, rahangnya mengeras, giginya gemeletuk menahan semua amarah, emosi, sedih dan kecewa. Mengambil napas panjang, Aldy mengangguk.

“Oke. Kalo itu yang bisa bikin lo bahagia gue bakal lepasin lo.” ujar Aldy tersenyum tipis.

“Al, yang lain udah nunggu, ayo.” Dinda merasa jengkel melihat kemesraan dua sejoli itu membuat hatinya panas.

Seutas senyum tipis langsung terpatri diwajah mulus Dinda. Tidak apa-apa, karena sebentar lagi Aldy akan menjadi miliknya. Seutuhnya.

Aldy mengamit tangan Griselda. Lalu memasangkan gelang di tangan gadis itu, hal tersebut membuat Griselda tak berkutik. Dia memperhatikan cara Aldy memasangkan gelang, wajah tampan Aldy dan bibir merah ranum cowo itu. Dada Griselda terasa sesak melihat Aldy tersenyum sembari membelai pipinya.

Gelang yang dipakai oleh Griselda berwarna merah dengan liontin bintang. Sangat sederhana namun begitu berkesan untuknya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✔] ReputationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang