Keputusan tersulit ialah dimana kita harus memilih orang yang sudah membesarkan kita atau seseorang yang mengisi hati kita sepenuhnya.
****
"Fotoin gue sama Aldy dong!" pinta Griselda memberikan smartphone kepada Dita. Dita pun menerima, sambil memegang cup pop ice yang ia beli tadi di kantin karena haus.
Griselda dan Aldy sama-sama mengenakan toga wisuda. Tepat hari Selasa ini mereka akhirnya dinyatakan lulus. Setelah menjalani masa-masa tersulit yakni Ujian Nasional membuat kepala pening.
Kedua insant itu merapatkan tubuh dan mulai bergaya. Aldy memasang wajah cool sambil memegang bouquet bunga, lalu Griselda tersenyum memperhatikan gigi putih sembari memeluk bouquet bunga
"Senyum." cetus Aldy kala Griselda hanya bergeming.Mereka berfoto ria sampai berganti beberapa gaya.
"Satu... Dua... Ti-ga! Ck, cakep banget sih lo berdua!" Dita merengut iri membalikan ponsel Griselda.
Aldy mengintip hasil foto tadi.
"Kerennn!" puji Griselda berdecak suka.
"Iya, lah, gue gitu!" lihatlah seketika hidung Dita berubah menjadi pinokio, tak lupa senyum bangga dan tangan menyilang.
"El!" panggil seseorang membuat Aldy dan Dita ikut menoleh kesumber suara.
"Kak Dama!" Griselda menghampiri Eldama.
"El kira Kak Dama gak bakal dateng!"
Eldama dan Griselda asyik berbincang. Disisi lain, Dita menyenggol lengan Aldy, cowo itu pun menoleh dengan alis terangkat seolah mengatakan 'apa' tanpa intonasi.
"Dia abangnya Elda?" tanya Dita.
"Iya."
"Ganteng banget, ya!" puji Dita dengan mata penuh binar.
"Ekhm. Dim Dim sini bentar deh! Tol—shhh," ucapan Aldy terpotong saat Dita mencubit lengan cowo itu.
Dimas yang sedang mengobrol dengan teman-temannya menoleh bingung. Namun dengan gerakan mata Dita yang seolah berkata 'bukan apa-apa' membuat Dimas mengangguk lalu kembali melanjutkan cipika-cipiki.
"Sumpah, kenapa sih lo ngeselin banget! Gue tuh cuma muji doang!" kesal Dita.
Aldy hanya mengangkat kedua bahu acuh.
Sesi pemotretan antar kelas telah usai. Kini para murid atau mantan murid atau yang sudah dinobatkan sebagai alumni ke-91 itu menyebar. Ada yang masih berfoto, ada yang berpelukan sebagai tanda perpisahan, ada yang menangis, ada yang cipika-cipiki dan ada yang masih mementingkan game-nya. Ozy contohnya. Setelah sesi pemotretan antar kelas cowo itu menyendiri dari kerumunan dan mulai memainkan ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Reputation
Fiksi Remaja(FOLLOW DULU SEBELUM BACA) Bersahabat semenjak kecil, dan selalu diatur sana sini, membuat Griselda Nayana Muxi, sangat benci kepada Aldynata Mahendra. Gadis keturunan cina itu, ingin membalaskan dendamnya kepada Aldy melalui kandidat ketua kelas...