Kebahagiaan pernah hadir, luka sebagai saksi.
****
Plis jangan jadi pembaca siders.
Klik vote dan jangan lupa komen.
****
Sao Paulo—Brazil. 6 tahun kemudian.
Tak tak tak
Bunyi benturan antara sepatu dan lantai kaca memekik indra pendengaran. Jas yang semula lelaki itu kenakan, kini sudah tersampir di lengan kiri, ia sengaja membuka tiga kancing kemeja putih menampilkan dada bidang yang putih dan mulus tanpa bulu, membiarkan udara masuk. Lepas meeting bersama klien membahas soal pembangunan rumah sakit disuatu kota membuat ia pening bukan kepalang. Belum lagi masalah lain yang datang terus menerus.
Semua kendala perusahaannya sudah diambil alih oleh lelaki itu dari sang Ayah. Sudah 6 tahun ini lelaki itu banyak belajar tentang perusahaan dibantu oleh Mario.
"Kita pulang ke mansion Ayah." ujarnya menggunakan bahasa latin.
Mario membungkuk, "Baik tuan muda." seraya membuka pintu untuknya.
Kemudian mobil sport itu melaju meninggalkan kantor menuju sebuah mansion megah, letaknya sangat jauh dari kantor. Membutuhkan waktu satu jam untuk sampai disana. Beruntung jalanan tidak begitu padat seperti biasanya.
Lelaki itu lebih memilih tinggal di apartment dekat kantor. Lebih dekat sekaligus tidak memakan waktu.
***
Jakarta, Indonesia.
Seorang gadis mengenakan pakaian koki, syal merah, rambut tergulung rapih dan apron tengah membantu karyawan lain yang sedang kesulitan.
Griselda Nayana Muxi—pemilik restaurant ternama kini sudah menjadi koki terhebat. Hasil dari jerih payah dari sang abang menurun padanya. Eldama sekarang sudah tidak memegang restaurant itu, dia melepaskannya untuk Griselda. Yang dulunya hanya cafe & bakery sekarang berkembang pesat.
"Pesanan nomor 16, siap!" teriak gadis itu memencet bel. Tak lama sang waiters pun muncul untuk mengambil pesanan tersebut.
Griselda menghela napas panjang. Buih keringat muncul di dahi dan leher. Gadis itu sungguh lelah. Namun tidak mematahkan semangat dalam dirinya. Secapek dan sekesal apapun ia hasil akan menantinya. Begitu katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Reputation
Teen Fiction(FOLLOW DULU SEBELUM BACA) Bersahabat semenjak kecil, dan selalu diatur sana sini, membuat Griselda Nayana Muxi, sangat benci kepada Aldynata Mahendra. Gadis keturunan cina itu, ingin membalaskan dendamnya kepada Aldy melalui kandidat ketua kelas...