Nicky mau Ikut...

549 14 10
                                    

Hallo Friends, maaf telat, barusan aku baru selesai Nobar Moto GP di cafeku... Dan Akhirnya, Pembalap favoritku yang masih sebangsa denganku menang.... Miguel Oliveira pembalap kebanggaan Portugal. Memang KTM itu gahar, aku sudah membuktikan motor KTM ini, ya walaupun beda spesies antara trai dengan grand Prix, tapi memang oke sih motor buatan KTM. Ya, semoga aja aku bisa mencicipi gaharnya motor KTM Tech 3 mereka. Walaupun rasanya sulit, tapi semoga bisa terwujud, dimulai dari apa yang aku Harus lakukan sekarang... Oh ya mulai besok maaf kalau aku jarang Up, karena Minggu depan aku akan balap lagi, kali ini aku harus ke luar Indonesia, dan ya semoga aja bisa bersaing dengan mereka yang udah pro.... Astungkara....

Oke Back to story...

Pagi hari yang cerah, matahari kali ini tak begitu eksis menerangi pulau Dewata, awan kelabu masih menyelimuti langit Jembrana usai turunnya hujan di malam harinya.

Nicky terbangun usai alarm handphonenya berbunyi kencang, dia terduduk sejenak sambil meraba popoknya yang sudah penuh. Seolah menjadi kebiasaan, entah kenapa aku dan Nicky suka sekali memegangi popok ketika bangun tidur, seolah ingin mengetahui seberapa banyak ompol yang terserap ke popok yang kami pakai.

Nicky melucuti baju yang ia kenakan lalu membuka popok yang basah. Popok Sensi 4XL dia sangat penuh, hampir bocor malah, tapi kualitas popok itu menghindarkan Nicky membasahi kasur untuk kedua kalinya.

" Fyuh... Untung gak bocor.... " Ucap Nicky sambil membuang popok basah ke tong sampah. Dia pun masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum keluar kamar dan pergi sarapan.

Sementara itu, aku telah selesai mandi. Dalam keadaan hanya berlapis handuk aku meraih popok dewasa bermerek Amerika yang kalian pasti sudah tahu, aku mengenakannya dan dilanjutkan menggunakan boxer, kemeja dan celana formal, karena hari itu aku hendak ke kantor untuk mengecek progres dari cafe dan usahaku yang lain.

Aku keluar kamar usai semuanya rapi, kebetulan Nicky juga Keluar dia npak lucu dengan celana pendek dan kaus bergambar wajah Patrick star. Walaupun dia sudah SMA, namun dia tetap saja menyukai figur Patrick di kartun Spongebob Squarepants. Beda denganku yang lebih menyukai The wonderful world of Gumball.

" Bonjour Nicky, Gotten Morgen.... "

" Bonjour.... Bli mau kemana rapi kayak gitu.... "

" Kerja lah, masa piknik.... "

" Kerja, kerja dimana.... "

" Aku punya cafe, Homestay, dan rental mobil.... Semuanya harus aku kelola... "

" Bukannya bli masih kuliah.... "

" Ya, tapi aku kan udah nikah Nick... Bentar lagi anakku lahir pula, mau di kasih makan apa mereka, Daun... Kan gak mungkin.... "

" Iya aku tau Bli, tapi kan Bli anak pengusaha... Punya Pabrik besar, anak pilot TNI pula... Aman pasti finasialnnya... "

" Ah... Itu kan harta mereka, bukan hartaku Nick... Aku sekarang udah Nikah dan bukan urusan Mami sama Papi untuk membiayai hidup aku, aku sendiri yang harus menghidupi keluarga aku Nick.... "

" Iya juga.... "

" Gini Nick... Kita laki-laki itu harus kuat... Walaupun kita lahir di keluarga yang sultan... Tapi kita jangan berharap warisan, atau bergantung sama orang tua, kita harus usaha sendiri... Kaya dari hasil sendiri... Itu baru keren.... Percuma bawa Ferrari ke Kampus tapi itu hasil Orang tua... Mending bawa BMW bekas tapi hasil sendiri... Beh, lebih Laki.... "

" Tuh dengerin Nick... " Ucap  Frida. Ternya saking enjoynya ngobrol kami tak terasa tiba di ruang makan. Tempat dimana Anjani dan Frida tengah kompak menyiapkan sarapan.

Kali ini, Roti bakar menjadi menu sarapan kami, ditemani secangkir kopi supaya pagi ini semangat dan tidak mengantuk saat aktivitas. Kecuali Nicky yang minum susu karena takut lambungnya bermasalah.

" Bli, aku boleh ikut gak.... "

" Ikut... Kamu kan disini liburan Nicky, masa mau ikut aku kerja.... "

" Aku bosen dirumah terus.... "

" Ke pantai Kuta sana, tuh mobil Anjani nganggur... Kamu bisa nyetir kan... " Nicky menggelengkan kepalanya.

" Ya Tuhan, masa gak bisa... Payah kamu... "

" Please Bli, aku mau ikut.... "

" Ya udah... Siap-siap sana... Aku mau Sembahyang Pagi dulu... "

Nicky yang mendengar itu langsung loncat-loncat kegirangan dan berlari ke kamarnya, sementara itu aku melangkah ke arah sanggah yang ada di depan rumah, untuk beribadah trisadya pagi dan Mesodan, ibadahnya umat Hindu Bali.

Seusai beribadah, aku melihat Nicky sudah siap dan berdiri di samping pintu mobil seolah tak sabar untuk pergi.

" Ayo Bli.... " Ucapnya sembari senyuman lebar terukir di wajah orientalnya.

" Ya Tuhan kami... Bentar lah..  aku belum ambil tas, kunci mobil... Liat nih, aku masih nyeker... Belum pake sepatu.... " Ucapku. Nicky pun cemberut dan menyenderkan kepalanya di pintu Chevrolet trailblazerku.

" Ayo masuk... " Aku pun membuka pintu mobil dan mempersilahkan Nicky untuk masuk. Nicky kembali sumringah dan segera naik kemobil.

" Wah, mobil yang ini lebih bagus Bli, tinggi... Mewah lagi... "

" Yeh... Lebih mewah BMW lah... Mobil ginian mah seharga Avanza, namanya juga mobil bekas, mereknya aja Chevrolet, tapi aslinya ini di bikin di Korea.... "

" Oh gitu ya Bli... Ah orang mana tau ini murah... Yang penting mereknya Amerika.... "

Aku hanya bisa tertawa kecil dan lanjut melakukan mobil menuju Denpasar, tempat dimana cafeku berada.

.
.
.
.
.
Bersambung

Nicky 3 | Camping with Me | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang