Karena unit Chevy Colorado terlanjur di sewa customer dan aku sudah janji ajak jalan aku memutuskan untuk mengajak mereka semua ke Danau Batur, tapi aku mau ke pusat kota terlebih dahulu untuk mengisi Dexlite, alias Solar Hedon Pertamina. Fyi Mobil diesel American kaya Chevy Trailblazer, Colorado, Spin, Ford Ranger, atau Everest itu agak rewel masalah BBM, mereka harus dikasih solar khusus kalau mau kondisi mesin tetap prima, jadi Dexlite/Pertamina Dex lah pilihan satu-satunya jenis solar yang proper untuk mobilku ini. Ya perjalanan dari villa ke Kota Bangli sekitar 30 menitan. Jadi is okay, sembari mencari sesuatu yang khas Kabupaten Bangli.
Lima menit aku menunggu di car port, namun mereka tak kunjung keluar. Aku memutuskan untuk menyusul mereka kedalam.
" Gimana udah siap.... "
" Siap... " Ucap Frida dan Joanna kompak, sementara Anjani dan Nicky hanya mengangguk.
" Oh iya, kita ke kota Bangli dulu ya... Aku lupa isi Dexlite sama ganti Oli juga... "
" Gimana kalau kita ke Ubud aja... Danau Batur kan Deket, jadi sekalian lewat aja.... " Ucap Nicky.
" Ya udah kalau itu mau kamu Nick...."
" Oke, gas kan...."
Kami pun langsung masuk ke mobil untuk melakukan perjalanan.
Baru setengah perjalanan, tiba-tiba hal mengejutkan terjadi. Saat tengah melaju lumayan cepat, ya sekitar 80 km/jam di jalanan lurus, sebuah truk yang berada di lawan arah tiba-tiba oleng karena menghindari emak-emak yang tengah mengendarai sepeda motor, dia tiba-tiba memotong arus dan hendak menyeberang,
" Holly sith.... what wrong with you..." Aku kaget karena truk itu mengambil lajurku, aku langsung banting stir ke kiri dan terperosok ke area sawah yang baru saja panen, alias sudah kering. Se isi mobil teriak ketakutan, melihat kejadian itu semua syok dan rak hentinya mengucap nama tuhan.
" Om Namah siwaya... " Ucap aku dan Anjani.
" Jesus.... " Hanya teriakan itu yang terdengar di mobil saat aku banting setir sampai kondisi mobil berhenti di area persawahan.
" Oh... God... Puji Tuhan kita selamat... You all oke... "
" Kenapa sih truk bodooh itu.... " Ujar Anjani sambil noleh ke arah belakang.... "
" Bukan supir truk yang salah... Emak-emak yang salah... Aku liat emak-emak main nyebrang aja ya kaget lah supir truknya.... "
Untung kami semua baik-baik saja, Kalau saja aku tidak banting setir ke kiri, mungkin kami akan bertabrakan dan berpotensi membunuh diriku, Anjani, dan bahkan Supir truk itu sendiri. Aku tak menyalakan truk itu, karena aku lihat sendiri saat itu truk memang menghindari benturan dengan motor, dia banting stir ke jalurku sampai truk itu miring hampir terguling karena banting setir di kecepatan tinggi.
Beruntung, supir truk itu merasa dirinya terlibat dari kejadian ini dan ia menepikan kendaraannya untuk membantu kami. Aku, Anjani , Nicky dan yang lain keluarga dari mobil. Posisi kami benar-benar di atas sawah yang sudah tidak ada lagi tanaman padinya, hanya tumpukan jerami, mobilku sampai menabrak jerami kering yang membuat kap mesin tertutup oleh jerami kering itu dan nampak footsteps mobilku hancur karena menghantam tepian pematang sawah yang membatasi sawah dan jalan.
" Oh... Am sorry mister is may wrong.... Are you oke.... " Ucap supir truk dengan bahasa Inggris nya yang kaku dia menghampiri kami yang tengah berjalan menuju ke tepian.
" Njeh becik Pak... Sedaya becik Sing Ade luka.... "
" Oh saget Basa baline... "
" Jeh... Saget.... Gimana truk bapak, gak papa.... Ibu tadi yang nyebrang mana... Dia harus tanggung jawab, aku tau dia yang salah... Bapak sampai hampir terguling kan.... "
KAMU SEDANG MEMBACA
Nicky 3 | Camping with Me | END
Non-FictionNicky sangat bahagia saat aku ajak dia Camping di Lereng gunung Batur Bali, selama dia hidup, belum pernah sekalipun Kedua orangtuanya mengajaknya Camping. Serie 3nya Nicky... Yang baru mampir disarankan baca serie sebelumnya ya... Biar kenal sama s...