Akhirnya POV NICKY selasai. Kembali lagi ke Aku Adhyathama Djayalangit Arsyanendra Purnayasa.
Nicky pun menghela nafas dan meminum segelas susu hangat yang kami buat. Kami yang mendengar cerita itu hanya bisa melongo dan seolah tak percaya. Namun melihat ekspresi wajah Nicky yang serius, kami pun mempercayakan kalau itu benar terjadi padanya.
" Apa... Kenapa kalian liatin aku kayak gitu... Emangnya aku lukisan Picasso yang abstrak bin ambyar.... "
Kami pun tertawa mendengar Nicky.
" Dah... Ayo kita putar botolnya lagi...." Sambung Nicky. Aku pun menuruti perintahnya dan memutar botol untuk mengundi siapa lagi yang mesti bercerita. Akhirnya putaran botol yang paling dibenci Cristiano Ronaldo itu terhenti pada Joanna. Kami pun langsung mengarahkan pandangan ke Joanna, dia juga nampak terkejut dan merasa tak siap untuk bercerita.
" A...aku, belum siap.... "
" Ah... Cerita aja Joanna... " Ujar Nicky.
" Aku mau ke toilet.... "
" Eits... You lie... Kamu kan pakai popok.... " Ucap Nicky.
" Aku mau.... "
" Come on Joanna.... "
" Oke Nick... Jangan menekan ku.... "
POV JOANNA.
aku Joanna Boaventura, aku terlahir dari keluarga angkatan laut Portugal, negeri leluhur Adhyathama. Aku heran dengan Adhyathama, kenapa dia berwajah Portuguese tapi bernama Sarkit (sangsakerta), bahasa Portugis dia juga masih tergolong formal dan kaku, tapi tak apa, namanya juga blasteran. Aku berasal dari Azores, alias Bali-nya Portugal karena memang Azores itu kota pantai di sebuah kepulauan yang jauh dari daratan utama Eropa. Kami dari Azores kerena Kakekku merupakan seorang pelaut yang lama hidup di sana, dan papa juga berugas sebagai Laksamana angkatan laut yang basisnya ada di Azores.
Aku selalu ditinggal papa sedari kecil karena papa selalu bersinar membantu NATO untuk keamanan Atlantik Utara. Ya maklum lah, resiko keluarga militer harus siap di tinggal tugas. Selain ditinggalkan papa aku juga sering ditinggal mama Bekerja sebagai pengusaha. Alhasil aku dirumah hanya bersama bibi saja. Hal ini menjadikan aku sebagai anak yang mandiri dan bahkan banyak orang yang menyebut bahwa aku gadis tomboi yang senang bergaul dengan laki-laki.
Sampai satu ketika ketika aku berumur 10 tahun, aku bertemu Thomas, anak laki-laki yang cukup Tampan dan ramah. Dia merupakan tetangga baruku yang baru saja pindah dari daratan utama, kebetulan dia juga anak pelaut, tapi pelaut sipil. Papanya merupakan nahkoda kapal Cargo milik pemerintah.
Awal mula kami kenal ketika aku dan keluargaku tengah menikmati masa libur Natal dan merayakan masa pensiun dini papa dari militer. Papa dipromosikan untuk menjadi wakil duta besar Portugal untuk Singapura karena memang Papa memiliki ijazah Hubungan internasional, alhasil pemerintah meminta papa naik jabatan untuk menjadi diplomat. Papa merayakan itu dengan mengundang tetangga kanan, kiri dan depan rumah untuk Barbeque-an. Kebetulan Keluarga Thomas bersebelahan dengan rumah kami, alhasil papa mengundang mereka untuk join.
Aku nampak malu ketika pertama kalinya aku menjabat tangan mulus Thomas. Dia tersenyum sambil memperkenalkan dirinya.
" Aku Thomas, dari Porto, CR7 hometown.... "
" Aku Joanna... Asli Azores... Really kamu dari Porto... apa kamu tetangga CR7...."
" No... Rumah dia agak jauh dari rumah lamaku... Dan sekarang jaraknya lebih dari 1500 km.... "
" Hahahaha.... Kau lucu Thomas.... Semua orang tau Azores ke daratan utama sejauh itu.... "
" Iya.... " Ucap Thomas sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Saat asyik ngobrol kami di panggil Papa untuk join makan. Disana sudah ada kedua orangtuanya Thomas dan tetanggaku yang lain.
" Ouh de Boaventura.... Rupanya anak kita sudah mulai akrab.... " Ucap papanya Thomas. Mr. Reymond Garcia.
" Iya... Anda benar Mr Garcia.... " Ucap Mama.
" Hey, rupanya anak kalian bisa jadi pasangan yang serasi dimasa depan..." Ucap Nenek Enrique, tetangga kami yang rumahnya ada tepat di depan rumah kami.
" Ah, Mrs Enrique bisa saja... They are still young.... "
" Siapa tau berjodoh.... " Ucap nenek Enri lagi.
" Haha... Kita liat nanti.... " Tanggap Mr Dimitri. Seorang pengusaha Ikan asal Rusia yang kebetulan bertetangga dengan kami dan merupakan sobat karib Papa.
" Stop Dimitri.... Jangan membuat aku malu.... " Ucap Papa. Mendengar itu kami pun tertawa lepas.
Dari acara itu aku dan Thomas pun semakin akrab. Ini karena dia anak yang baik dan enak untuk diajak bicara, sebenarnya ada Alexy, Pytorsky dan Layla yang merupakan anak dari Mr Dimitri, namun usia mereka berbeda usia denganku, gak seperti Thomas yang seumuran. Alexy kala itu berusia 15 tahun, berbeda lima tahun denganku, Pytor dan Layla lebih muda dua dan lima tahun dariku. Jadi aku kurang berteman dengan mereka, selain karena umur, mereka juga sedikit kaku dan pelit senyum khas orang Rusia, tapi mereka baik, apalagi Alexy yang selalu mengajari aku banyak hal seperti olahraga krav maga, bahasa Inggris dan Rusia dan matematika. Tapi dia jarang bercanda dan amat kaku seperti kertas amplas, selain kaku dia juga datar, kenapa aku bilang datar, aku sendiri yang liat dia itu orang yang minim ekspresi, dia anak yang berprestasi di sekolah dan juara umum se Azores, tapi ketika di acara penghargaan dia hanya dia tanpa ekspresi senang, dia kehilangan barang datar, dan kepalanya terbentur pintu pun datar juga. padahal dia itu ganteng sekali seperti model tapi agak aneh bagi orang Portugis, dan mungkin lumrah bagi Russian, dia senyum kalau bersamaku dan mau berbicara hanya ke keluarga dan yang ia kenal saja. Sisanya jangan harap dia bicara apalagi basa basi. Makanya aku sering sebut dia Mr Silent and strong. Dengan adanya Thomas aku akhirnya bisa bergaul dengan orang Portugis bukan orang Rusia yang datar.
Waktu itu aku dan Thomas sedang bermain basket di halaman depan, tiba-tiba Alexy melintas.
" Privyet... Mau kemana Mr Silent... "
" Supermarket.... "
" Sore ini kita latihan krav maga ya... "
" Ya.... " Ucap Alexy sambil terus melangkah tanpa melihat wajahku.
" Joanna, dia sombong sekali.... "
" Tidak Thomas, dia itu baik, cuman dia pelit bicara saja... Nanti kalau kamu kenal dia, pasti kamu akan senang berteman dengan Alexy.... "
" Hem... Rusia memang membuat aku takut.... "
" Takut apa... Takut di bom Kapal selam Typhoon.... "
" Hahah... Bukan itu Joanna, mereka selalu memberi kejutan pada dunia... Aku sebenarnya ingin sekali punya relasi orang Rusia dan belajar banyak dari mereka.... "
" Oke, nanti sore kita berbicara dengan dia.... Kebetulan aku akan latihan krav maga dan malamnya aku akan diajari matematika olehnya... "
" Hah... Bukannya itu diajarkan di sekolah.... "
" Tidak Thomas... Aku tidak sekolah, aku home schooling.... "
" Ouh... Sepertinya seru... "
" Hem... Tidak juga.... Aku malah ingin sekali sekolah, banyak teman dan bisa berbicara dengan orang banyak.... "
" Aku malah sebaliknya Joanna, aku bosan dengan sekolah... Di Porto sana aku sering di Bully.... "
" Kenapa... Kamu kan tampan dan tak ada kekurangan yang terlihat pads dirimu.... "
" Aku dibully karena aku.... "
.
.
.
.
.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Nicky 3 | Camping with Me | END
Non-FictionNicky sangat bahagia saat aku ajak dia Camping di Lereng gunung Batur Bali, selama dia hidup, belum pernah sekalipun Kedua orangtuanya mengajaknya Camping. Serie 3nya Nicky... Yang baru mampir disarankan baca serie sebelumnya ya... Biar kenal sama s...