Frida pun mengikuti challenge, dia pun ke kamarnya untuk mengenakan Popok, dia kembali dan menunjukkan bahwa dia sudah mengenakan popok layaknya bayi yang siap untuk tidur.
" Oke Frida... Jam menunjukkan pukul 8.30 malam... Dan challenge ini berakhir jam 8.30 malam besok.... "
" Iya.... " Jawab Frida tak semangat.
Semua orang tertawa, apalagi Nicky yang begitu ngakak melihat baby sitternya itu memakai popok seperti dirinya.
" Yeay... Kak Frida pake Pampers juga... Sama kayak Nicky dong.... "
" karena ini lagi challenge...Kita semua pakai popok... biar seru.... " Kataku. Anjani juga mengangguk tanda setuju. Ia pun akhirnya ikut juga meramaikan challenge popok bersama Joanna dan Frida.
Pagi hari pun tiba, jam menunjukkan pukul setengah enam pagi, kami pun bersiap untuk berangkat ke Gunung Batur. Perjalanan ke sana dari rumahku di Negara kabupaten Jembrana, sampai ke Gunung Batur yang berada di Kabupaten Bangli menempuh perjalanan sekitar empat jam dengan jarak 136 km-an.
Dengan SUV Chevrolet trailblazerku, aku menaikan beberapa barang ke bagasi dan tenda aku letakan di atas atap agar tak menggangu kenyamanan penumpang. Ada untungnya juga pakai SUV,gak kebayang kalau aku pakai si E90 untuk urusan beginian, bisa-bisa ambyar suspensi dia.
Sebelum melakukan perjalanan jauh, aku dan Anjani sebelumnya melakukan ibadah terlebih dahulu. Tidak di Pelinggih, tetapi di Pura Luhur rambut Siwi. Ini dimaksudkan agar aktivitas kami bisa dilindungi Sang Hyang Siwa sang penguasa alam semesta. Disaat itu juga, Joanna baru tau kalau aku dan Anjani merupakan seorang penganut agama Hindu. Tidak seperti kebanyakan Portugis yang beragama Katolik.
" Baru tau ya... Sebenarnya kalau kau teliti, aku sudah menunjukkan kalau aku itu Hindu... "
" Darimana... Apa kamu pakai kalung Hindu, seperti Nicky yang pakai kalung salib.... "
" Tidak... Aku pakai ini.... " Kataku sambil menunjukkan gelang Tridatu yang ada di lengan kiriku. Karena aku kidal, jadi gelang itu di pasang di kiri karena lengan yang paling sering digunakan.
" Gelang ini itu punya warna hitam merah dan putih, ini punya filosofi tiga kekuatan, atau Trimurti... Yaitu Siwa, Brahma dan Wisnu yang merupakan tiga sifat Tuhan yang maha tunggal... Selain itu juga, gelang ini simbol tiga aspek kehidupan, yaitu alam janin, alam hidup, dan alam akhirat... Jadi bagi Hindu Bali, ini sangat sakral sama halnya dengan Salib di Kristen.... " Jelasku pada mereka. Mendengar itu Frida, Joanna dan Nicky hanya angguk-angguk kepala seperti hiasan dashboard mobil yang berbentuk anjing yang lehernya dari pegas.
" Ouh... Bagaimana dengan keluarga kamu di Bandung Tama... Apa mereka Hindu juga.... "
" Ya... Tentu saja, mana mungkin saya dari Bayi Hindu kalau mereka non Hindu.... "
" Menarik... Aku baru tau kalau ada orang Portugis yang beragama Hindu.... "
" Di Bali, banyak Foreign yang beragama Hindu... Entah kenapa mungkin karena Hindu Bali itu unik dan banyak hal yang luar biasa seperti Yoga, dan lainnya lah.... " Mendengar itu Joanna hanya mengangguk.
Empat jam berselang, kami tiba di tujuan, kami langsung bertemu dengan sang pemilik Villa yang kebetulan rekan dan Mertuaku, alias teman Bapaknya Anjani. Kami menyewa villa dua lantai dengan halaman yang cukup luas. Lumayan, halaman itu bisa kami pakai untuk camping dan Barbeque-an. Uang sewa untuk satu Minggu pun kami berikan. Kami pun masuk ke Villa untuk beres beres.
" Oke Guys... Kita istirahat dulu, sore nanti kita pasang tenda di belakang sekaligus kita bbq-an... "
" Oke Siap... Lagian aku udah capek...." Ujar Nicky sambil masuk ke kamar yang ia pilih.
" Oh iya Frida... Kamu masih pakai popoknya kan... Ini challenge ini masih berlangsung loh.... "
" Ia nih... Tuh... " Ucap Frida sambil menepuk pantatnya yang terbalut Popok.
Tak terasa, setelah puas menikmati tidur siang, waktu menunjukkan pukul setengah tiga sore. Kami langsung berkerja sama mendirikan tenda di halaman belakang villa yang kami sewa.
Saat semuanya lagi sibuk-sibuknya ngurusin tugas mereka masing-masing, aku lihat Frida berjalan dengan cara yang aneh, dia nampak lucu dan terus-menerus menerus memegangi selangkangannya.
" Kamu kenapa Frida... Jalan kamu aneh banget.... "
" Ini semua gara-gara kamu tau... "
" Ouh... Kamu jalan gitu karena popok kamu basah ya... Utututu.... "
" I...ih... Anjani, suami kamu tuh nyebelin.... " Ekspresi wajah Frida memerah dan semakin cemberut karena dirinya selalu diledek oleh kami semua.
" Hahah.... Kenapa sih... Masih ngambek ya disuruh pake Pampers...." Ledek Anjani sambil menyiapkan tungku BBQ, sementara itu Frida tengah menyiapkan bahan untuk di jadikan BBQ seperti sosis, bakso, ayam, samchan, jagung dan lainnya.
Di perhujung hari, ketika sang Surya mulai tenggelam. Kami bernyanyi bersama. Aku seperti biasa memainkan biola, Nicky dengan gitarnya, yang mengejutkan adalah Joanna yang jago bermain harmonika, ini mengingatkan aku sama mendiang Natalie yang juga jago bermain harmonika.
Kami bernyanyi penuh suka cita yang menambah syahdu senja, aura-aura anak Indie keluar. Momen seperti ini memang cocok, pemandangan sunset yang cahaya oranye-nya memantul di air danau Batur yang berada di lereng gunung Batur, sang Ibu dari gunung suci kami Gunung Agung. Sembari meminum kopi hitam hangat dan ditemani angin segar berhembus membelai dan membuat kami semakin bersyukur bisa menikmati alam Indonesia yang indah ini. Semua aktivitas perkotaan terlupakan, suara klakson jalanan hilang, tugas kuliah pun diindahkan. Frida yang sedang pakai popok pun sampai lupa kalau dirinya tengah apkai popok yang penuh saking terhipnotis oleh indahnya tanah Dewata Bali.
" Om Namah Siwa ya... indahnya ciptaanmu tuhan... "
.
.
.
.
.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Nicky 3 | Camping with Me | END
Non-FictionNicky sangat bahagia saat aku ajak dia Camping di Lereng gunung Batur Bali, selama dia hidup, belum pernah sekalipun Kedua orangtuanya mengajaknya Camping. Serie 3nya Nicky... Yang baru mampir disarankan baca serie sebelumnya ya... Biar kenal sama s...