Nicky's Horor story 2

314 11 2
                                    

(masih POV NICKY)

" Loe juga pake kan Nat.... eh, Nata.... loe dimana.... Si Nata kemana.... " Sambung Qintar. Qintar bingung saat melihat ke samping, Nata tidak ada.

" Ah....  Si Nata itu kayak setan aja... Suka ngilang terus muncul tiba-tiba.... "

Baru selesai Nicky berkata, tiba-tiba Nata Muncul dari arah belakang mereka.

" Dor... Lagi ngomongin gw ya..... "

" Ah... Jangan suka bikin kaget deh.... Kayak setan di film-film aja.... " Ujar Qintar yang kaget ketika Nata mengejutkan kami berdua.

" gw baru aja ke WC bre... Panggilan alam.... "

" Loh... Loe dari WC... Kan ada si Martin.... "

" Martin... Gak ada siapa-siapa di WC Nick... Cuma ada gw, kloset sama shower... "

" Ih serius... Martin kesini sebelum kalian kemari, nah pas kalian udah sampe, dia izin ke WC bentaran.... "

" Ah, Loe becanda... Gak ada siapa-siapa di kamar mandi Nick.... " Tegas Nata yang yakin kalau di WC tidak ada siapa-siapa.

" Mungkin low halusinasi Nick... Efek obat.... " Ucap Qintar. Aku pun mengangguk tanda setuju, mungkin ini efek obat, karena pagi hari setelah sarapan aku minum beberapa obat sekaligus.

Tak terasa, sore hari pun tiba, Nata dan Qintar pamit pulang selepas Mama Diana dan Papa Rexy tiba, tak lupa Mama selalu memberi sejumlah uang untuk Nata dan Qintar yang suka nemenin aku setiap pagi sampai siang. Gak setiap hari sih tapi ketika waktu senggang mereka selalu datang.

" Hai Baby... Kamu udah makan.... "

" Belum Mama.... "

" Ouh... Baby mama kasian... Makan yuk, Mama bawain ayam KFC untuk kamu.... "

" Asyik.... "

Kami semua pun makan bersama layaknya keluarga yang sebenarnya. Setiap kali makan aku selalu di suapi oleh Mama, padahal aku sudah remaja, entah kenapa apa mungkin Mama terbiasa ketika aku di hukum jadi baby atau basicnya mama masih mengira aku masih sakit dan perlu diperlakukan seperti baby. Melihat aku lahap makan, papa Hanya tersenyum dan mengusap lembut rambut ku.

" Nah gitu dong makan yang banyak.... Biar sehat.... " Ucap Papa.

" Papa... Mama.... Besok jangan kerja ya... Temenin Nicky.... "

" Memangnya kenapa sayang... Kan ada Nata, Fatir, Farhan, sama Qintar.... Mereka kan Sahabat setia kamu.... "

" Iya tapi mereka gak setiap hari kesini Mama.... "

" Klo gitu Mama minta mereka kesini setiap hari.... "

" Gak mau... Nicky pengen ditemenin sama papa mama... Nicky takut.... "

" Takut apa sayang.... "

" Takut hantu.... "

" Ih... Masa jagoan papa Takut Hantu.... " Ucap Papa sambil menyeruput kopinya.

" Dah... Besok Kak Frida datang kemari... Kamu pasti seneng.... "

" Asyik... Kak Frida besok Dateng.... "

" Klo begitu sekarang kamu tidur.... " Ucap Mama sambil menuntun aku ke kamar.

Seperti biasa, Mama salalu mengantar aku ke kamar semenjak aku dihukum jadi baby sampai sekarang, Mama selalu menyeka aku dengan tissue basah dan menggantikan aku popok yang bersih lalu membalurkan minyak telon ke tubuhku, sesekali dia memijat halus tubuhku layaknya bayi. Kalau kalian ada di sampingku aku sudah 100% seperti bayi apalagi mama selalu memakaikan aku onesie dan piyama karakter kekanak-kanakan. Anehnya aku menikmati itu semua. Aku sudah nayaman menggunakan popok dan hal berbau bayi lainnya, pernah sekali aku libur dari hal itu semua, tapi reaksinya aku jadi kayak gak nyaman dan susah tidur dan dapat ditebak paginya ngompol. Jadi aku full 24/7 memakai popok dimana pun dan kapan pun. Mama seolah-olah memiliki bayi dan mengobati kedukaan atas meninggalnya kak Kevin dan adik bayiku yang keguguran. Ya aku tak masalah selagi ini membuat Mama bahagia.

Saking over protective mama padaku kak Frida dijadikan baby sitter untukku, ada perasaan khawatir dari kak Frida, pasalnya aku udah remaja dan organ reproduksi aku sudah cukup matang, dia sempat merasa segan ketika hendak mengganti popok aku yang basah, tapi lama-lama dia menjadi terbiasa karena sikapku padanya yang seperti ke kakak sendiri. Aku memang sedikit manja ke dirinya tapi tak semanja aku ke Mama dan papa. Oleh karena itu keberadaan kak Frida yang merupakan Pacar Kakakku Kevin menjadi hal yang membahagiakan bagiku.

Pagi itu aku bangun dengan ceria, aku tak sabar ingin bertemu dengan kak Frida.

" Eits... Kamu harus mandi dulu Baby, masa mau ketemu kak Frida kamunya bau Pesing.... " Ucap Mama sambil membuka baju dan celanaku hingga kini hanya popok yang melapisi tubuhku. Aku di tuntunannya dan di arahkan ke bathtub berisi air hangat dan beberapa mainan karet, fix udah seperti bayi. Aku di balurkan sabun khusus bayi dan shampoo bayi juga.

" Mama nyiapin baju sama Popok kamu dulu ya Baby.... " Ucap Mama. Aku membalasnya dengan anggukan.

Saat aku tengah bermain kapal karet di bathtub ku, aku mendengar suara bisikan di balik tirai, tepatnya di arah kloset.

" Nick.... " Suara itu semakin jelas nyebut namaku.

" Hallo... Who's that... " Ucapku. Namun tak ada jawaban, yang ada hanyalah suara bisikan yang menyebutkan namaku lagi.

" Mama.... " Ucapku pelan, namun tak ada jawaban hanya suara bisikan seperti tadi.

" Mama..... " Teriakku sambil menutup mata dan menempelkan tangan di kuping. Aku benar-benar takut oleh suara itu yang semakin lama semakin dekat.

" Jangan ganggu aku... Hust... Aku bisa Wushu...  Pergi kamu.... Mama tolong aku.... " Teriakku lagi tak karuan. Aku pun seperti menendang nendang yang membuat air di bathtub terciprat kemana-mana. Aku begitu panik kala itu tak ada yang bisa aku perbuat hanya diam di bathtub berteriak.

Tiba-tiba.....

.
.
.
.
Tiba-tiba Bersambung

Nicky 3 | Camping with Me | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang