" Jangan ganggu aku... Hust... Aku bisa Wushu... Pergi kamu.... Mama tolong aku.... " Teriakku lagi tak karuan. Aku pun seperti menendang nendang yang membuat air di bathtub terciprat kemana-mana. Aku begitu panik kala itu tak ada yang bisa aku perbuat hanya diam di bathtub berteriak.
Tiba-tiba sosok yang tak asing bagiku muncul secara tiba-tiba dan menepuk pundakku.
" Hey... What's wrong.... "
" Hah... Kok kamu ada disini.... "
" Aku udah izin ke Mama kamu... Dia izinin aku masuk.... "
" Huah... Kirain siapa... Ternyata kamu Martin.... "
" Ya ini aku.... "
" Kenapa kamu basah kuyup.... "
" Aku habis menyelam.... "
" Menye... Aduh, mataku perih... Ah mama kenapa kasih aku sampoo dewasa sih.... Martin tolong siramin air ke mataku.... "
Clek, suara pintu kamar mandiku terbuka.
" Hey Martin... Where are you going... Help me.... " Kataku sambil mengucek mataku yang perih akibat terkena sampo.
" Baby... Kamu ngomong sama siapa.... " Ucap Mama yang tiba-tiba ada di depanku.
" Mama... Bukannya tadi ada Martin...." Mendengar itu mama berubah ekspresi, dia kemudian menyiram tubuhku dan menuntunku Keluar dari kamar mandi.
" Yuk kita pake baju... Mama punya onesie baru untuk kamu.... " Mama kemudian mengelap tubuhku dengan handuk, membalurkan minyak telon ke tubuhku. Kemudian aku berbaring di kasur. Mama yang sudah menyiapkan semuanya kemudian memakaikan popok ke selangkanganku dan memakaikan onesie. Entah kenapa setelah memakai onesie, aku dipakaikan celana dan kemeja.
" Mama sekarang mau kemana, kok Nicky dipakein baju bagus... Hari ini kan bukan Minggu dan gak ada jadwal gereja.... "
" Sekarang kamu ikut ke kantor Mama ya.... "
" Hah... Terus kak Frida gimana.... "
" Kita ketemu dia disana ya... Kamu sekarang temenin mama di kantor.... Oke... Nanti Mama kasih kamu mainan baru.... " Aku pun mengangguk tanda setuju, lumayan mainan baru.
Setelah sarapan, kami pun bergegas ke mobil. Seperti biasa papa selalu berangkat lebih awal dia selalu disiplin dengan waktu dan segan untuk terlambat. Aku dan mama menaiki Mercy A class kesayangan Mama. Ekspresi wajah mama nampak tegang, entah apa yang terjadi pada dirinya.
Tiga puluh menit kemudian, kami tiba di kantor mama, sebenarnya Mama pernah tak mau kerja lagi demi menjaga diriku namun, Mama selalu dipaksa untuk menjadi salah satu pimpinan direksi di perusahaan industri makanan terbesar di Jakarta, tak mau menyia-nyiakan kesempatan, Mama sepakat untuk menerima itu semua dengan syarat waktu kerja yang tidak lama, lagi-lagi alasannya demi aku. Beruntung, CEO perusahaan itu teman dekat papa dan saham perusahaan itu juga sebagian milik papa jadi dia tidak bisa menolak syarat dari mama.
Kami pun masuk kedalam gedung tinggi yang merupakan kantor pusat perusahaan itu. Mama begitu dihormati disana. Saat aku bersama mama, banyak pasang mata yang melihat diriku. Banyak juga karyawan wanita yang mencubit pipiku karena gemes katanya. Ya nasib punya tampang baby face dan jiwa baby ya seperti ini.
" Aduh Bu Diana... Anaknya tampan sekali.... " Ujar salah satu bawahan Mama.
" Terimakasih, baby salaman itu rekan kerja Mama... "
" Aku Nicky.... "
" Hallo Nicky.... Aku Liliana, kamu kenapa lucu baget sih.... " Aku hanya tersenyum menahan malu.
Tak lama setelah Mama mengecek dokumen dari Liliana A.K.A asisten Mama, kemudian kami beranjak menuju ruangan mama yang terdapat jendela dengan view kota Jakarta. Keindahan Jakarta terlihat jelas di gedung 15 lantai ini.
" Hah, akhirnya kita bisa santai... Kamu mau susu Baby... Nanti Mama pesenin ke OB.... "
" Iya Mam.... " Kataku sambil merebahkan diri di sofa.
" Kantor mama bagus.... "
" Iya dong... Tapi sepi... Makanya mama mau kamu disini.... "
(Tok-tok-tok) terdengar suara ketukan pintu
" permisi Bu Diana "
" Masuk... " Ucap Mama, kemudian seorang pria datang. Kemudian Mama dan pria itu berbincang dengan bahasa Inggris, entah apa yang mereka bicarakan aku hanya berusaha untuk tidur, aku mengantuk karena tidurku malam tadi gak terlalu nyenyak.
" Baby, mama mau meeting dulu, nanti ada OB bawa susu untuk kamu, sama ada sesuatu buat kamu.... " Mama pun berlalu mengikuti langkah pria tadi, namun tak lama OB yang dimaksud datang membawakan aku susu coklat hangat dan sebuah kotak yang cukup besar.
" Makasih Pak... " Kataku. Bapak OB itu tersenyum dan berlalu meninggalkan aku sendirian.
Aku pun membuka kotak itu sambil tengkurap di karpet beludru sambil menonton Wonderful world of Gumball. Ternyata isinya kereta api mainan including rel/lintasannya. Aku pun memasang itu untuk memainkannya. Mainan kereta api uap dengan gerbong yang membawa hewan dari Lego. Saat aku tengah bermain, tiba-tiba suara tadi pagi kembali lagi.
Aku kembali merinding, kini lebih parah lagi, saking takutnya aku sampai ngompol, ini aku rasakan karena selangkangan aku hangat oleh pipis. Untung saja pakai popok, kalau nggak banjir kantor mama. Aku pun berusaha untuk mencari mama keluar, atau setidaknya ada orang dewasa yang menemani aku.
Tapi suasana ruangan nampak sepi , ruangan staf yang tadinya ramai kini sepi." Kemana semua orang pergi, apa mungkin semuanya pergi rapat.... "
Aku terus mencari, langkah kakiku sedikit sulit karena popokku penuh, selangkanganku juga sekarang sudah nampak besar, apalagi onesie ini membuat selangkanganku menjadi lebih ketat.
" Mama, Nicky takut sendirian.... " Kataku sambil terus mencari.
Dan....
.
.
.
.
.Bersambung
Sorry ya Amigos... Aku gak bisa nulis banyak... So semoga aja aku bisa tetap nulis walaupun sedang seperti ini....
See you next part...
KAMU SEDANG MEMBACA
Nicky 3 | Camping with Me | END
Non-FictionNicky sangat bahagia saat aku ajak dia Camping di Lereng gunung Batur Bali, selama dia hidup, belum pernah sekalipun Kedua orangtuanya mengajaknya Camping. Serie 3nya Nicky... Yang baru mampir disarankan baca serie sebelumnya ya... Biar kenal sama s...