Tak terasa, hari mulai sore dan mobilku kini sudah mulai memasuki kompleks perumahan tempat rumahku berada.
Nicky nampak tersenyum sendiri sejak di Denpasar hingga ke Negara, total dia senyum sendiri sudah tiga jam. Entah setan apa yang merasuki tubuh Nicky. Dia juga tak pernah memalingkan wajahnya dari handphone yang di genggamnya.
" Kamu masih normal kan Nicky.... "
" Ih apa sih Bli... Ganggu aja... Aku masih normal.... "
" Kenapa kamu senyum-senyum sendiri kayak orang gila.... "
" Ah bli ini kepo deh... Udah fokus nyetir aja.... "
(Buk.... Bib bib... ) Suara pintu tertutup di ikuti suara alarm lock mobil. Aku sengaja keluar mobil karena sudah sampai rumah, tapi Nicky tidak menyadarinya.
" Bli... Kenapa keluar, kan masih jauh.... " Ucap Nicky sambil tetap fokus ke HP-nya, tapi tak ada jawaban.
" Bli... Hey bli... Kenapa gak bilang kalau udah sampai... Aduh di kunci lagi... Hey... Anybody hear me... Hello... Help.... Am locked in the car..... " Teriak Nicky.
Suara Nicky tak terdengar karena seal karet mobilku barubsaja diganti alhasil mobilku kedap dari suara bising. Aku hanya tertawa sembari melepas sepatu Sneaker ku di kursi teras. Karena kasian, aku pun menekan Unlock pada kunci mobil dan Nicky pun berhasil keluar.
" Bli... Dasar jahat... Kenapa Bli kunci aku dari luar... Kalo aku mat Li gimana.... "
" Hehe... Ya maaf... Kamu juga sih, siapa suruh nyuekin aku gitu... Emangnya aku supir kamu apa... Mentang-mentang itu mobil bekas Kevin.... "
" ya Maaf Bli... aku salah... Ah, gara-gara bilang itu mobil Kak Kevin, aku jadi inget dia.... " Ujar Nicky sembari langsung masuk ke dalam rumah.
Aku heran dengan tingkah dia, tadi senyum sendiri sekarang malah jadi melow. Memang benar kata Temanku yang kuliah di Psikologi, Nicky ini cenderung punya gangguan psikologis Mood swing. Aku pun menuju mobil kembali dan mengambil beberapa barang yang baru kami belanjakan, disana ada Lima pack Popok dewasa dan tiga pack popok 4xl untuk Nicky. Dan beberapa kebutuhan dapur untuk seminggu kedepan.
" Eh, Sayang... Kamu baru pulang... Sini popoknya biar aku yang bawa... " Ucap Anjani yang keluar bersama Frida.
" Satu aja ya, yang ini berat.... " Kataku sambil menyodorkan satu kantong besar berisi popok untuk Nicky. Dan satu kantong popok untuk ku dan Anjani aku berikan kepada Frida.
" Untuk Nicky ya... "
" Iya... Dia suka yang ada gambar kartunnya.... "
" Hem... tadi Nicky kenapa Yang, kok cemberut gitu.... Kamu galakin ya.... "
" Ah, mana ada aku galakin dia... Aku kan sayang dia, sama kayak aku sayang ke adik sendiri... Itupun kalau punya.... "
" Iya Bli, tadi dia gak jawab sapaan kami, dia langsung cabut ke kamar.... " Ucap Frida.
" Nanti aku ceritain... Ini belanjaan gak bisa jalan sendiri.... "
" Oh iya... Maaf ya.... "
Kami pun bersama-sama menata sayuran buah-buahan, telur, makanan kalengan dan lain sebagainya di kulkas dan rack dapur. Sementara itu Anjani sibuk mengumpulkan Snack yang sengaja aku beli, dia teramat suka sama Snack jagung chetos, setiap kali aku beli, pasti akan habis dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Setelah itu aku membawa popokku ke kamar sekalian aku Mandi di kamar mandi pribadi.
Selesai mandi dan berpakaian, aku menuju ruang makan untuk makan malam, aneh, Nicky tak kunjung keluar kamar, entah kenapa tetapi sikap Nicky ini membuat kami semua bingung.
" Aneh nih si Nicky... Kok gak keluar kamar.... " Ucap Frida.
" Kenapa sih Yang... Ada apa dia bisa kayak gitu.... "
" Aku gak tau Honey... Masa ia dia marah gara-gara aku kunci dia dari luar.... "
" Ah... Aku cek aja kalau gitu.... " Ucap Frida sambil berlalu menuju kamar Nicky. Aku dan Anjani pun turut mengikuti langkah Frida menuju kamar Nicky.
(Tok-tok-tok....)
" Nicky sayang... Kamu ada di dalem...." Ucap Frida dengan lemah lembut. Tak ada jawaban dari Nicky.
" Nicky... Oh Nicky... Anjani bikinin kamu masakan yang spesial loh... Ayo join makan malam.... "
" Iya Nick... Aku bikin Ayam betutu khusus resep asli Gianyar Bali.... " Namun usaha kami membujuk Nicky gagal, masih tak ada respon dari Nicky.
" Wah... Jangan-jangan pingsan dia di dalam.... Dobrak pintunya Yang.... "
Aku pun langsung menendang dengan jurus Taekwondo sabuk hitam legam... Alhasil, Pintu plus kusennya terlepas.
" Waduh... Ke kencengan.... "
Pletak... Anjani menjitak kepalaku saat pintu kamar yang ku tendang jebol.
" Gak sekalian robohin temboknya wahai Adhyathama Langit Arsyanendra.... "
" Gak sengaja Sayang... Namanya juga panik.... "
Kami pun langsung menuju ke dalam, namun kami tak menemukan sosok yang kami cari.
" Lah... Kemana tu anak.... " Ujar Frida.
" Waduh... Aku Pisa di samurai om Rexy nih kalo Nicky ilang.... "
Tiba-tiba terdengar suara yang sudah tak asing lagi bagi kami.
" Loh... Ada apa ini.... Apa ada gempa bumi... Kok pintu kamar aku ancur.... Terus kenapa kalian ada di sini.... "
Kami pun sontak menoleh ke arah sumber suara. Alangkah terkejutnya kami, saat tau sumber suara itu berasal dari Nicky.
" Aduh... Nicky kamu dari mana aja... Kami panik loh nyari kamu.... "
" Nicky abis dari Indomaret... Nih abis top up Diamond.... "
" Ais... Kenapa kamu gak bilang.... Kamu juga gak ketauan keluar kamarnya.... " Kataku sambil menepuk jidat.
" Gimana gak ketauan, kalian lagi sibuk ngobrol di belakang.... "
" Terus kenapa kamu gak bales WA kami.... "
" Aku kan lagi main game Bli.... "
" Aduh Nicky Nicky.... Kalau kamu bilang, gak mungkin Tama ngedobrak pintu sampai jebol gini.... "
" Suruh siapa ngedobrak... Kan aku gak suruh.... " Ucap Nicky dengan wajah polosnya.
" Hem... Nasib baik kamu sepupuku, kalau gak, aku jemur kamu di atas kap mesin mobil.... Kami itu ngekhawatirin kamu Nick... Takutnya kamu ada apa-apa disini... Biasain dong kalau mau pergi bilang ke aku.... "
" Iya iya... Aku salah... bli udah kayak Kakak aja.... Bawel.... "
" Dah.. kita makan dulu, lapar nih.... " Ujar Anjani sambil pergi menuju ke ruang makan.
" Bli... Aku tidur dimana dong... Kan pintunya rusak.... "
" Di Indomaret sana... "
" Yah Bli, jangan marah terus dong.... "
" Ntar di Kamar Diego, tapi hukumnya, kamu harus beresin kamar itu sendiri.... "
" Ah... Itu mah kecil..... "
.
.
.
.
.
Bersambung

KAMU SEDANG MEMBACA
Nicky 3 | Camping with Me | END
Literatura FaktuNicky sangat bahagia saat aku ajak dia Camping di Lereng gunung Batur Bali, selama dia hidup, belum pernah sekalipun Kedua orangtuanya mengajaknya Camping. Serie 3nya Nicky... Yang baru mampir disarankan baca serie sebelumnya ya... Biar kenal sama s...