Sore pukul setengah enam kami masuk ke rumah dengan keadaan basah kuyup, ya selain habis main game di tengah hujan kami juga tetap sembahyang di Mrajan sambil hujan-hujanan pula. Frida, Nicky, dan Joanna malah tengah asyik main UNO di ruang tamu sambil ngemil.
" Kalian abis ngapain.... Kok basah kuyup.... "
" Abis benerin genteng.... Ya abis sembahyang lah.... "
" Ouh... " Ucap Frida sambil memasukkan Lays ke mulutnya.
" Eh Frida, bikinin Thai tea dong, kamu kan pinter bikin Thai tea.... "
" Alah,bilang aja suruh bikinin minuman.... Pake alesan aja... Bu Tama Bu Tama.... " Ucap Frida sambil bangkit dan berjalan menuju dapur.
Sementara itu aku dan Frida menuju kamar untuk mengganti pakaian karena basah, lagi pula popokku sudah membesar akibat dibawa ujan-ujanan.
Setelah selesai, kami kembali turun dan meminum minuman yang telah di buat oleh Frida, di mini bar ala-ala kami aku memperhatikan lagi gerak gerik Nicky yang mulai caper ke Joanna, dimulai dari mengobrol, menyanjung dan sengaja kalah main UNO agar Joanna bisa menang agar Joanna membedaki wajahnya. ngeri juga modus Nicky ini, Aku tak habis pikir dia bisa seperti itu, baby ternyata fuck boy juga.
Aku pikir, mereka nampak serasi sekali, sama-sama diaper lover. Joanna juga menurutku sangat klop dengan Nicky, dia salah satu orang asing yang mampu membuat Nicky merasa nyaman.
Selain itu juga, kalau misalnya mereka berjodoh dan berlanjut sampai jenjang pernikahan, anak mereka mungkin bakal mirip seperti aku, jadi Indo Portuguese ketiga di klan Purnayasa selain aku dan gadis manisku Audrey.
Tak terasa, malam semakin larut, kami pun memutuskan untuk pergi tidur karena mengantuk, lagi pula ini hari terakhir Joanna di rumah kami, karena besoknya dia berencana untuk pulang ke apartemennya di Denpasar.
Keesokan paginya, setelah sembahyang dan sarapan, aku dan Nicky mengantar Joanna ke Denpasar, sekalian aku mengecek cafe, sewa mobil, dan home stay, selain itu aku juga penasaran dengan progres perbaikan si Chevy.
Sepanjang perjalanan Nicky dan Joanna hanya diam, entah kenapa suasana saat itu sangatlah canggung, aku yang sedang fokus mengendalikan si E90 hanya bisa memandangi mereka lewat spion tengah saja dan sedikit bernyanyi mengikuti lagu Minang yang aku mainkan di head unit mobilku.
Sampai di Depan apartemen Joanna, mereka berdua masih saja canggung bagaikan baru semenit bertemu. Tidak seperti saat di villa atau di rumahku yang penuh canda tanpa jarak. Mereka yang duduk bersebelahan di bangku belakang bagaikan orang asing yang tidak saling mengenal.
" Huah, kayak supir Taxi nih gw.... " Ucapku dalam benak.
" Oke Joanna, sudah sampai... Kataku sambil menarik tuas persneling ke P ketika mobil sudah berhenti sempurna di parkiran. Aku pun turun untuk menurunkan tas ransel Joanna diikuti oleh mereka berdua.
" Terimakasih kak Tama... Oh iya, ayo mampir, ketemu sama Papa dulu.... "
" Aku pun mengiyakan permintaan Joanna, kami semua melangkah menuju unit apartemen Keluarga Boaventura. "
" Ola Papa... Aku pulang.... "
" Welcome home cute girl.... Papa kangen sekali sama kamu.... " Ucap Miguel sambil memeluk erat tubuh Joanna.
Dari arah belakang Miguel muncul mama Joanna,Garcia yang baru selesai memasak.
" Eh, baby mama udah pulang rupanya.... " Ucap Garcia
" Iya Mama... "
" Oh Hi Tama... Ternyata ada kamu disini.... "
" Iya Tante... Aku mengantar pulang Joanna.... "
KAMU SEDANG MEMBACA
Nicky 3 | Camping with Me | END
No FicciónNicky sangat bahagia saat aku ajak dia Camping di Lereng gunung Batur Bali, selama dia hidup, belum pernah sekalipun Kedua orangtuanya mengajaknya Camping. Serie 3nya Nicky... Yang baru mampir disarankan baca serie sebelumnya ya... Biar kenal sama s...