Di balik Kembali akurnya aku dan Anjani, terdapat benih-benih cinta antara Nicky dan Joanna, dari tingkah lakunya Napak jelas kalau Nicky memiliki rasa kepada Joanna
" Ehem.... Nicky.... " Frida berdehem tanda kode ke Nicky yang asyik memandangi wajah cantik Joanna.
" Apa kak.... "
" Enak ya makanannya.... "
" Iya dong, ini kan buatan Nenek buyut.... "
" Hehe... Nicky sayang... Makannya yang fokus dong... Jangan liatin nona Joanna terus.... " Ucap Aunty yang membuat Nicky malu.
" Ih Nicky... Emangnya aku artefak di museum kamu liatih terus.... " Ucap Joanna yang membuat kami tertawa. Hal itu membuat Nicky semakin malu yang membuat pipinya memerah seperti tomat.
Kami pun melanjutkan makan, setelah makan tak lupa kami menyantap Asinan nanas yang dibuat oleh Nenek, ternyata Asinan itu permintaan Joanna yang sedang ngidam makan makanan pedas asam, pantas saja masakan yang dibuat bercitarasa lumayan pedas dan asam khas masakan Bali. Asam pedas Harum.
Aku memperhatikan Anjani menyantap Asinan nanas itu dengan penuh semangat, sampai dia mengambil jatahku karena jatahnya sudah habis dilahapnya. Aku ha hanya bisa mengeryitkan kening melihat Anjani yang seperti itu.
" Enak asinannya.... "
" Iya... Enak... Mau coba.... " Ucap Anjani sambil menyodorkan potongan nanas di sendok.
" No thanks.... " Anjani pun hanya senyum dan melanjutkan makannya.
" Hem, tau kamu ngidam nanas aku beli banyak.... " Kataku dalam hati.
Sementara itu Nicky dan Joanna yang kurang suka asinan nampak berjalan berdua ke halaman belakang rumah, disana ada ayunan yang berhadapan langsung dengan kolam ikan koi. Disana mereka sepertinya tengah membicarakan sesuatu.
" Joanna... Gimana rumah nenekku, lebih bagus dari rumah Kak Tama kan.... "
" Hem iya... Disini rumah tradisional, masih asri dan hijau... Sementara Rumah kak Tama, walaupun arsitektur Bali, tapi bangunan modern.... "
" Rumah nenekku ini peninggalan jaman dahulu, udah ada sejak Nenekku lahir.... "
" Hehe.. sangat legendaris ya.... "
" Iya.... "
" Oh iya Joanna, aku tak menyangka kita bisa sedekat ini... Padahal kita bertemu tak sengaja di Blaster cafe lalu karena kita sama sama TBDL, kita jadi se dekat ini.... "
" Hehe... Iya, aku sebenarnya tidak memiliki teman di Indonesia, aku lebih sering di rumah semenjak lockdown.... "
" Aku juga, di Bali... Aku tak memiliki teman, pernah ada satu orang, namanya Qintar,tapi dia tinggal di Denpasar, di dekat rumah Kak Tama yang lama.... "
" Pasti kamu merindukan dirinya ya...."
" Iya... Aku merindukan Qintar, Crish, Nata, dan yang lain.... Mereka teman aku yang sangat setia.... "
" Aku juga merindukan sahabatku.... "
" Kamu rindu Thomas.... "
" Ya... Aku merindukan dia.... "
" Am sorry... Karena aku, kamu jadi teringat Thomas.... "
" It's okay Nick... Aku sering mengalami hal seperti ini... Dengan menggunakan popok, aku selalu merasa dia ada di sisiku menantang aku pakai popok di tempat umum.... Hehe, dia sangat congkak, dia suka melakukan hal yang aneh... Sikapnya seperti Nobita di kartu Doraemon... Cengeng, pemalu, dan penakut... Tapi dia selalu membuat aku happy.... "
KAMU SEDANG MEMBACA
Nicky 3 | Camping with Me | END
No FicciónNicky sangat bahagia saat aku ajak dia Camping di Lereng gunung Batur Bali, selama dia hidup, belum pernah sekalipun Kedua orangtuanya mengajaknya Camping. Serie 3nya Nicky... Yang baru mampir disarankan baca serie sebelumnya ya... Biar kenal sama s...