CHAPTER 23 - Izin dari Varo

8.8K 692 124
                                    

HALO MPA's !!!

Maafkan author yang telah menghilang selama kurang lebih 5 bulanan ini.

Tapi semoga semuanya masih ingat alur cerita ini yah :(

Kalo udah lupa disarankan untuk membaca ulang lagi. Thanks All

Sayang kalian❤❤

BUT, THANKS FOR 250 K PEMBACA🎉🎉🎉

------------------------/-----------------------
Sudah seminggu sejak kaki Ara terluka akibat memilih menjauh dari Alvaro. Selama seminggu pula Al tidak membiarkan gadis itu keluar dari apartemen dengan alasan kakinya belum pulih. Artinya Ara sudah bolos dari sekolah selama itu.

"Ck. Ara bosen. Ara udah boleh sekolah kan?" Tanyanya.

Al sendiri tidak memperdulikan pertanyaan gadis itu. Dia masih disibukkan dengan tangannya yang fokus menjalin dasi miliknya.
Ara yang melihat itu mencebikkan bibir kesal.

"Kak! Denger Ara ngomong nggak? Pokoknya Ara mau sekolah hari ini. Titik!" Setelah mengatakan itu dia melangkahkan kaki ke dalam kamar mandi. Sementara Al hanya tersenyum tipis melihat Ara yang sangat menggemaskan menurutnya.

Setelah menunggu selama 20 menit. Akhirnya Ara keluar dari kamar mandi dengan handuk yang dililitkan di tubuh gadis itu. Ara melangkah menuju Walk in Closet  Dia heran apa setiap perempuan akan menghabiskan waktu selama itu hanya untuk mandi. Dia saja bahkan hanya memerlukan waktu 5 menit untuk itu.

***

Mobil sport mewah milik Al sudah terparkir rapi di parkiran Alexander High School. Pemuda itu melangkahkan kaki dengan aura dingin yang bisa menyebabkan para siswi merasa takut untuk mendekati sosok tersebut. Walau demikian, tak ayal mereka tetap melawan ketakutan itu demi mendapatkan hati seorang Alvaro.

Al memutari mobil miliknya dan menuju pintu samping untuk menemui Ara. Yah setelah perdebatan panjang pagi itu, Ara diperbolehkan untuk sekolah tentunya dengan syarat tertentu.

"Ih Ara nggak mau keluar dulu. Malu." Kesalnya dengan bersedekap dada.

"Ra, keluar! Ada aku."

"Tapi.. Nanti kakak itu bully aku" mata gadis itu berkaca-kaca. Al yang melihatnya hanya menghembuskan napas kasar seraya menggandeng lengan gadis itu secara perlahan untuk keluar dari mobil.

"Dengerin aku nggak ada yang bisa sakiti kamu atau mereka akan tau akibatnya" katanya dingin. Mata tajam itu menatap nyalang semua orang yang sedang melihat keduanya.

"Aa..raa takut" Ucap gadis polos itu setelah keduanya berada di koridor.

Alvaro segera menutup kedua mata gadis itu dengan dada bidangnya. Dia menuntun Ara untuk berjalan menuju kelasnya.

***

Bel istirahat telah berbunyi. Untuk sejenak seluruh siswa merasa lega akibat pelajaran yang menguras tenaga dan juga pikiran.

"Bu rini menyebalkan yah, masa iya gue disuruh ngerjain soal kimia yang gue aja malas ngerjainnya. Maunya tunjuk noh si aldo dia kan lebih encer dikit otaknya dari gue"

Ara hanya mendengarkan ocehan kesal sahabat satu-satunya. Fyi selama bersekolah disini Ara hanya mempunyai satu teman saja. Bukannya Ara sombong, namun gadis itu sulit akrab dengan sosok yang baru ditemuinya. Tapi Aurel berbeda. Entah mengapa mereka dapat berteman baik sejak pertama kali menginjakkan kaki di sekolah ini. Mungkin tingkah Aurel yang sedikit absurd itu menjadi alasan pertemanan mereka bisa awet.

MY POSSESIVE ALVARO (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang